29

8.5K 548 17
                                    

Peringatan 21++++++++  !!!!!

***

Juna berdiri bersandar pada pintu, wajah pria itu ditekuk. Berkali-kali ia membujuk Amy untuk mengizinkan Dru dan Gie menempati kamarnya, akan tetapi bundanya itu menolak. Amy tidak mengerti dengan jalan pikiran putranya itu, belum ada ikatan antara Juna dan Dru akan tetapi pria itu berani untuk meminta sekamar dengannya.

“Dru!” Panggil Juna, sedangkan wanita itu hanya menjawab dengan gumaman.

“Druu!” pria itu kesal karena belum mendapatkan perhatian dari Dru.

“Kenapa sih mas? Ini Gie baru mau tidur.”

Wanita itu memeluk Gie sembari menepuk-nepuk pantat putrinya. Tangan mungil Gie memegang botol susu, sedangkan tangan satunya ia gunakan untuk memainkan rambut mommy-nya.

***

Setelah putrinya tertidur, Dru memilih ke kamar mandi untuk membasuh wajahnya . Wanita itu tidak sadar jika Juna mengikutinya ke kamar mandi. Ia terkejut ketika melihat pria itu berdiri di belakangnya lewat cermin yang ada di kamar mandi.

Juna berjalan mendekat, tangan pria itu menekan lembut punggung bawah Dru sebelum meluncur turun dan berhenti di lekukan pantatnya. Panas dari tangan pria itu membakar rok pendek Dru dan seolah menembus hingga ke kulitnya.

Otak Dru berteriak agar menyingkirkan tangan itu, namun tubuhnya berkhianat. Puting payudaranya mengeras, gadis itu mengertakkan rahangnnya. Jantung Dru berdebar-debar.

“Berbaliklah Dru.” Suara tenang Juna memecah keheningan dan wanita itu berbalik. Tangan pria itu berpindah ke pinggul, mengelusnya dengan gerakan sensual. Dru mendongakkan kepalanya, menatap mata Juna yang balik menatapnya intens.

Juna membungkuk, menjilat rahang Dru sebelum menyelimuti bibir Dru dengan bibirnya. Dan erangan tanpa sadar keluar dari sela-sela bibir wanita itu ketika merasakan kejantanan Juna yang menekan perutnya.

Tangan pria itu meremas pantat sekal Dru, lalu mengangkatnya di pinggiran meja yang menyimpan peralatan mandi mereka. Juna menekankan bukti gairahnya ke selangkangan wanita itu.

Tangannya membelai paha dalah Dru sebelum menjalar ke selangkangannya. Ibu jarinya bergerak, membelai perlahan maju dan mundur, mata pria  itu menatap dalam kedua mata coklat Dru.

Kecupan kecupan basah dan panas menghujani leher jenjang dan pundaknya. Sentuhan pria itu meninggalkan percikan listrik di seluruh kulit yang disentuhnya. Dibukanya satu persatu kancing kemeja wanita itu, menampilkan payudara yang sudah lama tidak dilihatnya. Payudara itu tampak lebih besar, dan tentu tetap indah walaupun sudah menyusui putri mereka.

Tangan pria itu menangkup payudaranya, dan meremasnya perlahan merasakan bagaimana kenyalnya.

“Kau basah sekali Dru.” geramnya pelan, jarinya tengahnya kini sudah menerobos masuk. Mata pria itu terpejam, menahan hasratnya yang kini sudah berada di puncak.

“Shit.” umpat Juna sembari mempercepat jarinya dan bibirnya kini sudah menghisap kuat puting Dru. Wanita itu mengeram dan sesekali mendesah.

Pria itu melepaskan gespernya, lalu menurunkan celana serta boxer-nya setelah itu melepaskan celana dalam Dru lalu menarik ke atas rok pendeknya.

Juna menggenggam kejantanannya, melebarkan paha Dru, lau menghujam jauh ke dalam tubuh wanita itu.

***

Entah pukul berapa mereka selesai bergulat, akan tetapi meskipun kini matahari sudah meninggi Dru dan Juna masih asik bergelung di ranjang. Gie mengerjabkan matanya, anak itu duduk dan mengamati mommynya yang sedang dipeluk oleh daddynya.

MINE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang