εννέα (9)

11 2 0
                                    

Assalamualaikum..
Bissmillah...

---

Hari ini masih sama bagi Radya, dirinya sibuk mencari referensi kesana kemari. Seperti halnya kemarin, dirinya pulang kerumah setelah hari menjelang magrib. Ayah, Bunda, Umi, Abi, dan Abil hanya cuek saja dengan itu. Dalam artian, mereka membiarkan Radya sibuk. Karena kesibukkan Radya itu dengan tujuan agar dirinya cepat wisuda.

Hari ini, kebetulan keluarga Abil akan kembali kepondok. Karena pondok tidak bisa ditinggalkan lama-lama. Abil juga ikut kepondok. Pagi-pagi mereka sudah siap. Termasuk Radya juga sudah siap mengantar kepergian suami dan mertuanya. Radya sebernarnya tak enak hati karena tidak ikut bersama suaminya. Tapi mertua dan suami nya tidak mempermasalahkan itu. Mereka memaklumi itu. Lagipula Radya nanti akan menyusul setelah kuliahnya selesai.

"Hati-hati dijalan ya Umi, Abi" ucap Radya sambil menyalami Ridwan dan Liza secara bergantian. Radya Juga menyalami Abil.

"Nanti kabarin kalau udah sampe ya" ucap Airin kepada Liza dan Ridwan setelah salam perpisahan ala mereka.

"Ya pasti" jawab Liza.

"Kalau begitu kita pamit dulu" jawab Ridwan.

"Zahra jangan lama-lama nyusulnya" ucap Liza sambil mengalihkan pandangannya kearah Radya yang menyimak.

"Iya Umi. Nanti kalau aku wisuda kalian wajib datang loh" jawab Radya sambil tersenyum.

"Iya. Itu sih jelas. Kalau gitu kami berangkat dulu ya"

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Mereka pun masuk kedalam mobil dan mulai melaju meninggalkan pelantaran rumah Radya.

Setelah mobil yang dikendarai Abil dan keluarga hilang dari pandangan mata, Radya dan keluarga pun masuk kedalam rumah. Melanjutkan kesibukan masing-masing.

"Zahra mau berangkat sama Ayah?" Tanya Dimas setelah mengambil tas kantornya.

"Hm boleh deh Yah. Aku ditungguin juga sama Zhifa" jawab Radya sambil berdiri dari duduknya. Saat ini mereka ada dimeja makan.

"Berangkat dulu ya Bunda" ucap Radya setelah menyalami tangan Airin dan berlalu keteras rumah diikuti oleh Dimas.

"Hati-hati" jawab Airin.

Radya dan Dimas pun masuk ke mobil dan berlalu meninggalkan pelantaran rumah. Radya hari ini akan kembali menyusun skripsinya. Radya ingin skripsinya cepat selesai agar dirinya cepat juga wisuda.

---

Ditempat lain, tepat nya pesantren Al-Mu'minun yakni pesantren milik Ridwan, para santriwan dan santriwati sedang sibuk berlalu-lalang dihalaman pesantren. Ridwan mendirikan pesantren ini cukup lama. Sedari dirinya menyelesaikan pendidikannya di Madinah, Ridwan mulai membangun Pesantren ini dibantu oleh almarhum ayahnya.

Terhitung 5 jam diperjalanan untuk sampai kepesantren. Berhubung mereka berangkat jam 9 pagi, jadi mereka tiba di pesantren saat masuk waktu Zudhur. 

Saat sampai digerbang, Abil mengklakson mobilnya agar dibukakan gerbang oleh satpam penjaga. Abil juga menurunkan kaca mobil agar terlihat oleh satpam.

"Eh gus toh. Tak Kirain siapa" ucap Pak Syarif selaku satpam dipesantren ini.

"Iya pak. Tolong bukain pak gerbangnya" jawab Abil sambil tersenyum sopan.

"Ah iya iya" ucap pak Syarif sambil membuka gerbang pesantren lebar-lebar agar mobil bisa masuk.

Setelah gerbang terbuka, Abil mengklakson satu kali dan berlalu masuk kedalam lingkungan pesantren. Kebetulan saat ini santriwan dan santriwati sedang berjalan kearah musholah untuk sholat berjama'ah. Jadi banyak yang melihat mobil Abil dengan semangat.

Radya's Life StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang