Part 18

2.2K 63 16
                                    

"Monica..." Trevor menyentuh lengan Monica. Saat ini mereka sedang berada di salah satu cafe yang ada di taman hiburan, sementara Cindy sibuk menikmati semua wahana permainan.

"Ehm... Ada apa?" Monica tersentak kaget karena dari tadi hanya melamun.

"Apa masalah Daddy mu lagi?"

"Monica, aku bisa membantumu." Trevor menarik tangan Monica dan menggenggamnya.

Monica mulai merasa tidak nyaman, itu karena dia takut Trevor pasti menanyakan apa jawabannya tempo hari.

"Kau belum menjawab pertanyaan yang aku berikan padamu." Trevor menatap Monica dengan lembut, entah sejak kapan pria itu jatuh cinta kepadanya.

"Trev..." Monica tersenyum tipis.

"Maaf..." tambah Monica dengan raut wajah menyesal.

"Kenapa? Apa ada seseorang yang kau sukai?" tanya Trevor.

Monica menggeleng, tidak mungkin dia mengatakan tentang hubungannya dengan Josh.

"Aku-- aku ingin fokus kepada Daddy dan Cindy. Mereka butuh aku."

Sebenarnya Trevor tidak percaya kalau itu menjadi alasan Monica menolaknya, tapi mempertimbangkan masalah Daddy-nya membuat Trevor mau tidak mau harus percaya.

"Tapi, apa boleh aku menunggumu?"

Monica tampak terkejut, tapi dengan cepat mengubah ekspresinya.

"Apa kau tidak ingin mencoba dengan wanita lain? Mungkin saja ada seseorang yang sedang menunggu cintamu," ucap Monica.

Trevor menatapnya dengan lirih, dia tidak butuh wanita lain, yang dia inginkan hanya Monica.

"Kakak..." teriakan Cindy membuat keduanya menoleh.

"Kau sudah selesai bermain?" tanya Monica.

Cindy mengangguk dengan senyum sumringah, dia sangat senang seharian bermain di sini.

"Ucapkan terima kasih kepada kak Trevor." Perintah Monica.

"Terima kasih banyak Kak," ucap Cindy kepada Trevor.

"You're welcome."

Monica menatap Trevor dengan senyum tulus, dia juga berterima kasih karena pria itu sudah banyak membantunya.

Seandainya saja dia bisa menerima Trevor, tapi dia tidak bisa menjalani hubungan berdasarkan rasa terima kasih karena hati Monica sudah terpaut dengan seseorang... Seseorang yang tidak bisa Monica sentuh hatinya.

***

Josh baru tiba di Red Club.

"Selamat sore, Boss." Joy menyapa Josh sembari membersihkan meja bar.

"Selamat sore juga." Josh duduk di kursi tinggi yang ada di depan meja bar.

"Ada apa dengan wajahmu itu? Apa kau kurang belaian?" tanya Joy.

"Sialan!" gerutu Josh, membuat Joy tertawa kecil.

"Apa Tuan Evander baik-baik saja?" Joy juga mendengar kabar tentang Evander kemarin dan ikut prihatin dengan musibah itu.

"Dia baik-baik saja dan semua sudah ditangani pihak kepolisian."

"Syukurlah..." Joy menghela napas lega.

"Boss, sudah lama aku tidak melihat wanita itu datang?"

"Wanita yang mana?" Josh mengeryitkan dahinya.

16. Terjebak Cinta Don Juan (THE END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang