Part 12

31.5K 3.6K 44
                                    

Saat keluar kantin banyak pasang mata yang menatap Ken dan Alana. Aura dingin yang dikeluarkan Ken secara otomatis membuat orang orang membukakan jalan untuknya. Ia berjalan dengan wajah datar dan dinginnya sedangkan Alana masih setia didalam gendongannya.

Kaki Ken melangkah menuju ke arah belakang akademi dan mulai memasuki hutan dimana ia pertama kali melihat Alana dengan penampilan kacaunya.

"Hm kita mau kemana?" Tanya Alana polos. Ia masih senantiasa menyembunyikan wajahnya pada dada bidang milik pria yang menggendongnya itu. Alana masih memikirkan kejadian dimana ia dengan sangat berani mencium orang yang bahkan tak ia kenal dan itupun dihadapan banyak orang.

Ken menghentikan langkahnya lalu menunduk menatap Alana yang masih setia menyembunyikan wajahnya itu.

"Apa kau tak ingin menatap wajah ku?" Bukannya menjawab pertanyaan ia malah balik bertanya pada Alana yang dibalas gelengan kecil olehnya.

"Kenapa?" Tanyanya kembali, ia perlahan menurunkan Alana dari gendongannya. Alana yang merasa kakinya menyentuh tanah langsung berbalik badan menghindari tatapan dari Ken. Ia menunduk menutup wajahnya yang masih memerah.

Ken tersenyum kecil melihat kelakuan Alana yang menurutnya sangat lucu ketika malu. Ia perlahan berjalan mendekati Alana kemudian memeluknya dari belakang. Ken mulai mendekatkan mulutnya pada telinga Alana lalu berbisik pelan.

"Oh apa kau malu telah mencium ku"Alana mematung di tempat, jarak ini terlalu dekat baginya. Ingin bergerakpun tak bisa karena pelukan dari Ken yang terlalu erat.

"A-aku ti-tidak ma-ma-maksudku a-aku ti-tidak se-sengaja, iya a-aku tak se-sengaja" tanpa sadar Alana mengucapkannya dengan terbata-bata. Ken tersenyum miring mendengarnya.

"Hmm Tidak sengaja ya?"Ken mengangguk pelan kemudian menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher Alana. Ia menghirup aroma tubuh Alana yang sangat menenangkan.

"I-iya ka-kalau be-begitu a-apakah a-aku boleh pergi?" cicit Alana pelan,ia merinding merasakan hembusan nafas pada lehernya. Tangan Alana mencoba untuk melepaskan pelukan Ken namun sia-sia tangan Ken seakan telah diberi lem agar tak mudah lepas.

"Jangan mencoba untuk pergi Alana"Ken semakin mempererat pelukannya hingga jarak diantara keduanya pun semakin dekat.

"Ta-tapi a-aku i-ingi-"

"Diam atau aku akan berbuat lebih pada mu"

Deg...

Alana diam tak ingin bergerak lagi, ia takut Ken akan berbuat lebih dari ini. Tapi sejujurnya dalam hati ia sedang meratapi nasib buruknya.

'sial apa ini yang dinamakan lepas dari kandang harimau masuk ke kandang singa, Hua...ayah ibu anakmu diculik... Andai gw gak nyium nih cowok mungkin gw gak bakal seperti ini' kata andai hanya harapan semata tapi mau gimana lagi demi menjauhi para tokoh utama Alana rela berbuat nekat dan sekarang ia malah terjebak berduaan dengan orang yang lebih menakutkan dari Alvaro.

Alana berpikir kemana hilangnya sifat menyebalkan ken pagi tadi dan sekarang Ken memeluknya dengan sangat posesif.

"Kenneth" panggil Alana

"Hm" dehem Ken,ia masih sibuk menghirup aroma tubuh alana

"a-aku lelah be-berdiri"

"Ya sudah duduk aja"

'kan kan ngeselinnya muncul. Gimana orang mau duduk kalo lu masih meluk gw bego' maki Alana dalam hati.

"Kenneth Alexander gimana aku mau duduk kalo kamunya saja masih memeluk ku?! Kamu itu bodoh apa gimana sih" meledak sudah kekesalan Alana.

"Hm" Ken perlahan melepaskan pelukannya.'ya bagus!saat kau melepaskan ku saat itu pula aku akan kabur dari sini hahahaha, dasar bodoh!' batin Alana tertawa senang.

"jangan mencoba untuk kabur atau ku pastikan kau tidak akan pernah melihat dunia luar lagi! mengerti?" Seakan membaca pikiran Alana Ken lalu memberi ancaman sebelum pelukannya benar-benar terlepas.

"Aku mengerti" ucap alana malas namun masih terkesan takut. Ia kemudian melihat kearah Ken yang mulai membaringkan tubuhnya pada rumput hijau dibawah pohon besar didepannya. Ah Alana baru sadar bahwa tempat ini adalah tempat yang sama saat ia melarikan diri kemarin.

"Apa kau ingin tidur?" Tanya Alana saat melihat mata Ken mulai tertutup. Ia mulai berjalan mendekat kearah Ken dan mendudukkan dirinya tepat disamping Ken. Merasakan Alana didekatnya Ken menarik tangan Alana dan mulai memeluk tangannya.

"Hm"

Deheman Ken seakan memberikan harapan besar pada Alana. 'bagus! tidurlah dengan nyenyak agar aku bisa kabur dari sini setelah kau tertidur nanti.' ini adalah harapan terakhir Alana agar ia bisa kabur namun yang ia tak tahu adalah Ken tidak benar-benar tertidur, ia hanya menutup mata menunggu tindakan apa yang akan dilakukan Alana.

Setelah menunggu beberapa saat dan melihat Ken yang nampaknya telah tertidur pulas Alana perlahan bergerak melepaskan tangannya dari pelukan Ken tanpa membangunkan orangnya. Namun pelukan Ken sangat erat hingga membuat Alana kesusahan melepaskannya.

"Ini gak boleh terjadi!!,gw harus kabur secepatnya dari sini" susah payah Alana melepaskan tangannya dan akhirnya ia berhasil. Saat akan melangkah pergi tiba-tiba tangannya ditarik kebelakang hingga dahinya membentur dada bidang Ken.

"Kamu mau kemana Hm?"

"Kamu tidak berencana untuk kabur kan Alana Blanchard?"

"A-aku ka-kabur? ha-ha-ha jangan bercanda"

'sial gw ketahuan'

T
B
C

Antagonis dalam novel (END) [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang