2.2

2.8K 318 18
                                    

"jangan kasih tau siapa siapa, biarin mereka tau sendiri" suruh haechan ke ryana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"jangan kasih tau siapa siapa, biarin mereka tau sendiri" suruh haechan ke ryana

ryana mengangguk menyetujui usulan haechan. "bener bener ngga ada terasa kaya lagi hamil, padahal kata dokter udah masuk bulan ke 3 kan?" heran nya

"tau tuh, si dede kalem kaya bapak nya"

"yeeu! bapak nya kalem dari mana?" ketus ryana seraya menepuk pelan tangan haechan.

suaminya hanya tertawa renyah. "rasanya cepet juga ya kita dapet momongan, bang taeyong aja setelah setahun nikah baru dapet" ujar haechan

"iya, mereka kan dulu fokus ke kerjaan masing masing dulu. setelah uyo dateng, kak seulgi berhenti kerja dan jadi ibu rumah tangga deh" jelas ryana

haechan mengangguk lalu mengeratkan pelukan nya di pinggang ryana. menghirup lekat wangi sampo di rambut istrinya itu.

"cuddle gini, nyaman ya? asik aja gitu sambil main game"

"iya chan.." balas ryana lesu, dia mengantuk sekarang.

padahal jarum jam masih menunjukkan pukul 2 siang. rasanya dia hendak tidur siang sejenak.

suami ryana masih sibuk berkutat dengan play station nya yang menampilkan permainan yang sedang haechan mainkan.

ryana perlahan tertidur dalam dekapan haechan, mungkin untuk beberapa saat sampai kantuk nya hilang.

"yang, nama anak kita nanti siapa?" tanya haechan pada istrinya yang sudah tertidur

"yang..?"

haechan memberhentikan game nya lalu menunduk melihat wajah ryana. "ooh tidur, tumben"

jemari haechan mengusap rambut ryana pelan. "kalau anak kita nanti perempuan, namanya haeri ya? kalau laki laki nama nya chanri" bisik haechan walau tau ryana tak mendengarkan nya

"aku sih pengen nya perempuan biar cantik kaya bunda nya, tapi kalau laki laki juga gapapa biar pinter kaya bunda nya" lanjutnya

🍒 S U A M I 🍒

"udah, keluarin aja semua" suruh haechan seraya mijat pelan tengkuk ryana.

"ngga ada yang keluar... hmpp-" ryana muntah untuk kesekian kali nya. perut nya sampai sakit karena tidak ada yang keluar selain angin dari mulut nya.

badan ryana mendadak lemas "kepala aku pusing" keluh nya ke haechan.

dengan sigap haechan membopong istrinya menuju kasur. wajah pucat ryana membuat nya benar benar khawatir.

"kamu diem disini, aku beli bubur dulu" ujar haechan

ryana mengangguk lemah lalu perlahan menutup matanya. haechan tersenyum tipis melihat istrinya.

ia bergegas keluar rumah dan mencari penjual bubur yang ada di dekat rumah nya.

"mana sih, kayanya di sekitar sini ada yang jual bubur deh" keluh haechan mencari cari keberadaan tukang bubur

"haechan!"

reflek haechan menoleh mencari sumber suara yang memanggil nya itu. "eh?" kaget nya

somi, dia berjalan dengan girang nya menghampiri haechan yang masih kaget dengan keberadaan nya itu.

"kamu ngapain disini chan?" tanya somi

"nyari bubur, dimana ya? biasanya di sekitar sini tapi kok ngga keliatan" ujar haechan terus terang

"itu disana, aku temenin ke sana ya?"

haechan dengan cepat menggeleng "ngga usah, malah ngerepotin elo. makasih ya" haechan berlari kecil seraya meninggalkan somi

gadis itu bersikeras hendak ikut bersama haechan, jadi ia mengejar haechan sampai ke tempat penjual bubur.

"chann..! aku mau nanya, kamu kenapa ngejauh sih dari aku?" tanya somi terus terang

haechan hanya diam, mencoba tak memperdulikan keberadaan somi di sebelah nya itu.

"rumah kamu dari sini kan jauh chan, kamu pindah ya? rumah kamu di komplek mana? mana tau ternyata kita sekomplek, rumah baru aku di deket sini loh chan" oceh somi panjang lebar

mata haechan spontan melebar. dia tak menyangka kalau somi tinggal di dekat rumah nya.

ia hanya takut jika ada masalah baru yang akan datang. sekarang istrinya sedang hamil, jangan sampai ada hal yang tak di inginkan nya terjadi.

"kok aku di kacangin sih?! haechan, haechan!!" pekik somi karena haechan bergegas meninggalkan nya

"apa?!"

"kamu yang apa?! kamu kok cuek banget sih chan, udah ngga ada rasa lagi sama aku? iya?" cebik somi

haechan mengangguk pelan "iya, udah ngga ada"

"siapa yang bisa ngerebut hati seorang haechan hah? bukan nya kamu susah banget serius sayang sama orang"

"ryana, yang kemarin itu ngaku sebagai istri renjun. dia istri gue, dan semua yang di ceritain temen gue itu tentang gue dan ryana" jujur haechan

somi terdiam, hati nya seakan di tusuk. beberapa tahun semenjak pindah ia masih menjaga perasaan demi haechan.

"tega ya chan? aku, aku selama 5 tahun ini jaga hati untuk kamu" keluh somi dengan nada parau

haechan merotasikan matanya "gini deh, gue ngga percaya.. karena dasarnya elo tuh dari dulu gampang kepincut sama cowo, mangkanya kita dulu selalu putus nyambung. elo yang ngebuat gue gabisa jaga hati" jelas nya dengan ketus

"gak, aku gamau tau.. aku minta sama kamu untuk pisah dengan cewe itu, balik ke aku! aku tau kamu masih sayang sama aku" paksa somi

haechan tertawa remeh mendengar permintaan somi "gue bukan budak lo lagi.. gue sayang sama ryana, dan begitu juga dengan dia. sekarang, istri gue lagi ngandung anak gue.. kalau lo nyakitin dia, gue ngga bisa ya maafin lo" tutur haechan penuh penekanan.

somi menelan ludah nya susah payah, tangan nya mengepal dengan erat. "gue ngga bisa janji!" cebik somi lalu berjalan meninggalkan haechan

suamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang