Part 7

35.2K 3.5K 96
                                    

Amel tiba di hadapan alana."hosh..hosh.. Alana kenapa eh?" Kepalanya mendongak menatap Alana yang tengah di gendong oleh pria berwajah tampan namun dingin.'dia...dia kan-' batinnya

"Kenapa masih disitu, cepat tunjukkan jalan ke asramanya" pria itu menatap Amel dengan tajam sedangkan yang ditatap masih diam melamun.

"Cepat!!"

Suara dingin tak terbantahkan itu membuat Amel kembali fokus, selanjutnya ia berjalan terlebih dahulu.

"Eh?ah? Disana" ucapnya cepat.

Murid-murid yang menyaksikan terkejut melihat pria itu menggendong Alana bahkan ingin mengantarnya menuju asrama milik perempuan itu.

Seorang pria dingin yang melebihi dinginnya putra mahkota menggendong seorang perempuan? dan perempuan itu tak lain adalah Alana si antagonis yang telah membuat kantin gempar akan perkataannya siang tadi dan sekarang ia membuat ice prince menggendong nya.

Sungguh Alana membuat para putri bangsawan iri melihatnya.

Kyaa...

aku ingin sekali berada di posisi Alana

Huh aku jadi iri

Alana sangat hebat sampai dia Mau menggendongnya

Sekiranya itulah yang diucapkan para putri bangsawan yang melihatnya.

Di perjalanan pria itu tak pernah melepaskan pandangannya dari Alana, ia sangat menyukai wajah Alana yang ketika tertidur memancarkan aura ketenangan.

Sebenarnya ia sedikit memberikan sihir saat gadis itu menubruk dirinya tadi, sihir yang bisa saja disebut sebagai obat bius di dunia modern.

Dari arah yang berlawanan Alvaro dan liona sedang berjalan dengan bergandengan tangan. Seketika pandangan Alvaro tertuju pada seseorang yang sedang digendong oleh orang yang dibencinya.

Ia memfokuskan pandangannya,matanya membola kaget saat tahu kalau itu adalah alana. Ia berjalan cepat menghadang ketiga orang tersebut tanpa memperdulikan liona yang kesusahan mengikuti langkahnya.

Langkah pria itu tiba-tiba terhenti saat merasakan aura suram di hadapannya. Pandangan yang tadinya menatap Alana kini beralih menatap pria didepannya kemudian beralih menatap perempuan disampingnya. Pandangannya menjadi dingin dan mengeluarkan aura permusuhan.

Amel ikut merinding merasakan aura pria disampingnya. Ia sangat tahu bahwa dua pria yang saat ini berhadapan memiliki dendam sejak kecil.

"Minggir!" Ucap pria yang menggendong Alana.

"Tidak!lepaskan Alana!"

"Pu-putra ma-mahkota se-sebaiknya k-kita minggir du-dulu" liona menarik kecil lengan Alvaro, jujur ia sangat takut dengan pria dihadapannya ini.

"Aku.bilang.lepaskan.alana!" Ucap Alvaro dengan penuh penekanan. Ia sangat benci melihat Alana berada di dalam gendongan rivalnya ini. Ia bahkan tidak mendengarkan ucapan liona sekarang.

"siapa kau? Terserah aku ingin melepasnya atau tidak."

Mendengar balasan itu membuat amarahnya memuncak, tidak tahukah ia bahwa Alana adalah tunangannya upss...maksudnya mantan tunangan hehehe.

Antagonis dalam novel (END) [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang