28•

643 99 41
                                    

***Setelah mengantar may pulang, haruto singgah di cafe langganannya dan wonyoung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***Setelah mengantar may pulang, haruto singgah di cafe langganannya dan wonyoung. Ia memesan americano lalu duduk di spot yang biasanya mereka tempati.

Haruto menatap sekotak macaron dan latte yang baru saja ia beli. Ia bukan penggemar makanan manis seperti ini, namun ia tau seseorang yang sangat menyukai makanan ini.

Ia memejamkan matanya ketika memorinya memutar kejadian tadi siang dimana wonyoung mengungkapkan perasaannya.

Jujur, haruto sangat senang mendengar wonyoung menyukainya. Ada perasaan senang dan lega ketika mendengar hal itu langsung dari mulut wonyoung. Ia ingin memeluk erat sahabatnya itu namun mulutnya malah berkata berlawanan dengan pikirannya.

"Baguskan rencana gue?" Indra pendengaran haruto tak sengaja mendengar suara yang sangat familiar ditelinganya.

Haruto membuka matanya dan mengedarkan pandangannya. Pandangannya berhenti tepat pada seseorang yang duduk dengan jarak satu meja dibelakangnya.

"May ngapain disini sama kak lucy?" Batin haruto sambil menajamkan pendengarannya.

"Gue ngak nyangka acting lo sebagus itu didepan haruto, tau gitu gue ajak lo kerja sama dari awal." Ucap lucy sambil meminum minumannya. "Lo kenapa benci banget sama dia?"

"Gue sih awalnya pengen temanan sama dia, secara diakan sahabat haruto. Tapi haruto selalu bahas wonyoung setiap kami ngedate, bilang wonyoung ginilah wonyoung gitulah. Terus juga dia kelihatan cemburu banget kalau wonyoung dekat sama jisung." May mendengus ketika mengingat haruto yang selalu kelihatan bahagia ketika menceritakan tentang wonyoung.

"Makanya gue ngak suka sama dia. Ternyata bukan cuma gue yang ngak suka sama dia." May tertawa kecil sambil menyuap cake yang ia beli.

"Gue tau yang dorong gue ke kolam renang itu lo kan kak? Tapi gue pura-pura ngak tau." May menatap lucy yang terlihat kaget.

"Kenapa lo malah bilang cewe itu yang dorong? Padahal lo bisa bilang itu gue." Tanya lucy.

"Gue ngak bakal nyia-nyiain kesempatan yang ada. Lagian lo juga ikutan nuduh cewe itu." Jawab may.

"Lo harus hati-hati, gue ngak bisa lindungin lo karena jisung udah tau rencana gue. Ya setidaknya cewe itu udah menderita."

May mengangguk kecil dan mereka tertawa bersama. Haruto yang sedaritadi menguping, mengepalkan tangannya menahan emosi.

Ia berjalan ke arah meja may dan lucy dan berdiri di samping mereka.

"Wah ternyata lo sejahat itu ya may. Ngak nyangka gue ternyata pacar gue munafik banget. Makasih ya karena udah ngasih tau gue kebenarannya. Makasih udah nyadarin gue kalau gue emang ngak cinta sama lo." Haruto menatap may tajam lalu segera beranjak meninggalkan mereka.

May langsung berdiri dan menahan lengan haruto. "Kamu ngomongin apa sih sayang? Kamu daritadi disini? Kok ngak ngabarin aku sih?"

Haruto menepis tangan may. "Ngak usah pura-pura baik deh lo. Gue nyesel ninggalin sahabat gue demi cewe kaya lo. Satu lagi, kita putus. Gue muak sama cewe munafik kayak lo." Haruto menatap tajam may yang kini berada dihadapannya.

Angel |wonruto|✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang