Part 13

30.6K 3.3K 133
                                    

'sial gw ketahuan'

"Terus kau mau kemana hm?"

"Aku cuma mau... jalan jalan! ya jalan jalan di sekitar sini" susah payah Alana mencari alasan untuk berbohong dan menyelamatkannya dari kemungkinan munculnya amarah Ken.

"Duduk! Aku tidak memberimu izin untuk pergi" perintah Ken

Bukannya menurut atau takut Alana malah marah marah dan mulai melampiaskan kekesalan yang ditahannya sedari tadi.

"Kamu tuh sebenernya mau apa sih hah?! Pakai nahan aku disini lagi, iya aku tau aku salah sudah mencium kamu tadi tapi aku ngelakuin itu juga karena terpaksa, aku tidak memiliki kesalahan sama kamu jadi aku mohon lepasin aku sekarang ya, aku hanya menyuruh mu membantu aku keluar dari kantin bukan membawa aku pergi." Alana berhenti sejenak lalu melanjutkan ocehannya lagi.

"Aku juga bingung sama sifat kamu, tadi pagi saja sifat kamu rese ditambah lagi sifat menyebalkan kamu yang buat aku naik darah pagi pagi, terus kejadian di kantin tadi gada angin gada hujan kamu main ngeklaim kalau aku ini milik kamu bahkan kamu itu udah nyium aku di depan banyak orang. OH IYA... Jangan kau pikir aku gak tau soal orang yang mencium aku dihutan waktu itu IHHH DASAR COWOK MESUM KAMU JAUH JAUH DEH DARI AKU, KAMU TAU GA-"

cup

Mata alana membola saat bibir nya dibungkam oleh bibir ken. Awalnya hanya kecupan tapi lama-lama berubah menjadi lumatan.

Entah apa yang ada di kepala alana, ia malah ikut menikmatinya. Setelah beberapa menit ken melepaskan tautannya. Ken lantas membersihkan sisa Saliva di bibir alana.

"Udah? Kamu terlalu cerewet untuk ukuran seorang perempuan " ledek Ken, ia tertawa kecil melihat ekspresi terkejut di wajah Alana.

Mata Alana berkedip seolah-olah mencerna sesuatu yang baru saja terjadi. Ken kembali mendekatkan wajahnya kemudian meniup wajah Alana.

Alana kembali tersadar kala hawa dingin bercampur aroma miny menerpa wajahnya.

"AKHHH DASAR COWOK MESUM YANG SUKANYA MAIN NYOSOR AJA RASAIN NIH..NIH..NIH.." Alana berteriak sambil memukul-mukul lengan Ken tapi itu tak berhasil membuat Ken kesakitan malahan ia menyukainya.

Ken berlari menghindari amukan Alana yang menurutnya sangat imut itu wkwkwk bucin mah beda ya gak?

"Ken!jangan lari kamu!" Alana bergerak mengejar Ken yang sudah terbilang jauh. Mereka berlari mengelilingi pohon,sekali kali Ken bersembunyi di belakang pohon lalu memunculkan kepalanya dan mengejek Alana.

"Hahaha tangkap aku kalau kau bisa wlee"

"Hosh...Ken berhenti hosh... dulu aku hos...lelah" Alana berhenti mengatur nafasnya yang ngos-ngosan.

Ken berjalan kearah Alana yang tengah duduk meluruskan kakinya kedepan kemudian ikut duduk disampingnya.

"Lelah? Kenapa aku tidak ya?" Tanya Ken sok polos.

"Ya jelas enggak lah! Kamu cowok aku cewek! Tenaga kita jelas beda lah bodoh!!" Rutuk Alana kesal.

"Hmm"Ken hanya mengangguk kecil lalu menatap Alana yang mengerucutkan bibirnya kesal."itu bibir kenapa di monyongin seperti itu?mau aku cium?" Alana membolakan matanya kaget mendengar perkataan Ken, ia cepat-cepat menutup bibirnya dengan kedua telapak tangannya lalu menggeleng sebagai tanda tidak setuju.

"Kenapa?" Ken tersenyum miring dan mulai mendekatkan wajahnya pada Alana. Alana yang merasa terancam secara tak sengaja memukul kepala Ken.

Bugh

"Sshhh...sakit" sebenarnya Ken tidak merasa sakit hanya saja ia ingin melihat ekspresi dan perhatian Alana padanya.

"Ah..oh maaf Ken aku tidak sengaja, mana yang sakit? Apa disini?" Khawatir Alana, ia mulai menunjuk kepala Ken yang telah ia pukul dan meminta maaf.

Sesuai dengan ekspektasi Ken, Alana mengkhawatirkannya dan itu berhasil membuatnya senang.

"Bukan disitu Alana tapi disini" Ken menarik tangan Alana menuju bibirnya. Alana memandang datar wajah Ken 'sial gw dipermainkan' sudah terbilang sering Alana mengucapkan kata sial hari ini dan itu semua hanya karena satu orang yang membuat emosinya campur aduk antara marah,kesal,takut dan itu semua hanya karena Ken.

Tak

Alana menyentil bibir Ken dan mulai kembali ke posisi awalnya yaitu duduk.

"Ken balik yuk. aku laper mau makan, tadi pas di kantin aku belum sempet makan banyak"

"Hm"

"Tapi gendong"

"Tidak, jalan sendiri" ken bangkit dari duduknya dan mulai melangkah pergi meninggalkan Alana.

"Ishh..Ken Gendong ya ya ya ya" Alana memperlihatkan mimik wajah yang dibuat seimut mungkin agar Ken mau menggendongnya.

Ken berhenti dan berbalik menatap Alana yang masih menampilkan wajah imutnya itu, ia mengedikkan bahunya acuh lalu kembali berjalan.

Alana menatap Ken yang mengabaikannya saat ini. Alana berdecak kesal lalu bangkit dari duduknya kemudian mulai berjalan dengan kaki yang dihentak-hentakkan, Alana berjalan dengan sangat cepat dan pada saat langkahnya telah sejajar dengan Ken ia berbalik melemparkan tatapan tajam tepat di mata Ken kemudian berlalu secepatnya.

'imut' batin Ken yang melihat tingkah Alana.

Meskipun Alana telah jauh didepan sana tapi Ken masih senantiasa menjaganya dari jauh, jadi ia tak perlu khawatir saat Alana dalam masalah.

Setelah beberapa saat mereka telah sampai di taman belakang akademi Alana kemudian berlari dan mulai berteriak kesetanan.

"AKKHHH AKHIRNYA SAMPAI JUGA, KANTIN AKU DATANG!! HUHUI MAKAN MAKAN"

Dari jauh seseorang mendengar suara teriakan Alana kemudian ia mulai berlari menuju asal suara tersebut dan dapat ia lihat bahwa itu adalah sahabatnya yang sempat menghilang. Ia berhenti sejenak untuk menatap tingkah laku dari sahabatnya itu. Lihatlah lah sahabatnya yang gila itu tengah berlari dan sesekali berputar oh dan jangan lupakan teriakan membahana yang keluar dari mulut sahabatnya. Ia kemudian berlari mengejar sahabat gilanya itu.

"ALANA!!" teriakan Amel membuat langkah Alana berhenti. Ia lalu berbalik menatap Amel dengan senyum ceria di wajahnya.

"AMEL" Alana berlari menuju ke arah Amel lalu memeluknya seakan melepas rindu yang telah lama.

Ken dan orang orang yang berada disekitar mereka tersenyum melihat interaksi antara dua putri bangsawan itu.

"Mel kita ke kantin yuk, laper nih" ajak Alana.

"Gak usah kekantin, kita makan di asrama saja."

"Hm yaudah" mereka berdua mulai berjalan menuju asrama mereka.
namun Alana menghentikan langkahnya dan mulai berbalik menatap Ken yang juga tengah menatapnya.

"KEN AKU GAK JADI KE KANTIN YA, SOALNYA AKU MAU MAKAN DI ASRAMA. DADAH!" teriak Alana yang diangguki oleh Ken

"Hufft dasar"

Setelah punggung Alana dan Amel menghilang dari pandangannya, Ken lalu berbalik dan tanpa sengaja ia menabrak seorang perempuan.

Brukk...

"Ah ma-maaf a-aku gak se-sengaja" ucap perempuan itu sambil membungkukkan badannya beberapa kali. Ken hanya menatap perempuan itu dingin dan mulai berlalu meninggalkan perempuan itu.

Setelah kepergian Ken, perempuan itu mengepalkan tangannya kuat.

'sial'

T
B
C


Antagonis dalam novel (END) [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang