1

45.7K 1.1K 6
                                    

Wanita itu tersenyum miris melihat pengantin yang baru saja mengikrarkan ijab kabul. Sang istri mengambil tangan suaminya dan menciumnya, sedangkan sang suami mencium kening sang istri. Setetes air mata turun menyaksikan pemandangan di depannya, sampai dengan suara menyadarkannya.

“Dru habis ini langsung naik ke kamar, buruan ganti baju buat resepsi yaa.” Ujar Utari

“Okey siap bos.” jawab Dru seolah-olah semua baik-baik saja.

Setelah ijab kabul selesai Dru segera menghampiri Saras, mempelai wanita yang cantik mengenakan kebaya putih hasil rancangannya. Wajah ayu itu dipoles dengan make up natural yang membuat kecantikan wanita itu terpancar.

“Hai Kak. Alhamdulillah lancar yaa,” Sapa Dru sembari membenahi veil yang dikenakan Saras. “langsung ke kamar yaa, ganti baju sama make up lagi.”

“Iya alhamdulillah, padahal deg-deg an banget. Ini tangan aku sama punya Abang masih dingin hehe.” Saras menunjukkan tautan tangannya dengan sang suami.

“Yuk kak ke kamar, biar bisa cepet istirahat juga.” Dru dan pengantin baru pun berjalan menuju kamar yang dipergunakan untuk makeup dan persiapan.

” Dru dan pengantin baru pun berjalan menuju kamar yang dipergunakan untuk makeup dan persiapan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

https://images.app.goo.gl/YrfAHoX14sF9Bxhg8

***

Hari ini hari ulang tahun Dru, dan ia mendapat kado terindah dari Arjuna. Kekasihnya itu menghadiahkan pernikahan, bukan dengan Dru melainkan dengan wanita lain. Semua itu diperparah dengan Saras yang memilih Wedding Orgenizer tempatnya bekerja. Dru sendiri yang merancang kebaya dan gaun yang dipakai wanita itu. Bahkan membantunya dalam bersiap-siap sedari tadi pagi.

“Yang aku gerah, mau mandi dulu ya.” pamit Juna

“Suami aku mandi dulu ga papa kan kak?”

“Engga papa kok, kalo Mas Juna kan cuma ganti baju sama rambutnya dirapiin. Jadi ga bakal lama Kak.” Jawab Dru, di dalam kamar sudah ada Utari Make Up Artist yang sudah siap dengan peralatan tempurnya.

“Wahh selamat ya Kak Saras, udah resmi jadi istri.” Sapa Utari dengan senyum lebarnya. Sembari membantuku melepas kebaya.

Tidak lama kemudian Juna keluar dari kamar mandi sudah tampak segar, lelaki itu mengenakan celana panjang dan kaos hitam yang menunjukkan dadanya yang bidang dan juga otot lengannya yang kekar.

“Mas Juna ini makannya, Kak Saras juga makan dulu aja baru nanti make up lagi. Kan ga lucu kalo nanti di resepsi pingsan.” canda Utari.

“Iya Kak makasih yaa, Kak Dru sama Kak Utari ga makan juga?” tanya Saras

“Aku udah makan tadi kak, kalo Dru mah Diet.”

“Mana ada aku diet, nanti aja aku makan. Lagi pengen nasi kuning Mbah Jo Mbak.”

“Kemaren pengen rujak malem-malem, sekarang pengen nasi kuning. Kayak orang ngidam aja lu tu.”

Uhuukk.” Juna tersedak mendengar perkataan itu, sedangkan Dru hanya melotot sebal pada Utari.

“Aku turun dulu yaa, nanti kalo udah selesai make up telepon aja.” pamit Dru, wanita itu melirik Juna yang sedang minum akan tetapi menatap Dru lekat. Sedangkan Saras sibuk makan dan bermain ponsel.

“Mau kemana?”

“Mau makan Bang Indra ternyata udah beliin nasi kuning ini, Mbak Utari mau juga?”

“Engga deh, kenyang. Hilih giliran lu ngidam, Bang Indra mau-mau aja beliin.” Dru segera keluar kamar.

“Bang Indra siapa Kak?” Tanya Juna penasaran, ia menahan perasaan cemburu karena ada lelaki yang begitu perhatian pada Dru nya.

“Ohh itu photografer Lembanyung Senja kak.” Lembayung Senja merupakan Wedding Organizer tempat mereka bekerja. “Tapi tadi engga ikut dokumentasi yang akad nya kak Juna, soalnya ada project prewedd.”

“Pacarnya Drupadi?” Tanya Juna menahan amarah, dan tanpa sadar menyebut nama lengkap kekasihnya.

“Bukan. Dru mah jones haha, tapi emang Bang Indra dari dulu getol mepet Dru. Cuma tu anak emang susah dideketin cowok.”

“Abang ihh, tumben kepo sama urusan orang.” tegur Saras, sedangkan Utari heran mengapa Juna bisa tahu nama panjang Dru.

***

MINE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang