Halo Assalamu'alaikum semua!
Akhirnya setelah berhibernasi roi kembali lagi. Alhamdulillah datang dengan cerita baru. Termasuk mature content karena ada beberapa adegan kekerasan dan bahasa yang kasar.
[Ingat, Mature content tidak selalu tentang sex]
Roi harap kalian bisa menikmati story baru ini ya, dan juga tinggalkan jejak sebanyak-banyaknya.
[Spin off PLG, bisa di baca terpisah!]
•
•
Heterochromia adalah perbedaan warna mata pada kedua iris mata manusia, yang juga terjadi pada Anjing atau Kucing. Sangat jarang seseorang bisa memiliki mata yang berbeda warna. Di Amerika saja, kondisi ini terjadi pada 11 dari setiap 1.000 orang. Hal ini biasanya terjadi karena beberapa faktor, dan sebenarnya bisa berkembang dengan seiring berjalannya waktu..
Happy Reading!
"Om Levi, hari ini hujan. Lyora sendiri di gramedia. Kak Levi bisa kesini?"
Helaan napas panjang terdengar. Entah lelah atau memang ia sedang mengatur napasnya setelah bertemu dengan binatang kecil yang di takuti semua kalangan.
Kecoa.
"Iya, sebentar lagi."
Jawaban dari seberang telepon membuatnya sedikit tersenyum. Bukan senang. Tetapi berusaha mengerti arti kata sebentar dari yang bersangkutan.
Sebab nyatanya, kata sebentar itu sangat lama bagi Lyodra.
Menutup panggilan sepihak. Lyodra menatap nanar layar ponsel yang menampilkan foto sepasang pemuda dewasa dan gadis SMA. Selfi ala anak muda dengan gaya yang di buat seimut mungkin.
Ia masih ingat kejadian yang melatarbelakangi foto tersebut.
Pun, ia kembali menunggu seraya membaca novelnya. Terkadang melihat jam di ponsel saat orang itu tak kunjung datang.
"Sebentar, ya?" Lyodra bergumam. Ia tersenyum kecut. Omong-omong, ini sudah dua jam sejak dia berkata sebentar lagi.
Hari pun semakin gelap. Mau tak mau ia harus pulang jika tak ingin Ibunya mengamuk karena ia pulang lewat pukul enam sore.
Di sore yang suram dengan gerimis yang turun tiada henti, Lyodra berjalan seorang diri sembari memeluk novel yang ia beli. Tubuhnya mulai menggigil. Bibir pun berubah biru keunguan. Kepalanya pening seakan darahnya di kuras habis.
"Sayang? Astaga!" Sang Ibu menjerit saat putrinya pulang dengan keadaan yang memprihatinkan.
"Assalamu'alaikum, Lyora pulang."
Bahkan, di tengah kesadaran yang semakin menipis. Lyodra masih sempat mengatakan hal yang selalu ia katakan setelah sampai di rumah dengan senyum kecilnya.
"L-lyodra!"
Detik itu juga Lyodra jatuh pingsan karena kehujanan dalam waktu yang cukup lama.
•••
"Om Levi, lagi sibuk nggak?"
"Kenapa?"
"Lyora mau lihat kesenian wayang lagi."
"Besok ya, gue lagi di rumah sakit."
"Om Lev–,"
"Apalagi?"
Jantung Lyodra terasa sakit. Rasanya seperti sesak. Bahkan untuk mengais udara saja terasa sangat sulit. Sakit seperti saat Alaska menghinanya. Ia berkali-kali memukul dadanya.
"Ibu, jantung Lyora sakit." Ia bergumam.
"Ly, udah dulu ya, dia lagi sakit. Gue temanin dia dulu, nanti gue kabarin lagi."
"Tapi, Kak–,"
Terdengar suara nada putus yang begitu keji. Lyodra menatap ponselnya lagi. Jantungnya semakin sakit, tetapi bahkan ia pun tak tahu sakit karena apa.
"Lyora juga sakit, Kak."
𝗛 𝗘 𝗧 𝗘 𝗥 𝗢 𝗖 𝗛 𝗥 𝗢 𝗠 𝗜 𝗔
b y 𝗿 𝗲 𝗶 𝗶 𝟭 𝟯 𝟮
[Drama, hurt, psychologycal, romance, teenfic]
_
Warning⚠ Mature content; contains depiction mental illness, strong/offensive language, harsh words, violence and other mature themes.
_
Note📌: 📍Cerita ini hanya fiktif, namun beberapa scene terinspirasi dari real life.
📍Semua nama tokoh, tempat, alur dan kejadian murni karangan penulis. Jika terjadi kesamaan, hanya ketidaksengajaan/kebetulan.
📍Bacalah dengan fikiran terbuka.
📍Jika kalian menemukan cerita yang sama persis, tolong DM untuk memberitahu. Jangan dukung(dalam bentuk apapun termasuk diam) plagiat-plagiat di luar sana.Enjoy it!
•
Next? Komen sebanyak-banyaknya, kalau bisa tiap paragraf. Dan, bisa tolong share cerita ini supaya banyak yang tahu?
•
[Another world: Levi Azkaban Leonard]
KAMU SEDANG MEMBACA
HETEROCHROMIA
Random"Om juga berhak bahagia. Mau nggak, di buat bahagia sama Lyora?" Levi tak ingin munafik, ia merasa terbang dengan gombalan anak kecil ini. "Bisa nggak, jangan manggil gue Om terus?" "Bisa. Lyora udah telat nih, ayo Uncle!" 𝘍𝘶𝘤𝘬 𝘺𝘰𝘶 𝘨𝘪𝘳𝘭...