4.1

1.4K 177 39
                                    

"njun, ini beneran kamu gapapa? ntar pasien kamu gimana? udah ih aku sama umi aja jalan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"njun, ini beneran kamu gapapa? ntar pasien kamu gimana? udah ih aku sama umi aja jalan nya.." tanya ryana memastikan sebelum berangkat pergi ke cafe bersama renjun

katanya, dia akan bolos pergi ke praktik sehari untuk menemani ryana berjalan sore, tentu saja bersama haera "gapapa.. kan yang punya praktik nya aku, suka suka aku lah" balas renjun dengan tingkah sombong nya

ryana hanya bisa memaklumi tingkah renjun. cukup senang tentu saja, suami nya rela meluangkan waktu nya untuk ryana di jam kerja. haechan juga bisa melakukan itu, tapi renjun bilang dia saja untuk kali ini.

dan disinilah mereka sekarang, cafe kecil di dekat taman kota. kata ryana pasta di cafe ini cukup terkenal akan kenikmatan nya, jadi ia memilih pergi kesini.

"udah kamu pesen njun?" tanya ryana dan di balas anggukan oleh renjun, pria itu mengambil haera dari pangkuan ryana, takut tingkah haera malah membuat kandungan ryana terluka

mereka berbincang hal hal ringan sesekali mengajak haera berbicara, membicarakan burung yang melintas dari luar kaca cafe, atau mobil yang berwarna warni, kata renjun itu bisa mengasah kemampuan haera nanti nya.

"haera lihat itu, minuman papa udah datang itu, ada es krim nya" sahut renjun menunjuk ke arah pegawai yang tengah mengantarkan pesanan mereka

"eiiy kwiim! auu kwim paa, eiss hihi" celetuk haera gemas meminta es krim kepada renjun

sesaat setelah minuman di hidangkan di atas meja, haera dengan cepat ingin mengambil gelas tersebut namun untung saja renjun sudah terlebih dahulu memegang nya "haera.. sabar dulu, nanti es krim nya jatuh. sebentar ya, biar papa ambilin" ujar renjun lembut dan haera tentu saja menuruti

setelah renjun mengambil es krim dengan sendok kecil, ia menyerahkan nya ke haera. membiarkan gadis kecil nya memakan es krim itu dengan lahap.

"halo? na"

ryana dan renjun menoleh ke sumber suara, mendapati senyum manis yang terasa menyeramkan di pandangan mereka "boleh bicara berdua sebentar?" tanya nya ramah namun masih tak memberi rasa yakin pada kedua nya, terutama renjun.

"gue suami nya, lo tinggal bicara aja" balas renjun dengan nada ketus membuat kepala gadis itu menunduk sejenak

"tapi gue perlu nya sama ryana, tenang aja.. gue ngga macam macam kok" ujar nya masih tetap meyakinkan mereka

ryana mengusap lengan renjun, menatap matanya seolah berkata semua akan baik baik saja namun renjun tetaplah renjun, tak mudah di rubah keputusan nya

"bawa haera kesana dulu njun, kasih aku 20 menit oke?" pinta ryana

renjun tetap duduk diam sambil memainkan ponsel nya "njun.."

"iya oke oke, aku liatin kamu dan gerak gerik dia dari jauh" renjun meletakkan ponsel nya di meja dan membawa haera pergi menjauh dari ryana dan somi yang hendak berbincang

ryana melihat langkah renjun dan haera menjauh sebelum akhirnya kembali meluruskan pandangan nya, menatap gadis di depan nya ini dengan tatapan penuh tanya.

somi tersenyum sekilas, ia membenarkan posisi duduk nya, membuat diri nya senyaman mungkin untuk memulai pembicaraan "na, gue mau bicara serius kali ini, mungkin nanti bakalan terasa kaya curhat, semoga emosi gue bisa ke kontrol" ujar somi memulai pembahasan

ryana mengangguk paham "iya som, santai aja bicara sama gue" balas ryana ramah alih alih memfokuskan diri nya pada somi

"gue.. masih seterpikat itu dengan haechan, tapi disini gue masih manusia yang pasti punya titik capek. na, gue seberharap itu dan secinta itu sama haechan, bisa ngga lo pisah sama dia? secara sekarang lo juga ada renjun kan?" ujar somi menjelaskan maksud dan tujuan nya

wanita di hadapan somi menghela nafas pelan "kalau haechan mau, gue bakalan lepas dia. tapi kalau dia ngga mau, gue ngga bakalan maksa dia. dasarnya, perasaan seseorang itu ngga bisa di paksakan harus menetap pada siapa, som" balas nya mencoba menjelaskan secara sederhana

somi menatap wajah ryana nanar "na, gue ngga perlu kan pakai cara jahat lagi? apa lo mau anak lo kenapa kenapa? ngga ada salah nya lo bantu haechan untuk sayang lagi sama gue" pinta nya mulai memberi sedikit ancaman pada ryana

"tolong jauhkan segala cara jahat lo dari keluarga gue, terutama anak gue. gue gamau nyawa anak gue terancam cuma karena haechan. som, ngga ada ibu yang tega anak nya kenapa kenapa" balas ryana memohon agar somi berhenti dengan segala akal licik nya

"makanya, lo lepasin haechan atau nyawa anak yang lo sayang banget itu lenyap sia sia. hahh, toh juga ngapain sih lo sayang banget sama anak? kan bisa di lahirin yang lain" ujar somi mulai merasa jengkel dengan tingkah ryana

ryana menyeruput sejenak minuman milik nya "kamu mungkin belum paham som, gimana rasanya jadi sosok seorang ibu. gimana rasanya saat kamu tau dan bisa ngerasain ada hadiah tuhan di rahim kamu, rasanya seakan punya cara komunikasi sendiri dengan anak kamu, rasanya ada ikatan batin yang gabisa di lepasin gitu aja disana一
kamu mau haechan? bujuk dia, pakai cara sehat jangan cara kotor. haechan itu juga seorang ayah, ayah dari haera. dia juga punya ikatan khusus dengan anak nya yang gabisa di lepas gitu aja. ngga semudah cara kamu mengucap permintaan kamu untuk aku ngelepasin haechan. aku bisa aja relain haechan, tapi dia sendiri ngga berniat untuk pisah dari kami, dari keluarga nya dan anak kandung nya. aku bahkan lebih rela melepaskan haechan demi keselamatan haera, tapi memang keadaan nya begini somi.. maaf, aku ngerti sakit nya kamu, aku ngerti sayang nya kamu, aku ngerti gimana hasrat kamu mau memiliki haechan, tapi aku disini gabisa egois.. aku mohon jangan lakuin hal buruk di keluarga kami"

ryana berucap panjang lebar dengan nada terisak seolah ingin menangis. somi terus menatap nya dengan tatapan kosong, mencerna satu persatu kalimat, kata dan huruf yang terlontar dari mulut ryana.

"ryana, gue bukan seorang ibu yang bisa paham dengan ikatan lo dan haera.. gue disini cuma orang, yang berharap rasanya bisa terbalaskan" jelas somi masih tetap ingin meminta permintaan nya di turuti

"somi, bukan cuma lo kok yang disini berharap rasanya terbalaskan. haechan juga, dia sekarang masih terus usaha dapatin hati haera.. gue paham rasa lo som, tapi urusan hati itu gabisa di kasih campur tangan orang lain. kalau haechan nyaman, dia bakalan mau sama lo sama hal nya kaya haera, kalau dia nyaman dia pasti mau sama haechan"

"20 menit habis, mending lo ke laundry terus cuci otak lo sampe bersih biar ngga mikir nya kotor dan jahat terus" sahut renjun yang kembali menghampiri ryana

___

hai?
udah lama ya


suamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang