Hingga...
"HOI KALIAN BERDUA! JANGAN TATAP TATAPAN NANTI KALIAN JATUH CINTA BARU TAU RASA!!" Teriak Alana sekali lagi.
"Sabar" ucap keduanya bersamaan, mereka kembali bertatapan kemudian berlari menyusul Ken dan Alana.
Baru beberapa putaran Alana yang semulanya bersemangat kini mulai berlari dengan sangat pelan. Sedangkan Ken dan Alvaro masih melanjutkan lari mereka. Bagi mereka hal ini adalah hal biasa bagi seorang seperti mereka.
Berbeda lagi dengan Alana dan Amel yang sekali kali berhenti untuk istirahat. Maklum lah tenaga cowok lebih kuat dibandingkan tenaga cewek. Lagian siapa juga yang gak capek lari keliling lapangan yang selebar lapangan sepak bola itu. Jangan kan satu putaran setengah putaran aja mereka berdua sudah ngos-ngosan.
Melihat Alana yang mulai melambat Ken kembali berlari ke arah Alana lalu menarik tangannya dan sedikit menyalurkan energinya dengan sihir yang ia miliki.
Alana yang merasa tubuhnya kembali segar dan semangat beralih menatap tangan Ken yang menggenggam tangannya,alana mendongak menatap Ken yang tengah tersenyum padanya.
"Jangan loyo dikit lagi sudah selesai"kata Ken
"Bapak kau selesai ini masih ada sembilan putaran bego!" Balas Alana ngegas
"Jangan ngomong kasar, mau aku cium?" peringat Ken
"Bodo aku gak perduli"
"Oh jangan salahkan aku kalau sekarang nyium kamu" kata Ken ia perlahan mendekatkan wajahnya pada Alana tapi belum sempat ia menciumnya Alana sudah lari duluan.
"Gak kena wlee..." Ledek Alana
"Sini kamu!" Teriak Ken dan berlalu mengejar Alana. Gak di hutan gak di lapangan mereka berdua suka banget main kejar-kejaran. Gak tau apa kalo dua orang yang melihat mereka merasa cemburu dan iri.
Amel iri melihat Alana yang di berikan energi pemulihan sedangkan Alvaro cemburu melihat Alana yang tertawa bahagia bersama Ken.
Alvaro perlahan mulai menggali ingatan tentang Alana dengannya berharap menemukan momen bahagia seperti itu namun nihil ia tidak mendapatkan sama sekali malahan yang ia lihat hanya sikap kejam dan acuhnya pada Alana,hatinya terasa sakit mengingat kejadian dimana ia dengan sangat kejamnya menyiksa Alana karena hal sepele yang dilakukannya pada liona.
Ah berbicara tentang liona, Alvaro mulai memikirkan hal yang ia lihat di kelas tadi."apa maksud liona mengajak Ken untuk duduk bersamanya? Huh...habis ini nanti aku tanya alasannya apa" kata alvaro, ia sempat melirik kearah Amel yang sekarang tengah ngos-ngosan.
Alvaro kasihan melihat Amel ia lantas menarik tangan Amel kemudian menyalurkan sedikit energinya meskipun keahlian menyalurkan energinya masih dibawah kemampuan Ken tapi bisa dibilang Alvaro juga termasuk salah satu orang yang bisa melakukannya.
Amel terbelalak kaget saat Alvaro menarik tangannya, ia perlahan merasakan tenaganya kembali pulih dan yang ia tahu sekarang Alvaro tengah menyalurkan energi padanya.
"Terimakasih Alvaro" ucapan terimakasih Amel sangat tulus tapi Alvaro bahkan tak menjawabnya bahkan ia tak melirik kearah Amel.
"Dasar putra mahkota dingin!, untung saja Alana sudah memutuskan pertunangan dengannya kalau tidak entah apa yang akan terjadi pada sahabat gila ku itu." Gumam Amel yang masih didengar Alvaro namun ia hanya memasang wajah datar khasnya.
Setelah beberapa lama mereka telah menyelesaikan hukuman mereka.
"Hosh..hosh..gi gila a aku se serasa mau mati hosh..hosh.." kata Alana yang kemudian meluruskan kakinya di pinggir lapangan.
"Hosh..sa sama na aku ju juga hosh..gi gitu" balas Amel sembari membaringkan badannya disamping Alana.
"Kalian berdua tidak lelah?"tanya Alana setelah ia melirik kedua cowok yang tengah duduk saling berjauhan itu.
"Sudah biasa" ucap keduanya bersamaan yang hanya dibalas oh doang oleh Alana.
"Oh"
Ken melihat Alana yang masih lelah segera menghampirinya dan mulai mengangkatnya kemudian berlalu pergi.
Alana yang merasakan seseorang mengangkatnya langsung memberontak ingin diturunkan.
"Hei! Apaan sih!turunin aku!gak!"
"Jangan bergerak Alana nanti kamu jatuh" peringat Ken yang langsung dituruti oleh Alana.
"Kita mau kemana?" Tanya Alana yang merasa Ken masih berdiri ditempatnya tanpa ingin beranjak pergi.
"Kantin"
"Wah...ayokk!Amel aku kekantin duluan ya DADAH" ucap Alana melambaikan tangannya pada Amel.
Amel? Jangan tanya lagi ia sedang memasang wajah murungnya. Ia berdiri berjalan dengan wajah ditekuk membuat Alvaro sedikit terkekeh melihatnya. Ingat ya cuma sedikit gak banyak kok. Ia kemudian ikut berjalan menuju kantin menyusul ketiga orang yang telah meninggalkannya disana sendiri.
Setelah sampai di kantin mereka bertiga langsung memesan minuman untuk melepaskan dahaga mereka. Bukan bertiga sih tapi cuma berdua kan si Alana digendong Ken terus yang pesan minuman juga Ken sama Amel jadinya Alana gak di itung.
Setelah memesan mereka menuju ke salah satu meja di dekat warung tadi. Ken menurunkan Alana dengan sangat hati-hati takut ia akan menjatuhkannya. Amel iri memandang Alana yang diperlukan seperti ratu oleh pasangannya,ia kan jadi pengen digituin.
Dari kejauhan terlihat Alvaro berjalan memesan minuman dan setelah itu bergabung bersama ketiga orang disana.
"Kenapa kau disini?" Tanya Alana memandang Alvaro sinis.
"Buang air! Ya minum lah!" balas Alvaro tak kalah sinis.
"Terus ngapain duduk disini, tempat kan masih banyak" balas Alana
"Ya terserah aku lah mau duduk dimana, lagian ini bukan tempat milik mu kan? jadi aku bebas lah mau duduk dimana saja." Balas Alvaro acuh
" Tap-"
"ALVARO!!" Teriak seorang gadis di pintu kantin siapa lagi kalau bukan liona.
"Tuh nenek sihir mu sudah datang, pergi Sono! Kalau perlu jangan balik lagi" kata Alana bermaksud menyindir, membuat ken dan amel terkekeh kecil kecil di buatnya, mereka berdua sedari tadi hanya sibuk memperhatikan perdebatan antara Alana dan Alvaro.
"Jaga ucapan mu Alana!" Aura disekitar Alvaro tiba-tiba berubah suram, jika dilihat dengan lebih teliti ada aura hitam di sekeliling alvaro. Namun Alana dan Amel tidak menyadarinya berbeda lagi dengan Ken yang sudah melihat jejak sihir hitam itu.
"Pantas saja aura dan perilaku Alvaro tiba-tiba berubah, ternyata itu akibat sihir hitam" batin ken.
Ken secara langsung menggenggam kuat tangan Alana. Ia tidak akan membiarkan calon istrinya terkena sihir hitam dari seseorang yang masih dalam daftar kecurigaan Ken.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Antagonis dalam novel (END) [Sudah Terbit]
FantasíaSeorang gadis terjebak di dalam dunia novel setelah membaca novel berjudul crazy love. Alih-alih menjadi protagonis ia malah menjadi antagonis yang akan di eksekusi mati oleh putra mahkota, orang yang dicintainya sampai rela berbuat jahat kepada pro...