ตอนที่แปด

1.5K 145 4
                                    

Jangan lupa vote🤍
Chapter ini agak panjang kayaknya.

.

Dikoridor sekolah memang masih banyak siswa yang berlalu lalang menghabiskan sisa istirahat mereka. Win yang pamit terlebih dahulu pada teman-temannya hendak kekamar mandi, lumayan lama hingga Bright memutuskan untuk melihat keadaan win, takut-takut cowok manis itu pingsan dikamar mandi..

Saat perjalanan Bright kekamar mandi, ia melihat win yang berjalan kearah kelas. Tanpa berlama-lama lagi Bright langsung menghampiri win.

"Ey tetangga!" teriak Bright.

"Tumben lo manggilnya bener, kesambet lo?" tanya Win memastikan.

"Gatau mungkin iya, kesambet cinta lo" sahut bright yang terkekeh sebenarnya ia ngeri dengan dirinya sendiri, tapi untuk Win ia rela.

"Gembel BASIrawit!" ngegas Win

"Ah yaa, gue baru inget, anterin gue ntar ya ke toko gitar senar gitar gue putus" ajak Bright yang sebenarnya ingin melancarkan aksi modusnya.

"Modus lo bambang, biasanya juga sendiri, mau kencan sama gue kan? kencan tinggal bilang kencan elahh" sungut Win.
Bright terkekeh pelan.

"Oke gue tunggu di taman ujung gang aja ya, males gue ditanya-tanya" sahut Bright.

"Ck.. gamodal lo" ejek Win lalu berlalu meninggalkan Bright.

Skip...

Bel telah berbunyi menandakan siswa-siswa sudah boleh kembali kerumah mereka masing-masing. Bright menunggu Win berkemas-kemas.. ya mereka akan pulang bersama.

"Cepetan, gue laper " ucap Bright malas.

"Sabar elahh, bantuin gue kalo gitu" sahut Win

Teman-teman mereka pun menghampiri mereka.

"Cie yang pulbar, Hati-hati Win, Bright engas kalo bawa motor" ucap gun.s cekikikan.

"Baik-baik lo Bright bawa temen gue!" ucap Kaotung menimpali.

kemudian dijawab dengan deheman dari mereka berdua.

"Gue duluan, bye!" ucap Win mewakili Bright.

***

Sampai depan rumah Win, Bright kembali mengingatkan Win
"Inget nanti lo, jangan telat, awas aja telat gue suruh mama gue buat stop bikinin atau ngirimin lo kue lagi" suruh Bright.

"Ck.. rusuh lo anjir, balik sana Btw thanks tumpangannya besok-besok lagi, biar gue irit bensin" ucap win sambil menyengir lebar.

Bright yang melihat keuwuan didepannya ini tentu tidak menyia-nyiakan kesempatan, tangannya sudah terulur untuk mengacak surai hitam win gemas.

"Masuk gih.. jarang-jarang gue jadi soft gini ke lo"

"Hmm.. yaya bye!" Final win lalu meninggalkan Bright yang bersiap untuk kembali kerumahnya.

***

Jam sudah menunjukan pukul 16.30 dimana 30 menit lagi mereka akan pergi untuk ketoko gitar. Saat ini pria manis bergigi kelinci itu sedang gelisah, entahlah mungkin karna ini pertama kalinya pergi kencan dengan musuh? Atau karna ia terlalu memikirkan style yang akan ia gunakan agar terlihat menarik didepan musuhnya itu.

“Aishh.. pake apa gue sekarang, hey jantung, kenapa lo dugem gini si? Kaga kasian sama gue yang bawa lo?” gerutu win.

Setelah 20 menit lamanya mengobrak abrik lemarinya ia menyerah dan memutuskan untuk mengenakan sweater dengan cinta disetiap rajutannya, yang membuatnya terlihat menggemaskan.

Iridescent ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang