5

14.5K 661 2
                                    

Sebulan setelah pernikahan kekasihnya, Dru tidak pernah lagi bertemu dengan pria itu. Juna juga jarang mengiriminya pesan, mungkin hanya seminggu sekali. Itu pun hanya pesan basa-basi menanyakan kabarnya. Wanita itu juga tidak pernah mencoba mengirim pesan ataupun menelepon terlebih dahulu.

Jika memang Juna ingin memutuskan hubungan dengannya ia tak masalah, mungkin memang ini yang terbaik. Walaupun mungkin hatinya sulit untuk menerimanya. Dari awal Dru mencoba untuk tidak jatuh terlalu dalam terhadap Juna, karena dirinya tau bahwa semua pria itu brengsek. Yang membedakan hanya kadar kebrengsekannya saja.

Dru merasa semua pria yang dekat dengannya hanya sekedar penasaran terhadap dirinya. Jika mereka sudah bisa mendapatkan wanita itu dan sudah tidak tertarik lagi, maka mereka akan meninggalkannya. Begitu pula dengan Juna. Dru sudah menyiapkan hatinya dari awal, akan tetapi rasanya tetap menyakitkan. Karena ternyata ia telah jatuh pada pesona sang Arjuna.

“Dru pemotretan buat katalog gaun udah kelar?” Tanya Agni salah satu teman desainer tempatnya bekerja.

“Masih ada beberapa yang belum Mbak, sedangkan belom dapet model ceweknya.” Keluh Dru yang leleh memikirkan katalog gaun pernikahan terbarunya.

“Ya udah lu aja, kan lumayan hemat pengeluaran.”

“Mana bisa gitu, aku aja engga bisa foto depan kamera.”

“Kan ada Bang Indra yang ngarahin.”

“Tapi kan badanku macam ini mbak, yang ada ntar gaunnya jadi engga bagus aku pakai.”

“Apaan sih?” Tanya Indra duduk di sebelah Dru, sembari meminum boba brown sugar yang dibeli gadis itu.

“Bang, Itu punyaku!”

“Iya tau, nanti gue beliin boba satu standnya sekalian deh.” Dru mengerucutkan bibirnya sebal minuman kesukannya dirampas. "Ngapain itu manyun-manyun? Minta dicium yaa?”

“Ihh Abang!”

“Bang Indra kalo Dru jadi model buat katalog gaun pernikahan bagus kan ya?”

“Ga masalah, badan dia bagus juga, emang model cowoknya udah dapet?” Tanya Indra sembari mencoba menyedot habis boba. “Kalo belom ada, gue jadi model cowoknya ga keberatan kok.”

“Itu sih enak di lu Bang, bisa peluk-peluk Dru.”

“Ogah ahh, aku malu.” Tolak Dru.

“Udah ga papa, besok aja gimana? Kebetulan besok kosong, ntar gue sama Dewa yang berangkat, biar yang lain stay di studio.” Putus Indra. “Mau Out door aja kan? Buat model cowok jadinya siapa?”

“Kris, nanti gue aja yang hubungin dia.” Ujar Agni.

“Gaun-gaunnya mana? Biar gua liat buat nyesuaiin sama lokasi photoshootnya.”

***


Siang harinya setelah Dru melakukan photoshoot di studio, rombongan mereka berangkat menuju pantai untu sesi selanjutnya. Gadis itu mengantuk karena semalam harus lembur untuk menyiapkan pemotretan hari ini. Dewa yang menyetir mobil itu, Indra sibuk melihat hasil foto tadi, pria itu tampak puas melihat hasil jepretannya. Dru nampak cantik dan menawan, membuatnya terpesona.

 Dru nampak cantik dan menawan, membuatnya terpesona

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Dru gue tambah cinta deh, ini lo cantik banget.”Tunjuk Indra pada sebuah foto Dru yang membelakangi kamera akan tetapi kepalanya menengok ke belakang. “Jadi pengen cepet-cepet ngawinin, ehh nikahin maksudnya.”

“Dasar mulut buaya! Kebelet kawin ya lo Bang?” Ejek Utari yang duduk tepat dibelakang Indra, perempuan itu bertugas untuk memoles wajah ayu Drupadi.

“Udah bosen gue mah kawin, pengennya nikah aja.” perkataan frontal Indra dihadiahi jambakan rambut oleh Utari.

“Kris tukeran tempat duduk lah, masak lu dari tadi dah nempel nempel Dru, sekarang di mobil juga duduk sampingan.”

“Ogah Bang, males pindah.” Dru hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah Indra, gadis itu memilih menutup matanya. Lumayan jika ia bisa tidur selama perjalanan ini.

Perjalanan dua jam dihabiskan Dru untuk tidur, wanita itu terbangun karena suara berisik Utari.

“Enaknya yang bobok bareng, mesra banget sih tidur senderan gitu.”

Utari tersenyum menggoda Dru dan Kris. Dru tidak sadar tidur di pundak model dengan mata sipit akan tetapi memiliki sorot mata tajam itu. Saat melihat kepala wanita itu hampir terantuk mobil, Kris menyenderkan kepala Dru di pundaknya. Ketika ia tidur pun tidak sadar jika kepalanya menyender di kepala Dru.

“Wah group kantor geger nih, dikira Mbak Dru sama Mas Kris ada apa-apa.”

“Ihh siapa yang nge foto?” tanya Dru kesal, pasalnya Agni memendam rasa pada Kris. Ia tidak mau jika sampai dibenci karena kesalahpaman ini.

“Gue video malah Dru, gue bikin story di IG juga. Hehe,” Utari meringis, melupakan jika Kris itu model dan juga selebgram yang pasti memiliki banyak penggemar. Bisa ditebak yang akan terjadi selanjutnya pasti Dru akan di kerubungi oleh penggemar pria itu, apa lagi ia nge-tag akun mereka.

“Mbakk Utariiiii…” teriak Dru gemas dengan keisengannya.

“Udah ga papa santai.” Ucap Kris dengan tenang.

Mereka melanjutkan pemotretan yang mengambil lokasi di pantai, Dru sangat menyukai pantai. Bahkan kakinya sudah tidak sabar berjalan di halusnya pasir putih dan menyentuh air laut. Ia bisa bermain air sepuasnya setelah menyelesaikan pemotretan yang melelahkan ini.


DRU & KRIS

DRU & KRIS

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Wanita itu tersenyum miris, mengingat kenangan yang manis namun menyesakkan. Beberapa bulan yang lalu ia ke pantai ini bersama dengan Juna. Di sini pula pria itu memberitahukan pernikahannya dengan Saras.

Dru rindu Juna, hingga rasanya begitu menyesakkan .

MINE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang