Part 35

14.6K 1.6K 94
                                    


Sudah lewat beberapa bulan sejak diculiknya Alana. Bahkan debutante yang seharusnya di adakan untuk merayakan ulang tahunnya yang ke 18 harus di tunda hingga alana di temukan.

Kedua orangtuanya mengerahkan semua prajuritnya untuk mencari keberadaan anaknya. Begitupun ken.

Alvaro juga turut membantu karena perintah istrinya amel. Ya mereka berdua telah melangsungkan pernikahan setelah dinyatakan lulus dari akademi. Sekarang posisi Alvaro adalah Raja bukan lagi putra mahkota. Ayahnya meninggal saat ia pergi membantu ken menghancurkan sihir ilusi yang dikirim duke inggrid waktu itu.

Sejak di culiknya alana. Sikap ken semakin hari semakin dingin tak tersentuh. Ia bahkan tak berbicara selama hampir 2 bulan.

Kabar liona? Dia telah tiada dengan cara mengenaskan. Ken sendiri yang membunuhnya tepat di pagi hari menghilangnya alana. Tubuh liona tak berbentuk dengan tubuh yang terbelah dua tak sampai disitu ken kembali memotong motong tubuh liona menjadi beberapa bagian.

Dagingnya di berikan pada para penjahat. Para penjahat itu menolak dan tetap menutup mulutnya. Ken tak tinggal diam dia membuka paksa mulut mereka dan memasukkan daging liona lalu menyuruh mereka memakannya. Bisa kalian bayangkan bagaimana reaksi para penjahat itu.

Setelah daging liona habis tak tersisa, giliran para penjahat itu yang dibunuh satu persatu. Mereka digantung lalu ken akan menumpahkan emosinya dengan memotong tubuh para penjahat itu secara asal.

Tak ada perubahan ekspresi di wajahnya kecuali ekspresi dingin dan datar. Pagi itu ken bermandikan darah untuk meredakan emosinya.

Dan sejak saat itu ken mati-matian mencari keberadaan alana. Pernah sekali Gerrard menasehatinya untuk berhenti tapi yang di dapatkan hanyalah sebuah pedang yang hampir menebas lehernya. Mulai saat itu tak ada yang berani dengan ken.

Ken saat ini berada di benua yang tak tau dimana. Ia sedang mencari Alana. Hatinya mengatakan bahwa alana telah dekat dengannya. Ia berjalan mencari penginapan.

Sebuah penginapan menarik perhatiannya, langkahnya memasuki penginapan itu dan memesan kamar.

Setelah mendapat kuncinya, ken masuk dan langsung merebahkan tubuhnya di ranjang dan mulai tertidur."dimana kau alana?" Gumamnya sebelum tertidur.

Tak berselang lama setelah ia tertidur. Suara pintu yang di buka dan di tutup secara paksa terdengar di pendengarannya. Ia bisa merasakan seseorang berbaring di sampingnya.

"Ku mohon jangan marah dan selamat kan aku. Aku sedang dikejar penjahat. Aku mohon jangan bersuara dan berpura-pura lah tertidur. Aku mohon" ucap orang itu.

"Suara ini..." Batin ken

***

Di tempat lain yang tak tau letaknya dimana. Alana masih terus bersandiwara di depan orang yang mengaku ken. Ya alana telah mengetahuinya setelah sebulan mereka tinggal disana.

Alana mengetahuinya ketika duke inggrid terus-terusan memohon untuk melakukan hubungan badan tapi alana menolak. Jika memang di hadapannya ini adalah ken yang asli maka ken tak akan memohon seperti ini untuk melakukan hubungan badan, ken yang asli akan langsung melakukannya.

Tak cuma itu, pernah suatu malam ia sengaja pura-pura tidur dan hasil yang ia dapat adalah wajah orang itu berubah ke wajahnya sedia kala dan di tambah lagi waktu itu seseorang sedang berbicara padanya, Duke inggrid nama itu yang ia dengar. Kaget? Tentu! Makanya setiap kali duke inggrid meminta melakukan hubungan badan, alana akan menolaknya dengan janji yang sempat ia ucapkan dulu.

Untuk mengurangi kecurigaan duke inggrid bahwa ia telah mengetahui siapa dia sebenarnya. Ia merelakan bibirnya yang harus menjadi pemuas pria sialan itu.

Alana sedang mencari cara untuk kabur dari sana.

"Sayang kapan kita akan melakukan itu? Ini sudah lama sejak kau mengucapkan janji itu" ucap duke inggrid yang tengah berbaring di pangkuan alana.

"Kau berjanji untuk tidak melakukannya selama satu tahun. Maka tepati janjimu!" Balas alana."cih aku tidak sudi berhubungan dengan mu cowok brengsek!!"

"Oh ayolah aku tidak puas jika hanya menikmati bibir mu itu" kesal duke inggrid.

"Bibir atau tidak sama sekali?!" Ucap alana.

"Ck baiklah hanya bibir tidak lebih" balas duke inggrid pasrah.

Terjadi keheningan selama beberapa menit. Hingga alana membuka suara dengan suara yang sengaja di buat seksi."sayang" alana mengelus dada duke inggrid.

Duke inggrid yang mendengar suara dan sentuhan alana berfikir bahwa alana telah siap melakukannya."hm ada apa" ia menarik tengkuk dan melumat bibir alana singkat.

"Aku ahh siap melakukannya shhh kalau kau membawaku jalan-jalan di pasar. Kau mhh shh mau kan sayang" alana sengaja mendesah untuk menggoda duke inggrid.(author merinding ngetiknya)

Dan terbukti duke inggrid tergoda. Ia bangkit dan membawa alana di bawah kukungannya. Alana menyeringai tipis tapi duke inggrid tak menyadarinya.

Alana menggigit bibir bawahnya dan memasang wajah seksinya. Duke inggrid semakin tergoda tangannya bersiap membuka pakaian alana namun dihentikan oleh sang empu.

"Bawa aku jalan-jalan dulu baru kau puas melakukannya, mau itu seberapa lama pun akan aku ladeni sayang" ucap alana lalu menggigit telinga duke inggrid.

Duke inggrid tak bisa menolak, selain yang dibawah sana sudah menegang dan siap untuk di puaskan ia terpaksa menerimanya.

"Baiklah tapi bersiaplah nanti malam sayang. Aku pastikan kau akan berteriak di bawah ku" balas duke inggrid lalu bangkit dari posisinya.

"Amit-amit! Jangankan teriak, lo nyentuh gw aja belum tentu" batin alana

"Aku ganti pakaian dulu baru kita pergi" ucap alana dan diangguki duke inggrid.

Setelah beberapa menit alana telah siap dan mereka berdua berangkat menuju pasar."aku mohon semoga rencana ini berhasil" batin alana memohon.

Saat mereka sampai, raut wajah bahagia tercetak jelas di wajah alana. Ia berlari mengitari para pedagang dan membeli beberapa cemilan dan aksesoris yang di sukainya.

Duke inggrid tersenyum dan hanya membiarkan alana terus berlari mencari makanan yang dia sukai tapi yang tidak di ketahuinya adalah alana sedang sibuk mencari celah agar bisa kabur dari nya. Alana berlari masuk ke dalam keramaian.

Ia mengikuti alana dari jauh tapi sedetik kemudian ia berlari mencari alana yang masuk ke dalam keramaian. Terlalu banyak orang berdesakan, dirinya bahkan tidak bisa memasuki kerumunan itu."sial"

Alana berbalik menatap ke belakangnya takut-takut duke inggrid bisa mengejarnya. Tangannya bertumpu di kedua lututnya sembari terus menormalkan detak jantung dan nafasnya.

Di hadapannya ada sebuah penginapan yang menarik perhatiannya. Ia sempat terperangah namun sedetik kemudian ia tersentak kaget saat mendengar teriakan duke inggrid yang memanggilnya.

"ALANA!"

Alana kembali menatap ke belakangnya, duke inggrid sudah hampir keluar dari kerumunan itu. Tanpa basa basi alana memasuki penginapan itu dan berlari membuka satu persatu pintunya namun semua pintu kamar terkunci hingga tiba di kamar paling ujung pintunya berhasil ia buka dan langsung saja ia membanting pintu itu dan berlari memasuki selimut guna menyembunyikan dirinya.

Alana tidak peduli siapa pemilik kamar ini. Yang penting dirinya bisa bersembunyi dari duke inggrid. Ia lantas terus memohon pada orang disampingnya.

"Ku mohon jangan marah dan selamat kan aku. Aku sedang dikejar penjahat. Aku mohon jangan bersuara dan berpura-pura lah tertidur. Aku mohon" ucap alana. Tapi hidungnya mencium aroma yang sangat ia rindukan selama beberapa bulan ini.

"Aroma ini..." Batin alana

Antagonis dalam novel (END) [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang