ตอนที่ห้า

1.6K 162 4
                                    

Jangan lupa vote 🤍

.

Disisi lain Bright sudah menunggu teman-temannya disalah satu cafe, ia sudah tergesa-gesa dan sangat tidak sabar untuk menanyakan kejadian ini pada teman-temannya.

Ting..
Lonceng pintu cafe berbunyi menandakan seseorang datang, terlihat 2 orang pria mendekati Bright dengan senyum yang menurut Bright menjengkelkan dan Bright memutar bola matanya malas.

"Woyy dah lama bro? " tanya Mike basa basi sambil menepuk pundak bright pelan.

"Duduk buruan.. gue mau nanya " ucap bright tegas.

"Mau nanya hal yang kemarin kan? Tahan dulu bro.. beliin minum atau apa gitu dulu baru nanya-nanya" ucap gun.s sambil tersenyum.

"Yauda pesen cepetan" kata bright.

Dengan penuh senyum kemenangan mike dan gun.s memanggil salah satu pelayan dan memesan.

"Jadi gimana?" tanya Bright tidak sabaran.

"Seinget gue kemarin lo mabok, trus ditarik sama salah satu j*lng di bar itu terus lo diajak pergi gitu aja, ya gue gatau lo dibawa kemana" jelas Mike .

Gun.s yang mendengarkan itu ikut menanggukan kepalanya.

"Siapa orangnya? lo berdua liat? " tanya bright intens.

"Kalo gak salah dia Mook" ucap gun.s yang pada saat itu kesadarannya masih ada walau sedikit.

"Mook siapa?" tanya bright bingung

"Astaga, demi apa lo gatau mook? Padahal dia sering muncul didepan lo, sampe lo ilfeel dan lo masih bilang gatau Mook? Fokus lo udah dikuasai sama si cowok manis itu ya " ucap Mike geregetan dengan temannya yang satu ini.

"Gue ga peduli" jawab bright

"Dia orang yang bisa gue bilang terobsesi sama lo, nyet. Ngebet banget biar bisa dapetin lo, segala cara dihalalin sama dia, mungkin dengan nyingkirin si cowok manis juga ada dalam list daftarnya dia". ucap Gun.s panjang lebar

"T-tapi kenapa gue bangun-bangun dalam keadaan yang sedikitt ewhh.. apa ulah dia? " Bright berusaha menjelaskan tapi ia bergedik ngeri sendiri .

Namun pembicaraan mereka terhenti karena pelayan datang membawa pesanan mereka.

"Gimana-gimana? tanya gun.s masih menganga tak percaya

"Gue baru bangun tadi keadaan gue naked ewhh... terus pas gue pulang-pulang tadi gue liat win depan rumah kayanya mau keluar tapi dia malah masuk lagi kedalam rumah waktu liat gue, kan gue bingung juga " . jelas bright yang perasaannya dihantui kepenasarannya sendiri

Gun.s dan mike mengangukan kepalanya terlewat peka dengan keadaan dan kesal dengan perasaan temannya satu ini.

"Cemburu kali!" ucap mike tanpa dosa

"Hah?!" kaget bright dengan wajah terkejutnya

"Ck.. kemarin gue kalo gak salah juga liat temen-temennya win disana, kayanya mereka bilang ke Win, jadi dia ilfeel sama musuhnya sendiri hahahaha" ucap gun.s

Setelah itu mereka benar-benar diam dengan Bright yang masih memikirkan ucapan gun.s dan teman-temannya yang menyantap pesanan meraka tadi.

***

Kesokan harinya mereka bersekolah seperti biasa, namun yang tidak biasa adalah Win yang datang lebih pagi dari biasanya berusaha untuk menghindari Bright. Namun sayangnya..

"Winn!" teriak seseorang yang berusaha win hindari saat ini.

"hm?" jawab win dengan gumaman

"Hm.. lo kenapa, eh maksudnya kenapa bengkak tu mata? kejedot? Atau lo abis nonton drama sedih gitu? atau kenapa?" tanya Bright .

Win menghela nafasnya dan hanya bisa berkata .

"Gue gapapa" sahutnya kemudian berjalan melewati Bright.

Bright diam dan bingung sekarang,
Tidak ada aksi kejar-kejaran atau pukul-pukulan dari cowok manis dan pria tampan itu. Sepi itu yang dirasakan warga sekolah saat ini.

Karna tidak biasanya suasana seperti ini terjadi, warga sekolah yang lainpun ikut merasa bingung dengan kedua pasang musuh ini.

Win yang sudah berada dikelas merasa tidak semangat sama sekali sampai dia melupakan sarapannya. Win pun menyilangkan tangannya diatas meja kemudian membenamkan wajahnya, Sambil memejamkan mata merasa hawa panas dalam hatinya masih menjalar dipikirannya.

Dan tanpa undangan seorang pria sudah berdiri disamping win, seorang yang diketahui bernama Nani itu sudah menyukai win dari lama namun tidak pernah di notice oleh win. Mungkin Win tidak sadar adanya pria itu dikelasnya karena fokusnya hanya pada bright.

"Hay.." ucap Nani sambil tersenyum kearah win.

Mendengar ada yang memanggil Win cepat-cepat menghapus air matanya dan dengan cepat menengok kearah sumber suara.

"Hm.. siapa? " tanya win bingung.

Pria yang ditanya hanya terkekeh melihat cowok manis dihadapannya ini dengan hidung yang memerah kelihatan sekali habis menangis.

"Ohh.. hm.. aku Nani, sekelas sama kamu, aku selalu dateng pagi sekedar buat ngindarin keramaian sekolah aja hehe"

"Ohh gitu" jawab win seadanya.

"Kamu kenapa? mau cerita? kalo lagi sedih, mungkin cerita keorang setidaknya bisa ngurangin sedihnya walau dikit" kata pria itu ramah.

"Tapi gak semua orang bisa dijadiin tempat cerita ehmm Nani? " jawab win sopan.

Pria itu kembali terkekeh kemudian mengulurkan tangannya untuk mengusap kepala win. Sadar akan perlakuannya diapun segera meminta maaf.

"Ehh.. maaf win aku gak sengaja, aku rasa itu setidaknya bisa bikin kamu tenang hehe" jawabnya dengan senyum canggungnya.

"Gak papa Nani, makasii " jawab win dengan senyum yang mengembang.

"Kamu udah sarapan? Mau kekantin bareng? " Tanya nani.

"Udah kok, makasi tawarannya gue dikelas aja dulu" sahut win jelas berbohong.

"hm, kalo gitu aku kekantin dulu ya" final nani.

Dan tanpa mereka sadari Bright sedang melihat interaksi antara mereka berdua, namun ia dengan cepat menyadarkan perasaannya, walaupun tidak mengerti keadaannya tapi ia ingin tetap berusaha tenang.

Entah kenapa dadanya terasa sesak seolah oksigen di sekitarnya menghilang saat melihat win dan nani bersama. Dia bertanya-tanya pada dirinya sendiri, apakah dia menyukai win atau hanya kesepian karna tidak ada orang yang diajak berdebat olehnya.

.
.
.
.

Tbc🤍

Iridescent ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang