16•

561 89 19
                                    

***Angin malam berhembus berhasil menembus kulit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***Angin malam berhembus berhasil menembus kulit. Jisung dan Wonyoung kini berada di tempat ronde langganan Jisung. Ronde adalah salah satu makanan favorit Jisung, ditambah cuaca yang sangat mendukung membuat Jisung langsung mengajak Wonyoung untuk makan di tempat langganannya.

"Ronde disini enak banget, gue ngak bohong," Ucap jJsung sesaat setelah mereka selesai memesan. "Lo suka ronde kan?"

"Belum pernah nyoba sih kak." Jawab Wonyoung sekenanya. "Tapi penasaran gitu rasanya kayak gimana."

"Nah lo harus coba Won, ronde tu enak banget," Sahut Jisung dengan semangat. "Ini salah satu makanan favorit gue."

"Kayaknya sih enak kak, soalnya panas gitu cocok kalau lagi dingin." Wonyoung menggosokkan tangannya.

Jisung yang melihat itu membuka jaketnya lalu memakaikannya ke pundak wonyoung. Wonyoung tertegun sesaat sedangkan Jisung memasangkan jaketnya ke pundak Wonyoung.

"Nah biar ngak dingin," Kata Jisung setelah selesai memasangkan jaketnya kepada Wonyoung.

"Eh gue gapapa kak, lo aja yang make." Wonyoung membuka jaket Jisung sedangkan Jisung hanya menggeleng sambil menahan tangan Wonyoung.

"Angin dingin ngak bagus buat kesehatan lo, gue mah udah kebal." Jisung merapikan jaket ditubuh Wonyoung. "Nah udah, jangan dilepas."

"Makasih kak." Wonyoung tersenyum kecil dibalas anggukan oleh Jisung.

Pesanan mereka datang. Mereka menikmati ronde yang mereka pesan. Jisung menatap Wonyoung yang lahap memakan rondenya.

"Gue boleh egois ngak sih?"

•••

Kini mereka sudah sampai di depan pagar rumah Wonyoung.

"Mobilnya gue bawa dulu ya, besok gue jemput," Ucap Jisung diangguki oleh wonyoung.

"Makasih ya kak untuk hari ini." Jisung mengangguk lalu berpamitan.

Mobil yang dikendarai Jisung mulai menghilang dari pandangannya. Wonyoung berjalan masuk kedalam rumah.

"Baru pulang non?" Tanya Bibi ketika melihat Wonyoung menaiki tangga.

"Eh iya Bi. Wony keatas ya," Jawab Wonyoung sambil berjalan ke kamarnya.

Ia menjatuhkan tubuhnya diatas kasur menatap langit-langit kamarnya.

Wonyoung memegang dadanya yang nyeri dan berusaha mengatur nafasnya. Dengan tangan yang gemetaran ia segera meraih obatnya yang terletak di dalam laci nakas. Ia segera meminum 2 pil obat sekaligus.

Rasa sesak yang dia rasakan mulai hilang, nafasnya kembali teratur. "Pah mah, Wony kangen," Ucap Wonyoung lirih diiringi air mata yang sudah ia tahan sedaritadi.

•••

Jisung sudah stand by didepan rumah Wonyoung pagi ini. Wonyoung segera keluar dari rumahnya dan menyapa Jisung. Mereka berangkat bersama-sama.

Angel |wonruto|✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang