<<JANGAN LUPA FOLLOW& VOMMENT>>
Kasih tau kalo ada typo hehe:v
"Katakan sekali lagi?!" Tegas ken mencengkram erat kera baju lawannya.
Baju yang di gunakan jen sudah sangat lecek, rambut acak-acakan dan jangan lupa dahinya yang mengeluarkan darah karena tertimpuk batu.
"Mommy mu wanita penghib---
Bugh
Bugh
"Akan ku robek mulut mu karena mengatakan sesuatu yang tidak tidak pada mommy ku!!" Tekan ken memukul wajah lawannya, meski di umurnya yang belum genap lima tahun dia sudah sangat mahir dalam bela diri tentu saja kevin yang mengajari kedua anaknya.
"M-memang benar mommy mu wanita busuk!"
Bugh
Bugh
"KEN HENTIKAN!" Teriak vely saat melihat anaknya yang tengah memukuli temannya.
Ken berada di samping rumah risa tentu saja tidak ada yang melihat mereka berkelahi karena tamu undangan berada di dalam semua.
"Tidak momm!! Dia harus mati!!" Balas ken masih memukuli sang lawan yang sudah ambruk di tanah.
"Ken mommy bilang hentikan, lepaskan dia. Ken ingin buat mommy sedih?" Suara lembut vely berhasil membuat ken berhenti lalu menoleh kebelakang dan menatap vely yang sudah berkaca-kaca sedangkan key sudah menangis di gendongan vely.
Sebelum ken benar benar melepaskan kera baju lawannya, dia sempat membisikan sesuatu. Ingin tahu?
"Larilah sampai ke ujung dunia, jangan perlihatkan wajah sialan mu itu di depan ku karena jika itu terjadi maka itu adalah hari kematian mu!!" Bisik ken tersenyum smrik lalu berjalan menghampiri sang mommy.
"Ikut!" Tegas vely berjalan masuk meninggalkan ken yang masih diam di sana. Sebelum itu vely sempat menyuruh penjaga untuk membawa korban yang menjadi amukan sang singa kecil.
Ken hanya bisa pasrah mengikuti sang mommy dengan pandangan yang menunduk, dia merasa bersalah karena sudah membuat adik nya menangis dan mommy nya bersedih.
Di balik pohon yang tak jauh dari mereka terlihat seseorang yang tersenyum menang melihat kekacauan yang di buatnya.
"Jadi itu kelemahan nya"
Semua keluarga besar ayah burhan dan papah salman sedang berkumpul di sofa yang memang sudah di sediakan untuk tamu terpandang. Mereka menatap ken dengan tatapan yang berbeda beda sedangkan sang korban hanya menatap sang mommy yang tengah mengobatinya.
"Kenapa bisa sampai luka, daddy mengizinkan mu berkelahi tapi tidak mengizinkan mu terluka!" Suara tegas kevin memecahkan keheningan.
"Kamu gimana si! Ken masih kecil udah di bolehin berantem!" Protes mamah winda menatap putranya tajam.
"Dia laki laki mah!" Saut kevin.
"Siapa bilang dia waria?!!" Ketus mamah winda kesal.
"Khem sepertinya ini urusan rumah tangga, lebih baik kita tidak ikut campur. Mari kita lanjutkan makan yang sempat tertunda" Ajak papah salman di setujui yang lain.
Satu persatu mereka meninggalkan Kkvin, vely, twins dan farhan yang tengah memangku key.
"Sorry momm" Lirih ken, jika ada pilihan ken lebih baik di pukuli sang daddy dari pada di diamkan oleh mommy nya seperti ini, dia takut mommy nya pergi.
Vely tidak menjawab dia masih diam sambil memlpaster luka ken, tidak ada ringisan ataupun keluhan sakit dari bocah itu karena luka di dahinya tidak sesakit luka di hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Twins and Ex-boyfriend?
Teen Fiction"M-mommy--- Wanita berpakaian ketat itu menghentikan kaki jenjangnya saat suara anak kecil memanggilnya, mungkin? "Mommy mommy saya bukan ibu kamu!!" Ketusnya menatap kedua anak itu tidak suka. "Key juga ndak manggil tante badut, key manggil mommy k...