Halo Assalamu'alaikum! Jangan lupa vote dan komen yaa!
⚠Warning! Harsh words!
Happy Reading!
Dan tentu saja, setelah diguyur air pel, bermain hujan, dan memakan es potong, Lyodra akhirnya terserang demam. Menggigil sepanjang malam, sedangkan handuk kompresan sudah jatuh entah kemana.
Paginya, gadis itu sudah turun dengan seragam lengkap dan tas yang memeluknya.
"Kamu lagi sakit, jangan sekolah dulu."
Lyodra menggeleng sambil memakan sandwich dengan terpaksa. Lidahnya terasa pahit, bahkan susu saja tak terasa manis.
"Hari ini ada kuis, Lyora nggak mau ketinggalan."
"Tapi, sayang–,"
"Lyora pasti baik-baik aja kok, Paa sama Ibu jangan khawatir. Oke?"
Setelah selesai dengan sarapannya, Lyodra pamit dan mencium tangan Ibu dan Paa. Saat keluar dari rumah minimalis tapi cukup mewah itu, Lyodra sudah disuguhi dengan pemandangan mobil Levi yang bertengger apik dihalaman rumahnya.
Dengan jus yang masih menggantung dimulut, ia berlari dan masuk kemobil Levi. "Selamat pagi, Uncle!"
Duh, panggilannya. Pagi-pagi udah nyari ribut aja. "Hm. Lo pucet banget, sakit?"
"Nggak. Lyora cuma pusing sih."
"Jangan sekolah dulu mendingan. Nanti pingsan."
"Kenapa, Om khawatir ya?" Lyodra sudah senang luar biasa. Kapan lagi coba, dikhawatirin Levi.
"Nggak. Nanti lo ngerepotin orang kalo pingsan. Gue kasian aja sama petugas UKS," balas Levi tenang.
Mata berbeda warnanya mendelik. "Terserah Om."
Levi memejamkan mata, spontan. "Nggak ada sebutan lain selain Uncle atau Om?"
"Ah, ada." Lyodra mengangguk lucu. "Ini populer di Korea bahkan diluar negeri termasuk Indonesia."
Oppa? Hm, Levi merasa jadi orang terganteng didunia. "Oh ya, apa?" Kali ini Levi tersenyum.
"Om pasti suka."
"Iya, apa?" Pasti Opp—
"Ahjussi."
Tunggu, wtf?!
"Apa?" Levi menyorot sinis.
"Ahjussi, gimana? Keren tau kayak di drama-drama. Iya kan, Levi-ahjussi?" ulang Lyodra membuat Levi geram bukan main.
Rasanya ingin meremukkan wajah inosen itu dengan kedua tangannya. Atau mungkin mencecik Lyodra dengan seatbelt juga tidak buruk. Menjorokan Lyodra juga terdengar bagus. Kalian pilih yang mana?
Sementara itu Lyodra membuang kemasan jus kedalam plastik khusus sampah dimobil Levi seperti orang tidak berdosa. Sejak kenal Lyodra, pemuda itu memang selalu menyiapkan tempat sampah khusus karena Lyodra selalu meminum jus dan membuang kemasannya dimana saja, membuat mobilnya nyaris seperti tempat pembuangan.
Tak lama Lyodra berseru setelah meneguk jus keduanya. "Ahjussi kajja!"
Terserah anying, terserah!
***
Saat Lyodra mulai memasuki kawasan sekolah, sudah terlihat pembullyan yang dilakukan Faye diujung lorong. Sepertinya, gadis itu mencoba untuk merebut paksa uang dari gadis malang yang menjadi korban. Lyodra juga kesal dengan orang-orang yang berlagak tidak tahu dan mengabaikan tanpa ada sedikitpun niat untuk menolong.
KAMU SEDANG MEMBACA
HETEROCHROMIA
Random"Om juga berhak bahagia. Mau nggak, di buat bahagia sama Lyora?" Levi tak ingin munafik, ia merasa terbang dengan gombalan anak kecil ini. "Bisa nggak, jangan manggil gue Om terus?" "Bisa. Lyora udah telat nih, ayo Uncle!" 𝘍𝘶𝘤𝘬 𝘺𝘰𝘶 𝘨𝘪𝘳𝘭...