8.N

2.2K 252 3
                                    

Jadi dia ingin aku menganggap kejadian itu apa? Aku mengubur perasaanku hidup-hidup ketika sadar bahwa aku dipermainkan, berusaha memanipulasi pikiranku sendiri agar menganggap kejadian tersebut bukan sesuatu hal yang besar tapi dia malah membesar...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Jadi dia ingin aku menganggap kejadian itu apa? Aku mengubur perasaanku hidup-hidup ketika sadar bahwa aku dipermainkan, berusaha memanipulasi pikiranku sendiri agar menganggap kejadian tersebut bukan sesuatu hal yang besar tapi dia malah membesar-besarkannya.

"Aku tidak mencium sembarang gadis," lanjutnya, "tapi tampaknya kau menganggap yang kita lakukan kemarin adalah satu hal yang lumrah?"

Tunggu, apa maksutnya?

"Berhenti bicara omong kosong." ucapku.

"Omong kosong apa!" Jawabnya dengan nada tinggi.

"Kau jelas-jelas berpacaran tak lama setelah kejadian itu."

"PACARAN DENGAN SIAPA?!" Lalu dia terdiam seperti sedang berpikir. "Jangan bilang kau baca berita gosip???"

"Lalu aku harus tahu dari mana selain dari akun gosip? Apakah kita sedekat itu untuk memberi tahu kabar-kabar penting?" Aku bahkan tidak bisa menanyakannya tentang jadwal yang sebenarnya untuk kebaikannya sendiri.

"Tapi aku tidak merasa pacaran dengan siapapun." Ucapnya dengan nada melemah frustasi,

"yang kau lihat di berita itu aku hanya kolaborasi dengannya. Aku bahkan meeting melalui telfon, kami juga rekaman di studio agensi masing-masing dan mengirimkan filenya ke editor."

Aku tercengang dia menjelaskan semuanya panjang lebar, maksutku ini seorang Suga loh, dia repot-repot menjelaskan situasinya dengan lengkap, kan aku jadi berharap lagi. Aku pun jadinya lebih melunak kepadanya cuma karena dia lebih banyak omong.

"Benarkah?"

"Tentu saja!" Jawabnya semakin frustasi.

"Lalu siapa perempuan yang ingin kau masukkan ke kelas yoga ku???" Tanyaku, kalau dia memang ingin memasukkan wanita lain aku akan memasukkanya dengan senang hati sekarang, akan menyenangkan kalau aku juga berteman dengan temannya Suga.

"Siapa bilang aku ingin memasukkan perempuan? Aku yang ingin masuk kelas yogamu di pagi hari...."

"Hah??? Jangan gila. Itu kelas perempuan." Jawabku kaget. Aku kira dia ingin memasukkan perempuan, memangsih dia hanya mengirimiku pesan 'kelas yogamu bisa menerima orang baru tidak?'

Tapi aku langsung berasumsi dia akan memasukan perempuan, ternyata dia yang ingin masuk.

"Kalau begitu buka kelas untukku satujam sebelum kelasmu dibuka. Khusus untukku."

"Kau harus mementingkan meditasimu." Jawabku berjalan masuk dan duduk di sofa, aku menatapnya yang masih berdiri mencoba untuk masuk kelas yogaku.

"Aku juga berencana meditasi dengan intens bersamamu." Dia ikut duduk di hadapanku, mencondongkan badannya dengan gesture seolah berusaha meyakinkanku.

"Jadwalku akan sangat padat kalau harus kelas lagi denganmu jam 8 pagi." Jawabku.
"Lagipula kenapa kau tiba-tiba ingin yoga?"

"Aku tertarik dengan gaya hidupmu yang tertata rapi." Jawabnya sekedar.

Talking to the Moon (SUGA FF)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang