009. Twins and Ex-boyfriend

68.4K 5.8K 136
                                    

<<JANGAN LUPA FOLLOW& VOMMENT>>

Kasih tau kalo ada typo hehe:v

"Kamu dapat ini dari mana bee?" Tanya seorang laki laki sambil menunjuk kearah laptop yang menampilkan sebuah video.

"Sebelum dia kehilangan kesadarannya dia ngasih flashdisk ini ke aku. Awalnya aku bingung tapi pas dia nyebut nama seseorang yang aku kenal aku langsung ambil dan aku langsung bawa mereka ke rumah sakit. Untung aja dia ngasih ke orang yang tepat kalau ga? Bisa tambah rumit nih masalah" Jelas sang gadis.

"Jadi rencana kamu apa? Saran aku kamu langsung kasih ini ke temen kamu aja biar semuanya jelas dan tidak ada kesalahpahaman lagi" Tanya sang laki laki.

"Oh tidak semudah itu yanto! Hama itu sudah memainkan takdir seseorang dan sekarang biar sebaliknya, akan aku tujukan bagaimana memainkan nyawa seseorang" Ujarnya tersenyum smrik membuat laki laki di sana bergidik ngeri sekaligus kesal namanya sudah bagus kenapa di ganti yanto?

*****

Setelah menyelesaikan administrasi vely langsung beranjak menuju ruangan key, sebenarnya perutnya selalu bunyi minta asupan namun dia tidak berselera. Bahkan kini penampilan pun sudah berantakan mata yang sembab akibat banyak menangis.

Ruang erik dan key memang sedikit jauh, jika key ruang mawar 18 sedangkan erik ruang mawar 35.

Sampainya di depan ruangan key, vely mendengar suara gaduh di dalam sana mungkin orang tua kevin pikir vely.

Cklek

"Assalamualaikum?"

"Wa'alaikumsalam"

"Astagfilullah kamu kenapa nak? Ko baju kamu ada darahnya gitu?!" Tanya sang bunda khawatir.

Vely mencium punggung tangan bundanya lalu menatap tampilannya sendiri dan benar banyak darah di bajunya ini pasti darah erik, memangnya darah siapa lagi pikirnya. "O-oh ini i-itu---

"Kamu habis nangis? Apa bajingan ini yang udah bikin kamu nangis?!!" Potong seorang laki laki yang tak lain reno, abangnya.

"Abang!" Tegur sang bunda namun reno tidak mendengarkan nya karena sudah emosi.

"Ceritanya panjang nanti vely ceritain di rumah" Balas vely lalu duduk di samping reno dan langsung memeluknya dari samping.

"Kenapa Hm? Mau cerita?" Tanya reno lembut sambil mengelus rambut vely, se ngeselin apapun vely dia tetap adiknya yang harus dia jaga terutama dari pria bajingan di seberang nya ini.

Vely mendongak dan menggelengkan kepalanya, lalu kembali menegakkan badannya. Dia melihat sekeliling ternyata bukan hanya ada bunda dan abangnya saja, di sana juga ada orang tua kevin dan seorang laki laki yang vely tidak ketahui namanya.

Vely beranjak menghampiri orang tua Kevin. "Maaf om tante tadi vely tidak melihat ada kalian di sini" Ujar vely ramah setelah mencium punggung tangan mereka.

"Ah tak apa menantu" Balas papah salman membuat vely tersenyum menanggapinya. Ah ternyata beliau tidak banyak berubah pikir vely.

"Cih" Reno berdecak tidak suka mendengar perkataan papah salman.

Vely berjalan menghampiri ken yang sudah rapih dengan pakaian santai nya. "Anak mommy sudah makan?" Tanya vely menjajarkan tingginya dengan jen yang tengah duduk di kursi dekat brankar key.

"Mommy dari mana saja kenapa pergi lama sekali?" Bukannya menjawab ken malah balik nanya dengan wajah datarnya.

"Eh coba ulang tadi ken ngomong apa?" Suruh vely dengan wajah terkejutnya.

The Twins and Ex-boyfriend?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang