010. Twins and Ex-boyfriend

64.2K 5.1K 62
                                    

<<JANGAN LUPA FOLLOW& VOMMENT>>

Kasih tau kalo ada typo hehe:v

Tok

Tok

Tok

"Masuk"

Vely membuka pintu ruangan sang dokter dengan kasar, dia menghampiri dokter tersebut yang sedang duduk di kursi sambil membuka dokumen yang entah apa isinya vely tidak tau.

"Dok bagaimana keadaan raya dan aldo? Teman saya bilang raya mengalami kerusakan dalam apa itu benar dok? Jawab saya dok kenapa anda diam saja" Ujar vely dengan nafas yang tersengal-sengal.

"Kamu tidak pa-pa? Wajah mu pucat" Tanya Eza A.K.A dokter yang menangani raya dan aldo.

"Itu tidak penting, sekarang kasih tau saya bagaimana kondisinya" Desak vely.

Sebenarnya eza merasa khawatir dengan kondisi perempuan di depannya ini, namun apa boleh buat perempuan itu sepertinya sangat keras kepala.

"Raya Anila saka, pasien mengalami luka yang cukup parah. Sebelum itu saya ingin menjelaskan penyakit yang di alami sebelumnya. Pasien mengalami gejala Paralisis, Paralisis adalah kondisi lumpuh karena gangguan pada saraf yang berperan dalam mengatur gerakan otot tubuh. Paralisis membuat anggota tubuh tidak bisa digerakkan. Bukan hanya itu pasien juga mengalami gangguan Disartria, Disartria adalah kelainan pada sistem saraf sehingga mempengaruhi otot yang berfungsi untuk berbicara"

Vely menundukkan kepalanya sambil menangis dalam diam, dadanya sesak mendengar penyakit yang di alami temannya itu. Apa selama ini temannya menderita? Itulah yang ada di pikiran vely.

"Sepertinya kondisi anda tidak mendukung lebih baik---

"Lanjutkan saja dok, saya tidak pa-pa" Ujar vely meyakinkan sambil menghapus bekas air matanya.

Eza menghela nafas kasar lalu kembali menjelaskan kondisi pasien nya."Kecelakaan tadi mengakibatkan pasien gagar otak ringan, kondisi pasien sekarang mati rasa itu disebabkan oleh rusaknya beberapa bagia saraf atau cabang saraf tunggal yang biasanya terletak di ujung saraf tubuh. Pasien bisa bertahan hanya dengan bantuan alat alat medis jika alat tersebut di lepas maka pasien bisa lepas dari penderitanya dan kembali ke Maha Kuasa" Jelas eza lagi dan lagi membuat vely menegang.

"B-bagaimana dengan aldo?" Tanya vely mencoba untuk tetap tegar.

"Untuk Alando Arjun saka, pasien hanya mengalami benturan kecil di kepalanya mungkin sekitar satu atau dua jam lagi beliau akan sadar" Balas sang dokter.

"A-apa tidak ada cara lain untuk menyembuhkan raya dok?" Tanya vely.

Eza menggelengkan kepalanya kecil membuat harapan vely pupus. "Apa jika kita terus menerus memakai alat bisa mempengaruhi raya untuk sembuh dok?" Tanya vely kekuh.

"Jika kita terus menerus menggunakan alat padanya itu hanya akan membuat pasien tersiksa, walau mata pasien terpejam namun pasien selalu menahan sakit di dalamnya. Lepaskan jika itu membuatnya bebas dari rasa sakit" Jelas eza memberi pengertian.

"Tapi saya tidak mau teman saya pergi dok" Lirih vely menundukan kepalanya dan kembali menangis.

Itu terdengar egois namun apa boleh buat ia tidak ingin kehilangan temannya untuk kedua kalinya karena itu akan membuat dirinya tersiksa.

"Saya paham kondisi anda tapi kita tidak boleh egois dia---

Brak

Eza menghentikan ucapannya saat melihat tubuh gadis di depannya itu tumbang. "Hey bangun, tubuhnya panas" Ujar eza menepuk pipi vely namun tidak membuat sang empun terbangun.

The Twins and Ex-boyfriend?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang