οκτώ (8)

10 1 0
                                    

Assalamualaikum..
Bissmillah..

---

Matahari baru saja terbit. Hari baru, pagi baru, dan lembaran baru bagi semua makhluk hidup. Pagi ini rumah Radya lumayan ramai karena mertua *(asek) Radya menginap dirumahnya. Dari pada sewa hotelkan mahal mending dirumah besan aja. Bunda Radya juga senang ada temannya.

Radya sendiri masih lanjut tidur selepas sholat subuh tadi. Badannya masih sakit pegal-pegal karena acara kemarin. Sedangkan Abil, begitu cahaya matahari sudah sedikit bersinar, dirinya langsung keluar kamar dan menuju kearah teras rumah. Saat keteras, ternyata sudah ada Abi dan Ayah Radya disana.

"Eh udah bangun Gus ?" Tanya Ridwan begitu melihat Abil yang keluar dari pintu.

"Iya bi" jawab Abil sambil menyalami Ridwan dan Dimas.

"Duduk sini Bil" ucap Dimas sambik menepuk kursi kosong didekatnya.

"Iya Yah" jawab Abil sambil duduk dikursi yang ditunjukkan Dimas tadi.

"Zahra masih tidur ya bil?" Tanya Dimas.

"Iya Yah. Cape kayaknya" jawab Abil santai.

"Oh cape" ucap Dimas sambil tersenyum  penuh arti. Abil hanya mengangguk karena memang Radya masih capek. Kemarin mereka berdiri terus nggak ada istrahatnya. Apalagi Radya pake high heels pasti kakinya sakit. Pikir Abil.

Mereka berbincang-bincang tentang apa saja yang bisa menjadi topik mereka. Termasuk tentang Radya yang belum bisa ikut keluarga Abil kepesantren dan niatan Radya yang ingin memperdalam ilmu agamanya.

---

Disisi lain, Radya baru membuka matanya saat alaram diponselnya berbunyi tepat pukul tujuh. Radya awalnya tidak memperdulikan itu, tapi ponselnya berbunyi lagi. Tapi bukan bunyi alaram yang terdengar melainkan nada dering telfon. Radya mengangkat panggilan itu dengan malas tanpa melihat siapa yang menelpon.

"Assalamualikum" ucap Radya.

"Waalaikumsalam. Radya kamu dimana sih ?" Jawab orang disebrang telfon dengan kesal.

"Siapa ini?" Tanya Radya bingung.

"Ya Allah Radya ini aku Zhifa" jawab orang disebrang yang ternyata Zhifa.

"Kenapa Fa? Ini kan minggu" Tanya Radya bingung setelah memastikan yang menelfon benar-benar Zhifa.

"Bukannya kamu yang bilang kemarin kita mau cari referensi hari ini? Masa kamu lupa sih? Pasti baru bangun kan kamu?"

"Astagfirullah. Maaf Fa lupa. Bentar yah. Tungguu" ucap Radya sambil meringis pelan.

"Iya cepetan" jawan Zhifa kesal.

Tut

Mereka memang sudah janjian kemarin saat resepsi. Mereka akan mencari buku referensi untuk skripsi mereka. Awalnya Zhifa menolak dengan alasan Radya masih capek karena habis acara. Tapi Radya sendiri yang memaksanya untuk mencari referensi hari minggu. Entah ada angin apa Radya sampai mau menghabiskan waktu santainya untuk belajar. Zhifa sampai bingung sendiri.

Setelah sambungan telfon mereka mati, Radya langsung turun dari tempat tidur, membereskannya sebentar dan langsung lari kekamar mandi. Radya biasanya tidak langsung membereskan tempat tidurnya begitu bangun. Hanya saja Radya sadar dirinya sudah menikah dan tidak boleh lagi menerapkan kebiasaan buruknya itu.

Radya's Life StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang