01•

2.2K 174 0
                                    

Sinar mentari mulai memasuki celah-celah jendela untuk menyinari ruangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sinar mentari mulai memasuki celah-celah jendela untuk menyinari ruangan. Haruto sama sekali tak terganggu dengan kedatangan sinar mentari. Ia masih asik bergelung dengan selimutnya.

Tiba-tiba pintu kamarnya digedor dengan brutal ditambah sebuah suara menggelegar yang sudah ia hapal.

"HARUTO BANGUN CEPAT, MAMA NUNGGUIN LO." Wonyoung berteriak tepat di depan pintu kamar Haruto, dengan terpaksa ia segera membuka matanya.

"KALAU NGAK SIAP DALAM 15 MENIT GUE PERGI SENDIRI." Wonyoung sudah mulai merasa kesal karena sahabatnya tidak kunjung memberikan respon.

"Iya bawel udah sana turun." Haruto membuka pintu kamarnya, tangannya dengan cepat mencubit pipi gadis itu dan berbalik mengunci pintu kamarnya sambil tertawa.

Wonyoung menghentak-hentakkan kakinya kesal. Ia turun kebawah menemui nyonya Watanabe. Mama Haruto yang melihat tingkah mereka berdua hanya tertawa kecil. Wonyoung segera membantu mama Haruto untuk menyusun sarapan diatas meja makan.

"Pagi mah, eh ada Wonyoung udah daritadi?" Papa Haruto keluar dari kamarnya sambil menenteng tas kerja dan jasnya, kemudian duduk di meja makan.

"Baru kok pah, tadi bangunin Haruto dulu biasa dia mah kebo." Wonyoung duduk disamping papa Haruto sambil tersenyum.

"Dia mah disiram dulu baru bangun tuh," Ucap tuan Watanabe.

"Apaansih pah, gibahin anak sendiri," Sahut Haruto yang baru saja turun lalu duduk di samping mamanya.

"Lo juga ngapain duduk samping papa gue, balik sana ke habitat lo," Sarkas Haruto sambil menatap sinis ke arah Wonyoung.

"Nanti kalau Wonyoung ngak kesini, kamu ngerengek kangen sama dia. Gimana sih kamu?" Mama Haruto sudah gemas melihat kelakuan kedua remaja itu. Diikuti dengan Wonyoung yang memasang ekspresi mengejek ke arah Haruto.

Haruto menggerlingkan matanya sambil sibuk memakan makanan yang dimasak oleh ibunya. Yang lain tertawa melihat Haruto yang sudah memasang wajah masam.

"Hai semuanyaa, Hyunsuk right here." Hyunsuk mendudukkan dirinya disamping Wonyoung lalu memeluk gadis itu.

"Berisik amat lo bang pagi-pagi, ngak sadar umur. Ngapain coba pake peluk-peluk Wonyoung, gue kaduin kak Ryujin," Sarkas Haruto sambil ngelempar seres coklat yang ada dipiringnya.

"Sibuk bener lo Tono, Wonyoung aja ngak masalah tuh gue peluk. Heh gue ini awet muda emang lo kayak om-om," Omel Hyunsuk sambil memakan sarapannya setelah puas memeluk Wonyoung.

Haruto yang sudah siap ingin melempar abangnya itu dengan garpu tertahan dengan ancaman sang mama. "Makan atau uang jajan dipotong," Ancam nyonya Watanabe sanggup membuat kedua anaknya menciut.

•••

Kini mereka baru sampai di parkiran sekolah, Wonyoung turun dari motor Haruto dan berlalu pergi meninggalkan Haruto. Haruto tertawa puas melihat Wonyoung yang kesal karena selama diperjalanan tadi Haruto selalu mengganggu Wonyoung.

Angel |wonruto|✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang