ตอนที่สิบ

1.3K 131 6
                                    

Jangan lupa vote🤍

.

Win hanya memperhatikan Bright yang mendekan kearah lehernya. Hingga ia merasakan benda kenyal dan basah yang menempel pada lehernya.

Yaa Bright mencium lehernya tepat di bekas mera di leher Win.

Tidak tidak Bright tidak menyesapnya dia hanya menempelkan bibirnya pada leher Win berharap bisa mengurangi rasa sakit yang Win rasakan.

"gilak lo!"-autor
"kenapa?" Bright
"Itu didepan rumah Win gob*ok"-autor
"Kan sepi jadi gpp dong"-Bright
/lemparin Bright sepatu
Oke lanjut

Setelah beberapa kali mengecup leher Win dikanan dan dikiri akhirnya Bright menghentikan aksinya dan mengangkat kepalanya.

"Masih sakit?" Win menggeleng "E-engga" jawabnya gugup.

Bright yang melihatnya hanya tersenyum kecil dan mengelus rambut Win.

"Sekarang masuk kamar gih. Mandi, makan trus tidur. Tadi lo belum makan kalau lo lupa"

Win mengangguk dan memasuki rumahnya.

Bright hanya memperhatikan Win hingga masuk rumahnya.

Ah ya kalian melupakan sesuatu.....Nani.

Pria itu terkapar lemah di aspal, dia tidak pingsan namun dia juga tidak sanggup untung berdiri bahkan berbicara saja rasanya tidak sanggup. Nani bahkan melihat semua adegan BW tadi.

Saat Bright berbalik badan dia melihat nani yang menatap kearah nya. Bright sebagai pria yang bertanggung jawab pun menolong nani masuk kedalam mobil dan mengantarnya ke rumah sakit.

Pacar idaman banget kan? Padahal nani udah ganggu Win tapi masih aja ditolongin.

Back to Win
Pria manis itu kini sedang berdiri di depan cermin kamar mandi sembari memegang lehennya. Di berusaha menyembunyikan senyumnya namun selalu gagal.

Ketakutan yang ia rasakan saat bersama Nani lenyap begitu saja saat Bright mencium lehernya.

Dia kembali mengingat bagaimana bibir Bright dilehernya. Ahhh...... kalau difikirin terus Win bisa gila.

"Oke lupain lupain" monolognya. Pria manis itupun bergegas menyelesaikan tugas mandinya.

Jika kalian bertanya bagaimana reaksi keluarga Win? Maka jawabannya orang tua Win tidak tau karna mereka sedang diluar kota bulan madu katanya. Jadi Win aman aman saja"

Kini Win sedang manatap langit langit kamar nya sembari tersenyum, dia melupakan fakta bahwa dia belum makan, namun pria manis itu tidak merasakan lapar sama sekali. Dia hanya merasakan kupu-kupu terbang di perutnya. Sampai ponselnya berbunyi memunculkan sebuah notifikasi.

Ting...

Musuh tapi sayang

Udah makan? Jangan senyum- senyum mulu
kasian setan di kamar lo terheran heran

tau dari mana lo kalau

gue senyum-senyum?

Lah emang lo beneran lagi senyum?

"Shiaaaa kena jebak gue" gerutu Win.
"gue harus jawab apa cobak?" lanjutnya

***

Seperti hari Senin biasanya, para siswa akan melakukan upacara bendera yang membosankan, Win datang tepat waktu hari ini karna ia merasa ada hal aneh, dia terlalu bersemangat sekarang..

Setelah upacara selesai, para siswa diberi waktu untuk beristirahat..

"Nih!" Bright datang sambil menyerahkan botol minuman ke Win

Win menerima air mineral yang diberikan oleh Bright namun dia hanya menatap air itu penuh tanda tanya

"Gue beliin minum buat diminum kali, bukan buat diliatin gitu, kasian minumannya salting" oceh Bright lalu terkekeh kecil.

"eh iyaa-iya" dengan cepat Win meneguk minuman itu.

"Pacaran yuk win"

Mendengar kalimat yang dengan polosnya keluar dari mulut Bright, dengan spontan Win menyemburkan air yang ada dalam mulutnya sekarang. Sampai mengenai sedikit baju Bright

"Dih.. apa-apaan lo? gajelas tau gak, Nani gak ngapa-ngapain lo kan?"

"Dia lagii males agh gue, Gue ke kelas dulu bye!" ucap bright meninggalkan win yang masih menatap tak mengerti kearah bright

"Anehh banget lo kudaa" Win sedikit berteriak, dia kesel tapi juga salah tingkah.

***

Bukan kelas tujuan bright yang sebenarnya tapi.. sahabatnya, sebobrok, segajelas, setidakmasuk akalnya teman bright, Bright tetap membutuhkan mereka terutama saat bright memiliki masalah hati..

●Kantin

"Tumben kaga ngerdus?" tanya bright saat sudah melihat ke2 temannya itu.

"Laper bree, ngerdus juga perlu tenaga, Ya gakk?" tanya Mike ke Gun.s dan dibalas senyuman oleh Gun.s

Gun.s yang menyadari kegelisahan dari Bright langsung bertanya.

"Lo kenapa? masalah sama Win? Mook? Nani?"

Menyadari itu Bright langsung berusaha menutupi ekspresi bingungnya dengan wajah yang seperti biasa datar.

"Bright, lo tau? kita enggak sehari dua hari kenal, kita tau banget kalo lo ada masalah otak sama ekspresi lo ga sefrekuensi bree. kadang gak semua masalah lo bisa hadapin sendiri, apa fungsi kita disamping lo kalo kita gak bisa bantu lo? " ucap Mike bijak

"Kejedot meja dimana nih orang, tumben bener, heran gue" kata Gun.s sambil menggeplak kepala Mike

Mendengar hal itu, bohong jika hati bright tidak terharu karna memang benar dia memerlukan teman-temannya, seberapa kuat ia menutupi tetap akan terlihat juga.

"Gue suka Win" Bright membuka suara.

"Bukan rahasia lagi, jadi apa masalahnya?" tanya Gun.s

"Gue mau bikin status sama dia, tapi gue takut dia gak bisa nerima gue"

"Ck.. jadi lo takut duluan? Lo bahkan belum nyoba bree, masalah diterima enggaknya itu urusan belakang, yang penting lo udah coba, udah ada usahanya" kata Mike sambil menepuk pundak Bright.

"Buat apa lo mendem bree, mendem perasaan tu bikin hati lo sakit sendiri, lo bahkan tau Win banyak yang suka banyak yang mau sama dia, sebelum mereka, lo harusnya bisa bertindak, daripada nyesel" Gun.s sekarang memberikan kata-katanya

Mendengar itu tampaknya Bright mulai tersadar dan ia tidak mau menyesal..

●Kelas

4 orang lelaki sedang berkumpul seperti biasanya sambil mengobrol..

"Akhir-akhir ni ya gue jarang liat Bright sama Win berantem. Belom baikan lo? " tanya jj

"Kaga tau gue" sahut Win tak acuh

"Kayanya emang bener ya benci-benci jadi cinta tu nyata" kata Pluem

"Gue mencium aroma traktiran-traktiran mendekat ini mah" kata khaotung menambahkan

"Ngomong apaan si lo pada? Ngaco! " Win sudah jengah.

"Gapapa kali Win. Dianggurin sama Bright yang katanya pangeran sekolah, dari kecil bahkan. Apa lo gak baper?" tanya jj penasaran

"Hmm.. Gimana ya, kadang gue seneng dia perhatian ke gue, kesel kalau dia jailin gue, dan.. ngerasa marah kalau dia deket-deket sama orang lain". Win bingung sekarang

"Fix! lo suka dia, kalo dia nembak lo harus terima, jangan bikin hati lo nyesel Win".

"Mustahil dia nembak gue" Win berkata dengan nada yang sangat err.. susah diartikan.

.
.
.
.

Tbc 🤍

Iridescent ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang