тринадесет (13)

7 2 0
                                    

Assalamualaikum
Bissmilah...
---

Tepat saat pukul 11.01 waktu setempat, Radya sampai dengan selamat dirumah orangtuanya.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Bunda Airin dari dalam menjawab sambil berjalan ke arah Radya yang masih berada di ruang tamu.

Melihat Airin yang datang menghampiri, Radya segera mencium tangan sang Bunda.

"Gimana ?" tanya Airin dengan alis terangkat.

"Dapet Bunda" jawab Radya dengan semangat sentosa.

"Bukan itu tau yang bunda tanyain" ucap Airin dengan raut menggoda.

"Terus apa dong bunda ?" jawab Radya dengan bingung.

"Gimana temu kangennya udah puas?" ucap Airin mengoda Radya.

"Is bunda nggak ada yang temu kangen tau. Wong Radya cuma ambil buku kok" jawab Radya dengan raut muka serius.

"Iya iya bunda bercanda doang kok"

"Yaudah Radya naik ke atas dulu yah bunda" Airin menanggapi dengan anggukan ringan.

Radya berlalu meninggalkan ruang tamu dan naik kehabitatnya. Radya merasa badannya sangat lelah. Saat sampai dikamar, Radya langsung merebahkan tubuhnya dengan nyaman.

Karena terlalu nyaman dan memang pada dasarnya Radya sangat lelah, Radya langsung tertidur dengan lelap.

Saat tidur Radya bermimpi. Mimpi yang aneh. Awalnya Radya melihat bahwa dirinya berada di sekolahnya pada jenjang SMA. Lalu tiba-tiba ada Zhifa bersamanya. Padahal Zhifa berbeda sekolah dengan Radya. Mereka pun bertemu dan berteman saat kuliah.

Didalam mimpi itu tiba-tiba Radya dan Zhifa lari-lari. Radya bigung sendiri jadinya. Ternyata mereka dikejar zombi yang banyak banget. Karena terus terusan dikejar zombi Radya dan Zhifa terus lari lurus. Masuk hutan.

Sampai mereka berada ditebing yang sangat curam. Tiba-tiba Zhifa berbalik kearah Radya dan langsung mendorong Radya kearah tebing itu.

Radya otomatis langsung bangun karena terkejut. Radya langsung mengucapkan istigfar sambil mengelus dadanya.

Menurut psikologi, jika kita bermimpi jatuh dari ketinggian tandanya otak kita sedang menyelamatkan kita dari kematian.
(Bener nggak sih kalau salah mohon koreksi)

Ketika Radya sedang duduk diatas kasur menenangkan nafasnya yang sedikit memburu, tiba-tiba ponselnya berdering. Tanda ada panggilan masuk.

Setelah dilihat, ternyata panggilan video dari Abil. Radya langsung menjawab panggilan itu dengan muka bantal.

"Assalamualaikum Ra" ucap Abil diseberang sana.

"Waalaikumsalam" jawab Radya dengan lesu.

"Kenapa? Kok lesu gitu?" Tanya Abil perhatian.

"Nggak papa, baru bangun aja. Kenapa nelfon" tanya Radya asal karena nyawa yang belum sepenuhnya terkumpul.

"Nggak boleh emang?" Tanya Abil sambil menaikkan sebelah alisnya.

Radya's Life StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang