Chap 01

46 33 24
                                    

Awa memasuki rumah minimalis sederhana itu dengan langkah gontai. Selepas mengantar Ranti ke rumah tante sekaligus adik kandung dari ibunya, ia memilih langsung untuk pulang. Lelah karena sudah berkeliling di bandara sewaktu mencari Mama Syifa. Mengingat kejadian tersebut, Awa merasa merindukan gadis kecil itu. Merindukan bagaimana pipi gembul itu mengembung, bibir mungil itu mengerucut dan tersenyum, serta mata bulatnya yang sering kali melotot kala merasa senang.

Awa terkekeh. Mama Syifa juga sangat baik, Awa baru sadar kalau ternyata Syifa adalah anak dari keluarga konglomerat, mengingat bagaimana Mama Syifa menawarkan banyak sekedar membalas budi karena sudah menemukan anaknya. Awa menghela, ia benar-benar tidak pernah meminta apa-apa dari orang lain, karena itu lah ia menolak permintaan Wanita cantik itu dengan mengatakan "Saya ikhlas membantu Syifa tante. Saya tidak membutuhkan imbalan atau pun balas budi dari tante. Saya cuma minta satu hal, bolehkah saya bermain bersama Syifa jika saya ada waktu?"

Tentu saja permintaannya waktu itu langsung di balas anggukan oleh Wanita cantik tersebut seraya mengatakan "Wah, pastinya boleh dong. Syifa juga ada teman main serta kakak perempuan kalau kamu sering berkunjung ke rumah"

Awa rasanya ingin tertawa, berkunjung ke rumah? Awa saja tidak tahu di mana rumahnya. Dan, Wanita itu juga lupa memberikan kartu nama padanya. Uh! Bagaimana pula ia bisa lupa meminta alamat rumah wanita itu?

Awa membuang napas pelan sembari menyandarkan punggungnya pada kepala ranjang miliknya. Memejamkan mata sebentar kemudian membukanya. Ia melirik ponsel yang terlihat menyala di atas meja belajarnya. Tanpa berpikir panjang, Awa meraih ponselnya itu.

Rakus

Woyyy

Anj!
Assalamu'alaikum
Wa! Balas kek klau gw chat

Woy! Njir, kgak di read jug dong
Awaaaaaaaaaaa!!

Sumpah ya, lo ngeselin bnget
Awaaa... knapa sih? Biasanya
lngsung di read klau gw yg chat

Wa! Awaaaaaaa....

Awa terkekeh pelan, dengan sangat terpaksa ia mengetikkan pesan untuk membalas pesan dari Rara, sahabatnya.

Rakus

Yo Maap, gue dri jmput nenek
di bandara
Kenapa?

Anj! Gak jadi, org gw chat lo
pagi-pagi, eh tau-taunya lo balas
malam? Wat hepen?

Elahh... sok an lo pake bhsa
alien. Gw malas buka hp seharian
ini, makanya gw gk buka WA klau gk
ad yang penting.

Jdi maksdu lo, gw gak penting gtu?

Pikir sndiri beb!

Syngnya gw lagi mlas mikir

-_-
Btw, lo ngapain chat gw?

Dih
Gw mau nanya soal pr sejarah.
tapi krna lo lambat bls chat gw, mkanya
gw nanya ke Kiki doang.

Aelahh... lgian gw jug gk mau
jawab klau lo nanya ke gw

Bang**

Hah? Apa?

Bodo!

Will Not Erase YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang