22•

511 89 6
                                    

***Wonyoung sudah tertidur di kamarnya ditemani oleh Jisung yang sedaritadi mengelus rambutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***Wonyoung sudah tertidur di kamarnya ditemani oleh Jisung yang sedaritadi mengelus rambutnya. Matanya tak lepas menatap wajah damai Wonyoung yang tertidur.

Jeongwoo dan Dahyun tersenyum melihat cara menatap Jisung kepada Wonyoung. Jeongwoo semakin yakin untuk membantu Jisung dekat dengan Wonyoung setelah melihat perlakuan Jisung hari ini.

"Kak, gue cuma pengen mastiin," Ucap Jeongwoo membuat pandangan Jisung beralih kepadanya.

"Lo beneran suka sama Wony?" Tanya Jeongwoo. "Kalau lo cuma bisa nyakitin Wony, dari sekarang lebih baik lo pergi."

"Gue beneran suka—ah bukan, gue beneran cinta sama Wony. Gue ngak bisa janji untuk ngak nyakitin Wony, tapi gue bakal berusaha untuk buat dia bahagia," Jawab jisung sambil tersenyum tulus menatap Wonyoung.

"Wony udah kayak keluarga bagi gue, jadi gue mohon supaya lo bisa bahagiain Wony." Jeongwoo tersenyum sambil menepuk pelan bahu kakak kelasnya.

"Gue pulang dulu ya, kalau ada apa-apa kabarin gue," Ucap Jisung sambil berlalu keluar dari kamar wonyoung. "Setidaknya cuma ini yang bisa gue lakuin untuk nebus kesalahan gue ke Wony."

Dahyun duduk disamping kasur Wonyoung. Ia mengelus pipi Wonyoung yang semakin hari semakin tirus.

"Lo harus bertahan Won, setidaknya demi gue dan Uwo. Lo harus ngerasain kebahagian dulu."

•••

Haruto kini sudah sampai dirumahnya. Setelah berganti pakaian, ia berjalan ke arah balkon kamarnya. Ia memperhatikan kamar Wonyoung yang tampak gelap.

Ia menghela nafasnya dan menyisir rambutnya kebelakang. Ia tak bermaksud untuk meragukan Wonyoung, namun mendengar perkataan May tadi membuatnya ragu. Hingga membuatnya tanpa sadar bersikap seperti itu kepada kedua sahabatnya.

Ia terus menatap balkon Wonyoung yang pintunya terkunci dan keadaan kamar Wonyoung yang gelap.

"Maaf Won."

•••

Disisi lain, wonyoung terbangun dari tidurnya. Ia mengalami mimpi buruk. Ia yakin itu adalah potongan memorinya yang hilang. Namun semuanya tampak tidak jelas.

Ia mengambil album yang ia simpan dibawah tempat tidurnya. Album yang berisikan foto dirinya bersama kedua orang tuanya.

Wonyoung membuka lembaran pertama dari foto album itu. Ia tersenyum kecil melihat wajah kedua orang tuanya. Begitu seterusnya hingga sampai di foto terakhir yang mereka ambil sebelum mereka berpisah selama-lamanya.

"Mah pah, maafin Wony karena ngak ingat kejadian malam itu. Wony kangen sama kalian." Wonyoung menangis sambil memeluk album foto dengan erat.

Dahyun yang mengintip dari pintu kamar Wonyoung hanya bisa menahan tangisnya mendengar tangisan Wonyoung yang begitu pilu. Ia menutup pintu kamar Wonyoung dan berjalan meninggalkan kamar Wonyoung.

Angel |wonruto|✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang