002. Twins and Ex-boyfriend

99.8K 8.6K 312
                                    

Salahkan teman ku yang nyaranin buat revisi dulu di banding namatin katanya biar seru, iya seru bikin readers pada ngamuk😭

Tapi ga apa-apa deh udah terlanjur jangan lama-lama yah ngambek nya nanti cepet tua eehh bercanda

<<JANGAN LUPA FOLLOW& VOMMENT>>

Kasih tau kalo ada typo hehe:v

Vely memandangi dua anak yang sedang tertidur dengan nyaman di kasur Queen size miliknya.

"Pasti anak lo udah besar" Lirih vely mendongak agar air matanya tidak jatuh.

"Huft kenapa harus kepikiran" lanjutnya beranjak menuju meja kerja yang tak jauh dari tempat tidur. Vely mengambil sebuah bingkai foto yang selalu dia jaga.

Di sana berisikan tiga gadis berseragam putih abu-abu sedang duduk di atas motor dengan senyum manisnya.

"Lo udah gue anggap keluarga sendiri, tapi kenapa lo ngelakuin itu ke temen lo sendiri? Apa alasan lo?" Lirih vely pelan sedikit menggoyangkan bingkai foto tersebut.

"hiks kenapa ra? Kalau lo emang benci sama gue, bunuh, sakiti dan hancur in hidup gue j-jangan orang yang gue sayang" Lanjut vely memukul dadanya, sesak.

"Gue emang marah dan kecewa sama lo ra, tapi munafik kalo gue bilang gue ga rindu kalian. Kalian dimana? Kenapa kalian menghilang seperti di telan bumi? Kalian udah janji kita akan terus bersama sampai kita menemukan jodoh kita kelak. Tapi sekarang? Itu semua hanya sebuah bualan semata, namun kembalilah gue mohon!!"

Cukup lama vely menangis meletakkan kembali bingkai foto tersebut menghapus pelan bekas air matanya, dia tidak mau menangisi yang sudah terjadi tapi salahkan saja matanya yang baperan.

Vely berjalan keluar kamar menuruni tangga menuju ruang keluarga, berjalan dengan pelan namun terlihat anggun.

"VELY SINI!"

"Abang stop berteriak! Gue ga tuli dan ini juga mansion bukan ragunan" Kesal vely lalu duduk di tengah tengah antara bunda dan ayahnya.

"Abang sedang berlatih memarahi anak anak jika nanti abang menikah" Ujar reno sambil tertawa kecil.

"Terus kapan nikahnya?"

"Pertanyaan mu sangat horor adik, sudahlah lupakan. Sekarang jelaskan apa yang sebenarnya terjadi?" Tanya reno serius.

"Abang menyuruh mu menjelaskan bukan malah natap muka tampan abang ini" Vely hanya memutar bola matanya malas, dasar narsis.

"Pede! Jadi---

Vely menjelaskan semuanya tanpa ada yang dia tambahi dan yang dia kurangi.

"Kamu serius menemukan mereka? Kamu tidak menculik mereka kan?" Tuding reno menyudutkan.

"Lo lama lama bikin darah tinggi ya bang, udah di kasih tau juga!!" Kesal vely melempar bantal sofa ke wajah reno.

Sudah tadi di jelaskan dia menemukan tapi abangnya ini masih tidak percaya, dasar kampret.

"Siapa tau saja, kamu butuh uang terus nyulik mereka---

"Duit gue banyak! Bahkan bisa beli harga diri lo yang murahan itu" Ketus vely.

"Dia abang mu sayang, bicara lebih sopan lagi" Peringat ayah burhan di respon anggukan kecil vely.

"Maaf"

"Umm apa boleh mereka tinggal di sini?---ah hanya sebentar saja, seenggaknya sampai orang tua mereka mencarinya. Boleh kan ayah bunda?" Izin vely penuh harapan.

The Twins and Ex-boyfriend?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang