ตอนที่สิบสอง

1.3K 139 5
                                    

Jangan lupa vote na 🤍
Kalok gak nyambung maapin😌
Happy reading!!!

.


Sepulangnya Win dari sekolah, ia langsung melesat menuju kamarnya langkah kakinya lunglai sedari tadi ia sudah merasa pusing sebenarnya. Setelahnya ia mandi, karna memang ia pulang sore dan menunggu hujan reda jadilah ia pulang agak malam.

Setelah selesai mandi Win merebahkan badannya dikasur, tidak lupa memakai selimut sampai didagunya. Ingatannya kembali saat Bright yang berusaha mendekatinya, tanpa sadar ia senyum-senyum sendiri..

Ting...

Musuh Tapi Sayang

Jangan lupa makan Win, pulang sekolah besok sama gue ya. Good Night

Hm okey sip.

Setelah pesan singkat yang ia terima dari musuh kesayangannya, Win memutuskan untuk tidur, ia tidak bohong kepalanya pusing sekali sekarang, badannya juga terasa lumayan panas. Melupakan makan malamnya ia kemudian terlelap.

Win house
Mamanya yang sedang masak sambil berusaha memanggil Win, sudah pukul 06.15 tapi Win belum juga turun untuk sekedar sarapan saja.. Wanita cantik itupun menaiki tangga menuju kamar Win untuk membangunkannya.

"Win bangunn sayang gak sekolah?" tanya pelan sembari mendudukan badannya disisi ranjang sang anak. Tangan mamanya menyentuh dahi Win terasa panas, anaknya demam sekarang Win mengigil.

"Ma, jam berapa ini? Win telat ya" sahutnya dengan suara serak.

"Win badan kamu panas, jangan sekolah dulu ya, nanti mama ijinin kamu"

"Tapi maa.."

"stt.. udah gak ada tapi-tapian kamu orangnya cepet sakit, kemarin belum makan ya?"

"Ya ma, Win lupa ngantuk banget" mengeluh pada sang mama sambil tersenyum manis.

"Mama bikinin bubur dulu ya" setelah itu Win ditinggal dan melanjutkan tidurnya lagi.

School
Dalam sejarah persekolahan, Bright tidak pernah menampilkan senyum secara sukarela kecuali untuk sahabatnya dan Win tentunya. Namun berbeda dengan hari ini, matahari pagi yang terang, bau-bau tanah selepas hujan, dan senyuman Bright menjadi paket lengkap untuk penikmatnya.

Apa yang membuat Bright bersemangat hari ini? jawabannya tidak jauh-jauh dari pria manis bergigi kelinci pastinya. Ia melangkahkan kaki ke kelas dan melihat JJ dan Pluem sedang berebut sesuatu.

"Win mana?" tanyanya tiba-tiba saat tidak melihat adanya Win disana.

"Loh? gue kira lo yang tau dia dimana, gak ada kabar" sahut JJ sambil memakan gorengan yang ia comot dari Pluem tadi.

"Gue gak tau, aishh kemana si tu anak" sambil menggusar rambutnya, dia tampak khawatir sekarang. Kemudian datang para sahabatnya.

"Kenapa lo? Perasaan tadi semangat banget, sekarang udah kaya orang frustasi aja lo" kata Mike. Setelah diberi pencerahan Bright tampak menguasai beberapa ekspresi sekarang.

"Win belum dateng, gue takut dia kenapa-napa" ketara sekali paniknya.

"Lo bahkan belum sejam disini, tapi lo udah berspekulasi yang enggak-enggak, tenang ya dia gak kenapa-napa pasti" kata Pluem, ingatkan Pluem itu bijak walau kadang.

"Gais.. Win sakit" ucap Khaotung yang baru datang " Tadi emaknya nelfon gue, mau nitipin surat" memang Rumah Khaotung lumayan dekat dengan Win jadilah sekalian berangkat Khaotung dititipkan surat.

"Lah kok bisa?" Bright yang bucin semakin kelihatan b*go nya, bisa-bisanya pertanyaan itu terlotar dari mulutnya.

"Mana gue tau! gue bukan emaknya, lagian kayaknya lo yang pulang bareng dia kemaren" Khaotung kesal teman-teman.

***

Sudah waktunya pulang Bright memutuskan untuk kerumah Win sekarang, tidak lupa juga membeli sesuatu untuk camer dan calonpacar nya itu..

Setelah sampai Bright mengetok pintuk dan disambut oleh wanita cantik yaitu mama Win..

"Tante, Win nya ada? katanya sakit ya tante?

"Oh ada dikamar Win nya, gak mau makan dari tadi Bright, mana tante mau keluar arisan ini, mama kamu udah berangkat?"

"Eh.. kayanya udah tante, tante pergi aja biar Bright yang jagain Win"

"Loh? kok ngusir?" tanya mama Win dengan wajah datar, sengaja mau menggoda Bright.

"eh.. bukan gitu tante, maksudnya tu.." Wajah Bright sudah bingung, belum apa-apa dia sudah ditolak camer apa kata dunia? Melihat itu mama Win tertawa puas.

"Bercanda Bright, bagus deh kamu mau jagain Win, tante tinggal ya jangan macem-macem"

"Siap tante" kesempatan dalam kesempitan..

Sudah sampai didepan kamar Win ia pun membuka pintunya dengan perlahan, menampilkan sosok pria manis bergelung manja dengan selimut dengan badan yang meringkuk disana. Melihat itu Bright nampaknya terkekeh geli.

"hey, bangun dulu yuk, makan gue bawain bubur" sambil menepuk pipi Win pelan.

"Kok lo disini? mama mana? lo gak sekolah? lo bolos? uhuk. uhukk.. Win melontarkan pertanyaan itu sampai ia tersedak ludahnya sendiri

"Astaga lagi sakit jugaan masih aja cerewet gini, nih minum dulu" sambil menyodorkan air ke Win dan mengelus rambut Win gemas. "Gue jenguk lo kesini, mama lo lagi keluar arisan, lo tidur berapa lama si? ini udah jam pulang tau" gemas sambil menjawil hidung Win.

"Ohh oke"

"Udah gitu doang? sekarang makan ya, gue bawain bubur"

"Bosen ishh.. dari tadi mama ngasih bubur, sekarang lo dateng bawa bubur, kan gara-gara bubur gue gamau makann" keluh Win sambil mempoutkan mulutnya lucu, lagi-lagi Bright dibuat gemas.

"Masih sakit gaboleh makan yang aneh-aneh! Sini gue suapin"

"Gakmau.."

"Makan atau gue cium?"

"Modus.. yauda cepetan, dikit aja tapi atau gue muntahin wajah lo!"

Setelah beberapa sendok menerima suapan Bright, akhirnya Win selesai dan meminum obatnya kemudian melanjutkan tidurnya. Berbeda dengan Bright karna ia sudah hafal sekali seluk beluk rumah Win ia dengan cekatan pergi kedapur untuk membersihkan alat makan tadi. Kemudian kembali ke kamar Win. Melihat Win merasa kedinginan Bright pun mendekat kemudian duduk di ranjang Win.

"Dingin? " sambil mengambil tempat disamping Win

"Lo mau ngapain heh?" Win kaget saat Bright sudah tepat disampingnya dengan posisi memeluk Win

"Udah diem, gini aja dulu ya" sahut Bright dengan halus sambil mengusap lembut rambut Win. Win merasa nyaman dengan usapan itu, namun sedetik kemudian ia mendongakan sedikit kepalanya
"Bright, maaf ya gara-gara gue sakit, gak jadi pergi" katanya sedikit menyesal..

"Udah gapapa, besok-besok kan bisa, mending sekarang lo tidur dulu oke"

Dengan cepat Win mengangguk patuh, tangan Bright masih setia mengelus rambut Win.

.
.
.
.

Tbccccccccc!

Iridescent ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang