3.6

1.5K 188 34
                                    

"baru bangun?" tanya ryana seraya menarik selimut abu tebal di hadapan nya lalu di lipat dengan rapi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"baru bangun?" tanya ryana seraya menarik selimut abu tebal di hadapan nya lalu di lipat dengan rapi. kelopak mata sayup mencoba terbuka perlahan sambil menganggukkan kepala.

renjun menegakkan badan nya yang masih lelah "udah jam berapa?" tanya renjun yang sepertinya masih ingin melanjutkan tidur panjang nya.

ryana terkekeh pelan "jam sepuluh, masih ngantuk ya?" tanya ryana seraya menghampiri renjun lalu mengusap rambut suami nya yang sedikit kasar itu.

renjun mengangguk lalu melingkarkan kedua tangan nya di pinggang ryana dan menyandarkan kepalanya di perut istri nya "bukan ngantuk sih, capek" jelas renjun dan bisa di pahami oleh ryana

"emang kamu ngga capek hm?" tanya renjun seraya menoleh menatap wajah ryana.

"capek banget malah" jawab ryana.

renjun mengangguk paham lalu menggeser sedikit tubuh nya, membuat kaki nya menginjak ke lantai. "sini duduk, aku pangku" suruh renjun mengajak ryana duduk di atas pangkuan nya

dengan ragu ryana mendudukkan badan nya di atas paha kurus milik renjun. setelahnya renjun langsung menyandarkan kepalanya di dada ryana "masih sakit ngga?" tanya renjun lagi dan di jawab dengan anggukan oleh ryana

"maaf ya" ujar renjun merasa bersalah pada sang istri

ryana tersenyum tipis lalu mengusap rambut renjun lagi "gapapa ih" tutur nya meyakinkan renjun

"heem, aku kangen haera.." keluh renjun yang tengah merindukan gadis kecil yang kini tengah di jaga oleh orang tua ryana sekaligus haechan selaku ayah kandung nya

"besok kita udah pulang, bisa ketemu haera lagi deh. kira kira si haechan bisa ngga ya ngurus haera, secara kan selama ini haera itu selalu sama kamu bahkan udah nganggep kamu ayah nya" tutur ryana

🍒 S U A M I 🍒

"haeraaa" pekik renjun dengan semangat seraya berlari menghampiri gadis kecil yang tengah menatapnya dengan mata berbinar seraya di gendong oleh sang nenek

haechan juga disana, diam terpaku dengan wajah lesu nya menatap ryana yang tengah berjalan menghampiri mereka semua "chan" sapa ryana seraya mengusap lengan haechan lembut.

pria yang disapa langsung memeluk tubuh pendek istrinya, menghirup lekat aroma shampo milik ryana, rasanya masih berat tapi apa daya nya jika takdir sudah mengambil keputusan.

"kangen, haera belum mau sama aku.. dia nangis terus nyariin kamu dan renjun, tapi dia sempet nyaman kok sama aku. serius aku kangen banget sama kamu, aku baru balik beberapa hari tapi harus di tinggal karena urusan kamu dan renjun.. aku pengen nasi goreng buatan kamu lagi, tidur di manja kamu lagi, kangen" keluh haechan panjang lebar seraya meremas pakaian ryana

wanita yang di jadikan tempat mengeluh mengangguk paham, sadar akan keadaan bahwa haera sudah terlanjur menganggap renjun ayah nya, bukan haechan "nanti, pelan pelan kita buat haera nyaman sama papi nya sendiri ya..? nasi goreng itu urusan gampang, ntar aku buatin deh yang banyak, okey?" perlahan tangan ryana mengusap pipi lembut haechan, menenangkan lelaki nya

"emh, udah udah.. renjun gimana honeymoon nya? ryana, lancar aja kan semua disana?" celetuk ibu ryana mencoba mencairkan suasana setelah melihat reaksi renjun yang tengah sedikit emosi dan mungkin sakit karena interaksi mesra ryana dan haechan

ah, ini resiko yang sudah di ketahui renjun sejak awal.

renjun mengangguk pelan seraya mencoba tersenyum ke semua keluarganya "lancar bun, pemandangan nya bagus.. suasana nya adem, sempurna banget deh!" balas renjun membuat hati orang tua nya lega

"mi, ryana baru tau loh kalau renjun sampai sekarang suka ngemilin pasta gigi, untung ketauan ryana kalau engga udah di makan tuh sama renjun!" sahut ryana membuat mata renjun seketika melotot

"iTU RAHASIA NA!" pekik renjun kesal

"ooh.. masih aja ya kamu pelihara kebiasaan buruk njun? ntar keracunan kamu tuh!" tegur ayah nya membuat renjun berlari bersembunyi di balik badan ibu nya

namun bukan ibu nama nya jika tidak bekerja sama dengan ayah, ibu renjun langsung menepuk punggung renjun. membuat anak nya mengaduh kesakitan dan menekuk bibir nya ke bawah "ah, umi sama aja kaya abi.. renjun sama ryana aja deh" ketus nya

ia berjalan menghampiri ryana dan haechan "apa lo liat liat?!" cebik renjun karena haechan menatap nya dengan sinis

"ya gue punya mata, mau apa lo?!" balas haechan tak kalah ketus.

masih saja belum berbaikan, nyata nya tom dan jerry ngga ada jaminan bakalan jadi sahabat yang akur walaupun punya istri yang sama.

renjun menarik ryana sedikit menjauh, membuat haechan dengan kesal menarik balik tubuh istrinya, berulang seperti itu terus sampai sang korban berkali kali meringis kelelahan "duhh! udah deh, udah gede kok masih kaya bocah berebut mainan?!!" omel ryana membuat kedua nya berhenti bertengkar

kedua nya tertawa renyah dan memberikan ryana pelukan hangat, layak nya tiga orang sahabat yang tengah akur "ngga kebayang gimana ryana ngurus dua makhluk astral kaya begituu" keluh seulgi ke suami nya

_________

hai?
lama banget ya? maaf..
btw, selamat Hari Raya Idul Fitri 1442H
dan selamat Hari Kenaikan Isa Al Masih

suamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang