"Dokter Kang akan mengatur jadwal ku untuk meditasi denganmu." Katanya dari sebrang kursi sembari menunggu obat.
"Iya, kita akan berusaha bersama ok?" Aku mengepalkan kedua tanganku keatas sebagai bentuk semangat.
Dia tertawa kecil.
"Kenapa?" Jawabku yang juga ikut tertawa setelah melihatnya terkekeh.
"Kau kenal aku?"
"Tentu saja, fannieyo (aku fansmu)." Sungguh, mengatakan aku fans padanya dalam intonasi formal sangat aneh.
"Kau tampak muda. Berapa umurmu Aerin-ssi?"
"22 tahun." Jawabku sekenanya, aku sedang memeriksa riwayat medis pasien jadwal selanjutnya namun tidak konsen juga karena makhluk tampan ini sungguh rugi kulewatkan kehadirannya disini.
"Jadi siapa.. Jimin? Jungkook? Taehyung?"
Aku mengerti, dia menanyakan siapa bias ku. Dia menyebutkan maknae line karena memang biasanya sangat banyak yang menyukai mereka.
"Aku suka semuanya."
"Ah ayolah." Desaknya.
"Ah kenapa kau begini.." aku tertawa kecil. "Aku menyukai semuanya, tapi aku mengagumi sifat j-hope." Hanya di bujuk sedikit aku langsung memberitahu tanpa segan.
"Oh, Hobi."
"Kuharap kau seceria dia, aku benar-benar butuh keceriaan." Jawabnya malas-malasan sambil mengeluarkan ponsel.Hari itu percakapan kami sampai disitu karena setelah nya ia pergi menunggu obat diluar ruangan. Sepertinya dia perokok aktif, managernya datang menjemput dan mengambilkan obatnya denganku karena dia menunggu diluar.
----
Suga sudah 3x re-schedule meditasi bersamaku. Walaupun susah memilih waktu yang cocok antara aku dan dia karna dia menginginkan waktu sore sedangkan sore aku harus berada di tempat dokter Kang.
Namun pagi ini manager Suga(?) atau siapapun itu yang selama ini berbalas pesan denganku, mengirim pesan bertanya apakah aku ada waktu pagi ini pukul 9.00.
Aku yang sebenarnya ada keperluan di kampus terpaksa harus membatalkan rencana karena mencocokan jadwal bersama Suga adalah hal yang sulit, dan dokter Kang selalu menagih progres latihan yoga dan meditasi berasama Suga, hal yang sama sekali belum terjalankan.
Aku buru-buru mandi dan bersiap karena managernya bilang dia akan menjemputku.
----
Aku baru saja selesai mengeringkan rambut dan memasukan barangku ke dalam tas jerami, ponselku berbunyi.
Aku terkejut karena mendengar suara rendah Suga dari seberang telfon.
Dia bilang dia sudah di depan gedung flat ku.
Gedung yang kutinggali memang sudah cukup tua, aku tidak heran ketika pagi ini lift nya tidak bisa di gunakan sehingga aku harus turun lewat tangga padahal letak kamarku ada di lantai 9.
Nafasku tak beraturan namun mencoba mencari mobil hitam Yoongi diantara lautan mobil hitam di Korea membuatku frustasi,
Baru saja aku hendak men-dial nomor tadi, mobil dengan logo 4 lingkaran bersatu mendekatiku dari samping.
Ternyata Suga sendiri yang menjemputku!
Aku terpana melihat suga yang menurunkan kaca mobil, dengan setelan olahraga nya yang fit badan walaupun masih ditutupi oleh jaket hitam sebagai outer.

KAMU SEDANG MEMBACA
Talking to the Moon (SUGA FF)
FanficBerbicara dengannya seperti berbicara pada bulan. Terlihat dekat namun sebenarnya sangat jauh. Terlihat gelap sebenarnya sangat terang. Terlihat dingin namun sebenarnya sangat hangat. Min Yoongi, bulanku... Aku mencintaimu.