Bruk...prangg...
Sontak hal itu membuat seisi kantin memandang ke arah mereka.
"Akkhhh... sialan! heh! Kalo jalan tuh pake mata, punya mata gak sih!" Maki alana.
"Ma-maaf hiks al-alana a-aku hiks tidak sengaja hiks maaf"
"Maaf maaf mata lu katarak, tangan gw sakit nih bego"tanpa sadar Alana menggunakan kalimat dari dunianya dulu.
"Hah?"beo orang-orang di sekelilingnya.
Setelah sadar dengan perkataan nya alana segera mengulang nya.
"Eh Maksudnya tangan aku sakit bego!"
'hais susah banget hidup dijaman dulu, apa apa harus pakai aku-kamu' rutuk Alana membatin.
"Ma-maaf hiks Alana tapi hiks aku beneran hiks tak sengaja"
"Jadi cewek kok kelewat cengeng cih... ngapain masih disini?! Cepat ambilkan obat untuk tangan aku!" Alana membentak liona yang masih menangis tanpa memperdulikan sekitarnya.
Tidak ada satupun orang yang ingin menolong liona saat ini, mereka hanya bisa memandang iba karena mereka juga takut akan terkena amukan Alana.
"Ba-baik hiks sebentar aku hiks ambilkan, ka-kamu hiks tunggu disini hiks" setelah mengucapkannya liona lantas berlari keluar kantin dengan Isak tangisnya menuju ruang kesehatan.
"Huh anak itu selalu saja mencari masalah dengan kamu na" timpal Amel yang sedari tadi hanya diam kemudian mengikuti Alana yang mulai berjalan menuju meja di bagian pojok kantin.
"Cari perhatian kali" ucap Alana malas.
Setelah kepergian liona, kantin yang semula ramai sekarang sudah bubar, masa iya mereka harus tetap berdiri disana hehehe dipikir orang gila kali ya.
Saat ini Alana dan Amel sedang duduk berhadapan di sebuah meja yang hanya cukup untuk dua orang.
"Selagi menunggu liona ngambil, kamu aja ya yang pesan makanan, tangan aku sakit nih" ucap Alana dengan ekspresi menyedihkan.
Amel hanya bisa memutar bola matanya malas, ia tahu betul akan hobi sahabatnya yang satu ini,ya hobinya tak lain yaitu menyuruhnya memesan makanan untuknya. Jadi untuk saat ini ia hanya bisa mengiyakan saja permintaan sahabatnya itu.
"Iya iya, mau pesan apa?"ucapnya malas
"Soto ayam satu ya plus nasinya ditambah minumnya hmm air putih aja ya"
"Di tunggu ya non pesanannya"canda Amel kemudian berjalan menuju warung soto, belum terlalu jauh melangkah ia mendengar teriakan Alana yang berhasil membuatnya kesal.
"Jangan lama! Hehehe"teriak Alana
Sebenarnya Alana hanya ingin membuat sahabatnya itu kesal dan lihat ia berhasil membuat Amel kesal hanya karena suara teriakannya.
"Hais...tangan gw sakit banget, mana si liona lama banget lagi, awas aja lu liona"gumam Alana kesal. Sedari tadi ia menahan rasa sakit di lengannya itu, ia menunduk melihat lengannya yang mulai berwarna merah di tambah kulitnya yang seakan melepuh membuatnya semakin kesal dengan liona.
Dari arah samping terlihat seorang gadis berlari menuju ke arahnya dengan nafas tidak teratur, ia membawa sekotak peralatan obat.
"Ma hosh maaf Alana aku hosh lama"ucap gadis itu dengan kepala menunduk takut.
Alana memutar bola mata malas,ia mulai bertanya dalam hati 'sampai kapan liona akan menunduk terus? Apa dia tidak takut kesandung apa? Kalau terus menunduk seperti itu?'
"Hm"
Deheman dingin Alana membuat liona semakin ketakutan. Ia bingung apa yang akan dia lakukan sekarang, ia juga merasa canggung berada di dekat alana. Hingga sebuah suara membuatnya agak lega, setidaknya disini ia tidak berdua lagi dengan Alana.
"Ini pesananmu na" sahut Amel dari arah depan sembari meletakkan nampan berisi pesanan alana dan pesanannya. Ia kemudian duduk dan mulai menatap liona dan Alana bergantian kemudian mengedikkan bahunya acuh.
"Makasih ya Mel nih-"
Melihat Alana yang akan memberikannya uang Amel cepat-cepat memotong ucapan Alana.
"Eh...gak perlu bayar nabanggap aja ini sebagai tanda rasa senang ku karena sahabat yang aku sayang sudah sembuh" Amel mengucapkannya dengan senyum hangatnya.
Huh melihat senyum hangat Amel ia jadi teringat dengan sahabatnya, dulu jeslin orang yang selalu ada disaat ia sedang terpuruk, jeslin akan memberikan senyum hangat ketika Alana sedang sedih ataupun ada masalah dan itu yang membuat Alana sangat menyayangi jeslin. Tingkah konyol jeslin mampu membuat dunia Alana yang sepi menjadi ramai. Dan sekarang ia sedang merindukan sahabatnya itu.
"Oh yaudah aku malah merasa senang kalau uang yang aku punya tidak keluar sepeserpun"ucap Alana.
"Terserah kamu deh na"balas amel
Liona yang merasa diabaikan memilih diam di tempat tanpa tahu harus berbuat apa.
Alana yang baru menyadari bahwa liona belum mengobati lengannya langsung membentaknya dengan nada yang sedikit dikecilkan agar seisi kantin tak melihatnya."ngapain masih diem disitu cepetan obatin tangan aku!"
Lioona terkejut akan bentakan Alana dan dengan segera mengobati gadis yang di lukainya. "Ah maaf"
"Gitu kek dari tadi"ucap Alana kemudian mulai memakan makanannya dengan santai hingga...
Plakk
Suara tamparan itu menggema membuat seisi kantin terkejut, mereka sekarang mulai melihat kearah suara tadi.
Mendapatkan perlakuan seperti itu membuat Alana menjadi marah, berani-beraninya orang ini menampar dirinya. Ya orang yang di tampar adalah Alana. Sudut bibirnya pecah dan mulai mengeluarkan darah segar, bisa kebayang gak seberapa keras tamparan itu. Alana menoleh dan mendapati Alvaro yang tengah menatapnya dengan tatapan membunuh.
Amel lantas mengeluarkan suaranya saat melihat sudut bibir Alana yang terluka, ia tidak tega melihat sahabatnya di sakiti lagi
"ALVARO RAVINDRA APA YANG KAU LAKUKAN HAH?KENAPA TIBA-TIBA KAU MENAMPAR ALANA TANPA SEBAB?ALANA ITU PEREMPUAN!!" Amel berteriak dengan amarah yang menggebu-gebu,ia bahkan lupa bahwa orang yang sedang dihadapinya adalah seorang putra mahkota berdarah dingin yang mampu menghancurkan musuh dengan seorang diri.
"Aku hanya memberi pelajaran pada gadis jalang seperti dia, aku sudah memperingatkan nya untuk tidak menggangu liona lagi tapi nyatanya dia masih melakukannya, apa perlu aku membunuh mu dulu?" Alvaro berucap santai tanpa memikirkan perasaan alana.
Deg
Tes...
T
B
CLanjut gak?
Kalau gitu vote and komen dulu ya:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Antagonis dalam novel (END) [Sudah Terbit]
FantasySeorang gadis terjebak di dalam dunia novel setelah membaca novel berjudul crazy love. Alih-alih menjadi protagonis ia malah menjadi antagonis yang akan di eksekusi mati oleh putra mahkota, orang yang dicintainya sampai rela berbuat jahat kepada pro...