14. E

2.3K 242 28
                                    

Baru kali ini dah aku liat follower ig author lebih banyak daripda follower wattpadnya🥲 kemaren sih sempet disuruh temenku buat bikin next chapter jadi private, tapi aku ga tega😭, pengen nya kalian bisa baca ceritaku walaupun jadi hantu😭

So, aku cuma mau ingetin buat yang suka dan nungguin cerita aku update, yok di follow akun nya sygg, biar dapet notif, trus kalo aku tiba2 private juga jadi gak kalang kabut😗

Show some appreciation pada wanita tukang halu ini😌
Buat yang udah follow makasihhh ya, show me some lovee by giving me a vote dan leave some review.

Anyways, enjoy readings!

















Langkah kakiku berderap cepat, hendak mengejar Soo Hee yang berjalan kesetanan keluar dan bermaksut ingin mengajaknya kembali duduk, mendengarkan kembali cerita Hyeri dengan jelas.

Padahal seharusnya aku yang harus ditenangkan disini, tapi malah aku yang mengesampingkan perasaanku untuk mengejar Soohee, memberitahunya kalau aku baik-baik saja, aku tak sesakit itu.

Kalaupun Suga benar mengatakan nya kepada J-hope, yang dia katakan adalah fakta. Aku benar-benar pihak yang menggodanya meminta untuk disetubuhi, tidak ada kebohongan disana.

Mau dilabrak seperti apapun, Yoongi tidak pantas mendapatkannya.

"SooHee berhenti!" Teriakku ngos-ngosan.

Namun aku tak melihat langkahnya melambat, dia masih dipenuhi kemarahan berjalan di area parkiran basement menuju mobilnya.

"Soohee, kau egois! Kau tidak seharusnya seperti ini..." aku sangat frustasi, tidak tahu harus berbuat apa disaat hatiku mulai bereaksi dan terasa nyilu memikirkan hal yang disampaikan Hyeri tadi.

Kalimat itu berhasil membuat nya berhenti dan berbalik mendekatiku,

"Aku egois? Aku melakukan ini untukmu!"

"Kau akan membuatku dalam masalah kalau kau terus bertindak seperti ini."

"Jadi sekarang setelah punya pacar, aku adalah orang yang membuatmu dalam masalah? Membawamu keluar untuk minum-minum? Dia tak mengizinkanmu berteman denganku?Kau pikir siapa yang selama ini melindungimu hah?!" Aku tahu ia sedang diselimuti amarah sehingga sangat gampang baginya untuk tersulut emosi, tidak apa, tumpahkan kepadaku, jangan pada Yoongi.

"Apa aku meminta untuk dilindungi? Selemah itukah aku dihadapanmu sampai kau merasa berkewajiban melindungiku?"

Soohee menganga tak percaya mendengar jawabanku, selama ini aku tak pernah berkata seolah aku tidak membutuhkannya. Aku merasa sangat bersalah harus menempuh cara seperti ini mengingat Soohee adalah orang yang begitu perduli denganku, menemaniku disaat aku terpuruk tanpa pamrih.

"Aerin... apa yang merasuki otakmu? APA YANG DILAKUKAN PRIA ITU PADAMU?!" teriaknya menjatuhkan semua barang yang ia pegang, kemudian meremas rambut dengan frustasi.

Aku ingin berjalan meraihnya, aku ingin memeluknya, perih sekali ketika aku bahkan tidak sanggup membawa diriku melangkah maju.

Pandanganku tertuju pada Yuura dan Hyeri yang berjalan kearahku, mereka mendekatiku dan mencoba memastikan apakah aku baik-baik saja.

Maksut hati ingin menyuruh mereka memeriksa keadaan Soohee, aku justru mengeluarkan kata-kata yang tidak seharusnya terdengar sekasar itu,

"Jangan sentuh aku, urusi saja dia terlebih dahulu." Ujarku menepis tangan Hyeri yang bergerak ingin memelukku.

Talking to the Moon (SUGA FF)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang