Oh ya sebelum baca kalian gaada niat follow akun autor apa?
Kalo follow ga rugi kok, nanti di follback.
Ga kasian sm autornya gaada yang follow? 😭Jangan lupa vote!!!!!
Happy reading 🤍.
Win memperhatikan mereka berdua yang sedang bertatapan tajam, sambil berdoa dalam hatinya semoga tidak terjadi apa-apa karna jika Bright sudah marah tak ada yang bisa ngehentiin dia..memang begitu dari dulu Win tauu..
Karna tidak nyaman dengan keadaan ini, Win memutuskan untuk pergi ketoilet saja tidak lupa meminta izin dulu pastinya karna Win anak yang baik.
"Hm.. kalian duduk dulu cobaa, gue mau bilang sesuatu" ucap Win ragu ragu.
"Apa? " sungut Bright.
"em.. anuu gue mau ketoilet bentaran yak, lo berdua gue tinggl tapi jangan gelud, malu sama bocah" kata Win yang sedang menggaruk tengguknya.
Langsung saja Win mengacir dari tempatnya, seperti kelinci yang berusaha lari dari 2 terkamanan predator..
Saat ini Bright masih saja menatap Nani dengan tatapan yang tidak bersahabat.
"Jauhin Win" Bright buka suara.
"Lo siapanya? " jawab Nani santai sambil menaikan satu alisnya.
"Gue? kenalannya dia dari kecil, tetangganya, calon pacar, milik gue dan selalu begitu!" tegas Bright.
"Baru calon kan? Berarti gue ada kesempatan kan?"
"Jangan deketin dia gue peringatin lo sekali lagi! lo didepannya dia baik banget alus banget, tapi ternyata gini?"
" it's none of your business" -smirk.
Bright yang mendengar itu tidak tahan lagi segera bangkit dari duduknya dan menarik kerah baju nani.
/bugh
Karna gerakan yang tiba-tiba dari bright nani pun tersungkur ditanah, dan jangan lupakan mereka menjadi pusat perhatian, walaupun pengunjungnya sedang sedikit.
Tidak ada yang mau melerai karna takut merasakan aura-aura dari mereka berdua.
"Jadi maksud lo apa deketin Win, baik-baikin dia selama ini hah?!"
Mendengar itu Nani langsung bangun dan mengusap ujung bibirnya yang sedikit berdarah itu.
Nani terkekeh pelan
"lo mau tau? Just for fun, dude. Niat awal gue gitu, tapi setelah gue tau pawangnya kaya lo! gue nambah 1 tujuan lagi, bersaing sama lo!" ucapnya sambil menunjuk Bright
"Sh*t!"
Bright sudah tidak tahan lagi dengan figuran didepannya saat ini, ia kembali memukul Nani dengan brutal.
Sengaja Nani mendiamkan tanpa memberi perlawan, karna ia tau Win sedang kembali ke meja mereka. Dan membiarkan seolah-olah Bright yang bersalah disini.
"Bright udah! lo apa-apaan si mukul-mukul anak orang ditempat umum? "
Dan benar saja Win yang datang dari toilet langsung menghampiri meja dan melihat Bright yang sedang memukuli Nani.
"Lo gapapa kan nan? muka lo banyak lukanya gini, ikut gue biar gue obatin dulu ya" kata Win prihatin.
Mendengar itu Bright tentu kaget.. apa-apaan Win lebih memilih membantu orang bermuka 2 seperti Nani?
Kemudian Bright menarik tangan Win dengan cepat.
"Pulang, jangan deket-deket" menarik tangan Win untuk pergi dari tempat itu.
"Apaan si lo? lo buat anak orang luka gini gamau tanggung jawab kan? lo pulang sendiri mendingan, biar gue yang nanggung perbuatan lo!"
"Lo dengerin gue dulu win, dia gak sebaik gak selugu yang lo kira, lo ikut gue pulang ya"
"Gak !" kata Win sambil menarik tangan Nani untuk segera mengobati Nani.
Nani hanya tersenyum penuh kemenangan ia sangat senang dapat mempengaruhi Win secara tidak langsung dapat membuat hubungan Win dengan Bright hancur.
Oh ayolahh.. hama untuk mereka bukan hanya 1 tapi bertambah lagi.
***
Setelah kejadian baku hantam tadi nani langsung mengantar Win pulang untung saja di dalam mobil nani ada P3K.
“Gue turun ya” ucap Win.
Dia ingin turun tapi mobilnya dikunci oleh Nani.“Nan…..Kok dikunci?” tanya Win heran.
Tidak ada jawaban dari Nani, dia malah membuka seatbelt nya lalu membuka seatbelt Win sambil mendekatkan badannya terhadap Win.
“Lo ga mau nyoba dimobil gitu?” Win menautkan alisnya tak mengerti apa yang dimaksud Nani.
“maksud lo?” jawabnya
“come on lo pasti tau apa yang gue maksud”
Nani kembali mendekatkan wajahnya,Win yang menyadarinya engan segera menahan bahu nani agar tidak mendekat lagi terhadapnya.
“L-lo mau ngapain? Jangan deket- deket” teriak nya sambil menahan tangisnya.
“Mau seneng seneng sama lo”
“Tolong jangan…” air mata Win mulai meluruh.
Nani sama sekali tidak mendengarkannya.
Wajah mereka sekarang sudah sangat dekat bahkan Win dapat merasakan hembusan nafas Nani. Nani mencium Win dengan begitu rakusnya merasakan bibir Win yang begitu manis.
Win meronta-ronta dalam dekapan Nani. Nani yang merasa Win menolak disentuhnya dengan segera mencekik leher Win hingga rasanya Win tidak bisa bernafas.
Tak beberapa lama seseorang mengetuk pintu mobil Nani dengan bruntal, ya siapa lagi kalau bukan bright.
“Buka pintunya atau gue bikin mobil lo rusak?!” teriaknya, untung saja sekitaran rumah Win cukup sepi jadi tidak ada yang mengira Bright begal.
Mau tak mau Nani melepaskan ciumannya dan membuka pintu mobilnya. Dan saat itu juga Bright menyeret Nani keluar mobilnya dan menghajarnya habis habisan. Ga sampe habis juga sih dia belum jadi pacarnya Win masak udah masuk penjara aja.
“Bright udah cukup” lirih Win di sela sela tangisnya.
Bright yang mendengar itu pun langsung menghentikan aksinya dan menghampiri Win yang sedang menangis.
Win yang melihat Bright berjalan mendekat kearahnya pun langsung berlari dan memeluk bright dengan begitu eratnya. Bright membalas pelukan Win sembari mengucapkan kata maaf.
“Maaf…..maaf…..maaf…” hanya itu yang bisa di katakan Bright.
“Maaf gue telat” sambungnya sambil menangkup wajah Win.
Tangis Win mulai mereda “Lo ga salah, gue aja yang ngeyel” jawabnya sesenggukan.
“Dimana yang sakit?” Tanya Bright.
Win hanya menggeleng.
Bright melihat bekas merah seperti cekikan dileher Win pun semakin merasa bersalah.
“Maaf” lagi lagi Bright mengucapkan kata maaf sambil menggenggam tangan Win.
Mata mereka saling beradu. Perlahan Bright mendekatkan wajahya keleher Win.
.
.
.
.Tbc wkwkwkwwk
Konfliknya ringan banget kan?
Gaada niatan vote gitu? 😌
KAMU SEDANG MEMBACA
Iridescent ✓
Teen Fiction[BrightWin] [End] Males banget mikir biar orang bisa terkesan. Kalo mau baca silahkan, Kalo udah baca jan lupa votmen. Kalau gamau gapapa, tinggalin aja udah biasa ditinggalin.. ⚠️ Warning bxb ⚠️ Start: 22-02-21 End: 15-03-21