32

11.7K 540 15
                                    

Peringatan 21++++++++!!!

***

Dru mengamati salon dan boutique yang baru saja dibangunnya. Dengan bujukannya akhirnya Juna mengizinkan wanita itu untuk tetap bekerja, dengan syarat tidak mengganggu peran dan tugasnya sebagai istri dan ibu untuk Gie.

“Ruang tamunya nanti diberi kaca besar ya. Untuk ruang make up nanti ada 4 meja rias, kira-kira cukup engga ya?”

“Sangat cukup, untuk loker karyawan bakal di letakkan di belakang?”

“Iya, di deket pantry aja.”

Wanita itu terkejut ketika kakinya ditubruk lalu dipeluk oleh lengan kecil putrinya.

“Mommy Gie ngantuk,” balita itu mengucek matanya sembari mengulurkan kedua tangannya meminta digendong. Dru pun membawa putrinya ke gendongannya, sembari meneruskan diskusi dengan Arka, desain interiornya.

Dru menimang putrinya sembari menyanyikan lagu lullaby, gadis kecil itu begitu menyukai lagu yang mommynya nyanyikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dru menimang putrinya sembari menyanyikan lagu lullaby, gadis kecil itu begitu menyukai lagu yang mommynya nyanyikan.

“Gie mau daddy!” seru Gie.

“Daddy kerja sayang, besok daddy pulang.”

Sudah dua hari Juna ke Singapura unutk urusan pekerjaan. Dalam sehari mereka bahkan bisa melakukan videocall 3 kali karena inginan putrinya. Setelah resepsi pernikahan Juna membeli rumah di daerah Kaliurang. Sehingga kini mereka pindah ke rumah baru, sudah tidak bersama dengan Amy.

Pria itu memilih Kaliurang karena suasanannya yang nyaman dan tenang. Gie pun begitu menyukai rumah barunya. Di sana mereka memelihara banyak hewan di belakang rumahnya, yang lebih menyerupai kebun binatang.

“Daddy kelja telus, Gie kan kangen!” balita itu mencebik, karena merindukan daddynya.

“Kan daddy kerja buat kita, buat Gie beli susu dan mainan.”

“Uang daddy kan udah banyak mom. Udah daddy di lumah aja main sama Gie.”

Dru menghembuskan napas, putrinya memang pandai menjawab. Karena tidak ingin putrinya rewel, Dru memutuskan untuk pulang dan membiarkan Gie tidur siang di rumah.

Meskipun memiliki pengasuh sendiri, Dru lah yang mengasuh Gie. Wanita itu tidak ingin jauh dari putrinya, dan sang putri malah lebih dekat dengan sang pengasuh. Biasanya pengasuh hanya bekerja menyiapkan keperluan Gie atau pun menjaga baita itu ketika Dru mandi. Bahkan saat wanita itu memilih membawa anaknya ikut bekerja dari pada meninggalkannya di rumah dengan pengasuhnya.

MINE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang