Bandara Kingsford Smith, Sydney-Australia.
Monica baru saja tiba di bandara, kemarin ayahnya menelepon kalau ibunya sakit.
Monica memesan taksi dan memberitahukan alamat rumahnya kepada supir. Sepuluh menit mereka tiba di rumahnya, Brandon langsung menyambut putrinya dengan pelukan hangat.
"Dad, bagaimana Mommy?"
Brandon menatap Monica dengan sendu, keadaan Molly memang sedang tidak baik akhir-akhir ini, istrinya menderita kanker perut. Apalagi keadaan ekonomi mereka yang semakin memburuk, membuat Brandon terpuruk.
Monica masuk ke dalam rumah dan menuju kamar ibunya.
Ceklek.
Monica membuka pintu, terlihat ibunya sedang bersama Cindy, adiknya.
"Mom..." Monica berjalan menuju tempat tidur dimana ibunya sedang terbaring tak berdaya.
"Kau pulang Nak," ucap Molly lemah.
Monica meraih tangan ibunya dan mencium punggung tangannya, air mata mengalir dari sudut matanya dan kemudian dia terisak pelan.
"Jangan menangis sayang..." Molly mengusap kepala Monica dengan lembut, putrinya kini sudah dewasa dan hal yang ingin Molly lihat adalah pernikahan Monica sebelum dia meninggal. Tapi apakah itu mungkin? Molly tersenyum getir memikirkan umurnya yang tidak akan lama lagi di dunia ini. Monica sangat keras kepala, bahkan tidak pernah mendengarkan permintaannya.
"Bagaimana dengan kuliah mu?" tanya Molly.
"Aku tidak ingin kuliah lagi di New York, aku ingin tinggal di sini agar bisa bersama Mommy."
"Tapi bagaimana dengan kuliah mu?"
"Mom tenang saja, aku sudah memikirkan semuanya," ucap Monica dengan tersenyum, dia tidak ingin ibunya memikirkan tentang kuliahnya. Sejak putus dengan Evander, Monica memang sudah memutuskan kembali ke Sydney. Lagi pula tidak ada gunanya dia tinggal di New York, jauh dari keluarga dan tidak bisa menemani Mommy-nya di saat keadaan kritis begini.
"Baiklah, semua terserah kau saja." Molly tidak bisa melarang apapun keinginan putrinya itu.
"Bagaimana dengan sekolah mu, Cindy?" tanya Monica kepada adiknya.
"Semua baik, Kak." jawab Cindy, adiknya sedang menginjak masa remaja, jadi Monica sedikit khawatir. Umur mereka memang terpaut sembilan tahun, tapi Monica merasa sikap adiknya lebih dewasa dan tenang dari dirinya. Ada pribahasa yang mengatakan 'Air yang tenang menghanyutkan'. Monica takut kalau adiknya terjerumus dalam pergaulan bebas seperti dirinya dulu, tapi untungnya Monica bisa menjaga diri, ya... tentunya sampai sebelum beberapa hari yang lalu. Tapi Monica tidak menyesal, Trevor membuatnya puas dengan pengalaman pertama bercintanya. Ah... Memikirkan Trevor, Monica bahkan tidak sempat berpamitan.
"Aku akan memulai semuanya dari awal, aku akan mencari pekerjaan agar bisa membiayai kuliah ku. Aku tidak ingin menambah beban untuk Daddy." batin Monica.
Monica menatap wajah ibunya, dia benar-benar tidak tega melihat ibunya menderita seperti sekarang.
***
Satu tahun kemudian.
"Ternyata dia sudah menjadi pengusaha yang sukses." Monica menatap layar ponselnya, dia sedang membaca berita tentang Evander. Mantan kekasihnya itu sekarang sudah menegang perusahaan Grissham Global Crop, perusahaan nomor satu di New York.
"Aku harus mendapatkan Evander lagi." keluh Monica pelan, dia ingin hidup mewah seperti dulu saat Daddy-nya belum bangkrut.
KAMU SEDANG MEMBACA
16. Terjebak Cinta Don Juan (THE END)
Romance🔥 Mature Content 🔥 ( Sudah terbit di Google Playstore, klik link yang ada di bio ya 👆) Spin off "Sexy Lucia". Monica Anthem tidak pernah menyangka akan jatuh cinta kepada Josh Hutcherson, pria yang dijuluki Don Juan, sang penakluk wanita di tempa...