Part 4

3.9K 87 17
                                    

Warning 21+🔥

Hubungan Monica dan Evander berjalan dengan baik selama beberapa waktu.

Setelah pulang dari kampus, Monica langsung kembali ke apartemennya. Monica membuang tasnya dengan kasar, dia benar-benar tidak mengerti dengan sikap Evander selama ini. Pria itu tidak pernah mau menciumnya, entah apa yang dipikirkan Evander hingga menahan diri seperti itu. Monica sangat kesal, padahal mereka sudah berkencan selama satu tahun. Monica juga ingin disentuh, dia bukan gadis polos.

Ponselnya bergetar, sebuah pesan masuk dari Evander. Pria itu mengajaknya bertemu sore nanti untuk membicarakan sesuatu.

Sorenya.

Monica tiba di cafe untuk bertemu Evander, pria itu sudah lebih dulu datang di sana.

"Ada apa?" Monica berpura-pura tersenyum.

"Duduklah."

Evander memesan cake dan kopi untuk mereka berdua.

Setelah menghabiskan pesanan mereka, Evander mengajaknya ke taman.

"Aku akan segera melamarmu," ucap Evander tiba-tiba seraya meraih tangan Monica dan mengecup punggung tangannya.

Monica terkejut, dia tidak menyangka Evander akan melamarnya secepat ini. Padahal mereka belum mengenalkan diri kepada masing-masing keluarga mereka. Ini benar-benar kesempatan untuk Monica agar bisa hidup mewah lagi.

"Tapi apa orang tua mu akan setuju? Kau tahu kan aku hanya gadis kelas bawah." Monica menatap Evander dengan lirih.

"Ssttt... Orang tua ku bukan orang seperti itu, mereka tidak pernah memandang status sosial siapapun. Jadi jangan khawatir." Evander mengusap pipi Monica dengan lembut.

Monica mendekatkan wajahnya di depan Evander hingga jarak mereka hanya lima sentimeter saja. Monica bersiap ingin mencium bibir Evander tapi dengan cepat pria itu mengalihkan wajahnya ke arah lain. Monica merasa kecewa dengan penolakan Evander.

"Kenapa?" Monica mengeryitkan dahinya.

"Sebaiknya aku pulang, Mom pasti menunggu untuk makan malam bersama," ucap Evander.

"Baiklah." Monica mengepalkan tangannya menahan rasa kecewa karena Evander sama sekali tidak mau menyentuh dirinya sedikitpun. Monica benci penolakan.

Evander lalu mengantar Monica kembali ke apartemennya.

"Sialan!" Monica melempar sepatunya dengan kesal.

Monica menghempaskan tubuhnya di atas tempat tidur, lalu memejamkan matanya.

"Aku tidak tahan lagi dengan sikapnya itu!" gerutu Monica. Dia lalu meraih ponselnya dan menghubungi nomor seseorang.

Malamnya, seseorang yang ditunggu Monica pun datang ke apartemennya.

"Trevor..." Monica memeluk pria itu dan mengajaknya masuk ke dalam apartemen.

"Ada apa?" tanya Trevor.

"Aku merindukanmu." Monica duduk di pangkuan pria itu dan mengalungkan tangannya ke leher Trevor.

Trevor tersenyum miring, dia tahu apa yang diinginkan gadis nakal itu, dia  lalu mengecup bibir merah merekah milik Monica.

Trevor tersenyum miring, dia tahu apa yang diinginkan gadis nakal itu, dia  lalu mengecup bibir merah merekah milik Monica

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
16. Terjebak Cinta Don Juan (THE END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang