Part 11

31.5K 3.7K 300
                                    

Dalam keheningan setelah teriakan Amel, Alana tengah menunggu tangan Alvaro mendarat di pipinya namun ia tak merasakan sakit ataupun tangan yang menyentuh pipinya. Alana perlahan membuka matanya, dapat ia lihat seorang pria dengan gagah berdiri di hadapannya. Pria itu menahan tangan Alvaro yang saat ini terangkat.

"Jangan berani menyentuh milikku Alvaro Ravindra!" Dingin pria itu.

Seisi kantin kaget mendengar kata milikku yang keluar dari mulut Kenneth.

"Jangan ikut campur urusan ku Kenneth Alexander, urusan ku bukan dengan mu jadi berhentilah ikut campur!" Balas Alvaro

"Kenneth Alexander?siapa dia? perasaan nama Kenneth Alexander tak pernah disebutkan di dalam novel. Jadi siapa Kenneth Alexander ini?apa dia salah satu tokoh utama pria? Tunggu... rambut ini...ini seperti rambut cowok rese yang tadi pagi. Bentar-bentar gw baru sadar kalau cowok yang tadi pagi mirip dengan orang yang nyium gw dihutan waktu itu, tapi gw gak boleh nuduh orang sembarangan bisa jadi bukan dia pelakunya dan gw juga gada bukti buat nuduh dia AKKHHH...au ah gelap, pusing gw" Alana bergulat dengan pikirannya.

Disisi lain kedua pria dihadapannya tengah bersitegang.

"Alana sekarang milikku dan aku tidak akan membiarkan kau ataupun orang lain menyentuh milik Kenneth Alexander!"

Seisi kantin dibuat terkejut,mereka berpikir perkataan Ken yang pertama hanya sebuah candaan semata tapi ternyata malah sebaliknya.

Alvaro menepis tangannya yang masih setia ditahan oleh Ken kemudian ia mulai tersenyum mengejek.

"Heh milikmu? jangan bercanda, apa bukti-"

"Kami sudah berciuman kemarin"kata Ken enteng tanpa mempedulikan reaksi orang sekitarnya ia kemudian berbalik menatap Alana yang masih mencerna kalimatnya tadi.

Ken lagi-lagi membuat seisi kantin semakin kaget dibuatnya. Ciuman? orang yang sudah berciuman artinya mereka sudah menandai milik mereka masing-masing dan sekarang Ken dan Alana telah berciuman?oh ayolah jangan membuat lelucon disaat seperti ini.

"Iya kan sayang?"tanya Ken pada Alana namun yang ditanya malah mengerjapkan matanya lucu dengan mulut menganga tak percaya.

"Lihat Alana bahkan tak menjawab pertanyaan mu jadi ja.."

Cup

"...Ngan KENNETH JAGA BATASAN MU"

AKKHHH

Ya ampun Ken benar benar mencium Alana?

Ku kira Ken anti dengan wanita tapi ternyata dia mencintai alana.

Jadi apa benar mereka telah menjalin hubungan?

Mungkin kan sebentar lagi Alana berumur 18 tahun dan itu waktu yang bagus untuk menikah.

Apa Alana akan menikah dengan Ken?

Tentu saja, apa kamu tidak melihat tadi Ken mencium Alana.

Adegan itu membuat sebagian putri bangsawan berteriak histeris ada pula yang mendukung hubungan Alana dan Ken.

Kondisi Alana? Jangan ditanya lagi, setelah kecupan mendarat di bibirnya ia menjadi sangat malu, wajahnya memerah Semerah tomat. Ia menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya berusaha menyembunyikan rona merah pada pipinya. Melihat itu Ken lantas menarik Alana kedalam pelukannya hal itu membuat Alana semakin merasa malu.

"Kenapa?aku tidak harus menjaga batasan ku pada calon istri ku kan?"

Sungguh rasanya Amel sangat syok karena sahabatnya itu. Ia mulai berpikir bagaimana bisa Ken mencium Alana di depan banyak orang dan mengklaim bahwa Alana adalah miliknya ditambah perkataan Ken barusan membuatnya serasa ingin pingsan dibuatnya.

Ken yang terkenal anti dengan wanita menyukai sahabatnya yang seorang antagonis dan akhir-akhir ini mulai berubah menjadi gadis bar-bar. Ingatkan ia untuk meminta penjelasan pada Alana nanti.

"Calon istri?ingat Alana masih berstatus sebagai tunangan ku dan yang aku lihat tadi Alana masih terkejut akan tindakan mu padanya ia bahkan tidak membalas ciuman mu dan itu artinya Alana tidak mencin-"

Cup

Mata Ken melotot kaget saat bibir Alana tiba-tiba mendarat di bibirnya. Ia menunduk menatap Alana yang kembali memeluknya erat kemudian beralih menatap Alvaro yang melotot terkejut melihat tindakan Alana. Ken tersenyum miring melihat itu

"Ingat ya putra mahkota, hubungan pertunangan kita kemarin telah aku batalkan dan sekarang aku ingatkan sekali lagi pada mu bahwa kita sudah tidak memiliki ikatan apapun lagi." Kata Alana yang masih memeluk Ken dengan erat. Ia menyembunyikan wajahnya pada dada bidang milik Ken.

"Lihat, sekarang Alana adalah milikku dan hubungan kalian telah berakhir kemarin ja-"ucapan Ken terpotong kala merasakan tangan Alana yang menarik kecil baju yang dipakainya."ada apa hm?"tanyanya

"Aku malu,bawa aku keluar"rengek Alana seperti anak kecil. Melihat itu seisi kantin dibuat gemas oleh tingkah Alana termasuk Ken.

"Baiklah"Ken tersenyum tipis melihat itu ia lalu melepaskan pelukan Alana dan beralih menggendong alana ala bridal style. Sedangkan Alana mulai mengalungkan tangannya pada leher Ken dan menyembunyikan wajahnya pada dada bidang Ken.

Ken mulai melangkah saat ia tepat disamping Alvaro ia membisikkan sesuatu ketelinga Alvaro.

"Ingat itu" bisiknya kemudian berlalu meninggalkan kantin yang mulai heboh. Mereka mulai menyebar luaskan berita hari ini hingga membuat heboh akademi.

Berita ini pun telah sampai pada telinga kedua orang tua Alana dan respon mereka terkesan positif, selama anak mereka bahagia maka mereka akan merestui hubungan anaknya itu dan yang membuat mereka sempat terkejut adalah nama Kenneth Alexander, mereka bingung sejak kapan anaknya berhubungan dengan orang yang paling kuat di seluruh benua ini tapi mereka senang akan hal itu dengan keberadaan Ken didekat Alana mungkin putrinya tidak akan berada dalam bahaya.

T
B
C

Antagonis dalam novel (END) [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang