2.8

2.1K 276 4
                                    

ryana mendelik kesal karena merasa kewalahan dengan tingkah dari keluarganya dan keluarga haechan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


ryana mendelik kesal karena merasa kewalahan dengan tingkah dari keluarganya dan keluarga haechan.

baru saja mereka sampai disana, mereka memekik kaget dan langsung menghujani haechan dan ryana dengan sejuta pertanyaan.

mereka hanya bisa pasrah kala mendapatkan sekali dua kali cibiran dari orang tua karena tak memberitahu tentang kehamilan ryana.

belum lagi ryana yang sedikit terusik karena kandungan nya di usap dan di ajak bicara oleh semua penghuni rumah. tak ada bedanya dengan kehamilan seulgi dulu.

yang menjadi pembeda hanya seulgi yang langsung memberitahu saat dia hamil tidak seperti ryana yang memberitahu saat sudah menginjak bulan kedelapan.

haechan menyandarkan kepalanya di bahu ryana "udah selesai ngoceh nya?" tanya haechan ke penghuni rumah yang masih sibuk berbicara

kedua orang tua haechan dan ryana duduk di depan ryana sambil bergosip membahas hal tak penting, seulgi dan taeyong duduk di belakang mereka sesekali mengajak keduanya bercerita.

"ryana pegel, udah dong cerita nya" keluh ryana yang udah merasa bosan.

"nanti aqiqah nya di rumah kami aja ya?" usul ibu haechan dan di setujui oleh yang lain. haechan dan ryana mendesah pasrah.

mereka berdiri dari karpet "terserah kalian atur semua acaranya, aku sama ryana mau ke kamar dulu, capek" cebik haechan lalu menarik istrinya pergi menuju kamar ryana

dengan cepat haechan merebahkan badan nya di atas kasur, di susul dengan ryana yang perlahan membaringkan tubuh nya di sebelah haechan.

"ngantukk" tangan haechan beralih memeluk istrinya dari samping, meletakkan tangan nya di bawah dada ryana karena ia takut kalau meletakkan tangan nya di atas perut buncit ryana.

tangan ryana menepuk nepuk punggung haechan "puk puk puk, bobo anak bundaa" ujar ryana seakan sedang menidurkan anak

haechan terkekeh pelan "aku suami kamuu, yang mesra dikit dong.." pinta haechan dengan nada imut

wanita di hadapan nya itu tertawa, lalu mengangguk setuju "tidur ya calon papi, sayang nya akuuu" ryana merubah kata katanya

"tumben kamu panggil aku sayang, gemes deh" haechan mengecup singkat pipi ryana dengan gemas.

"aku tau aku gemesin, hahahahha" gelak ryana membuat haechan ikut tertawa dan mencubit pipi istrinya itu

"aku mau tidur" ujar haechan seraya memejamkan matanya.

🍒 S U A M I 🍒

waktu perlahan berlalu, sudah cukup lama haechan dan ryana tertidur di siang bolong. namun haechan sudah bangun terlebih dahulu karena sang ibu menyuruhnya mengangkat galon.

setelah nya haechan memilih untuk duduk di samping istrinya, sesekali memperhatikan gerak tubuh ryana berniat menjaga agar posisi tidur istrinya tidak salah.

"mhh, chan.." sahut ryana yang sudah terbangun dari tidur nya. dengan mata masih terpejam mencari keberadaan haechan.

"hadir, udah bangun?" tanya haechan seraya memegang tangan ryana dan mengusap nya pelan.

ryana menggeleng "belom, masih tidur" balas ryana dan haechan mengangguk paham.

"ngigau ya?"

sontak istrinya itu sedikit tertawa "ya udah bangun lah, udah tua masih aja bisa di bodohin" hina ryana membuat haechan sedikit kesal

"bukan gitu, aku udah tau tapi pura pura ngga tau aja" elak nya tak mau mengakui kesalahan.

"terserah deh, bantu aku duduk dong" pinta ryana yang kesulitan menegakkan badan nya.

"sebentar, kamu rebahan aja dulu. game aku dikit lagi menang" suruh haechan yang asik dengan ponsel nya

ryana mendengus kesal dan memilih untuk mencoba sendiri menegakkan badan nya. dengan tangan bertumpu di nakas ia memiringkan sedikit badan nya lalu tak lama ia pun berhasil duduk di atas kasur.

terdengar samar suara gelakan dari luar, sepertinya ada tamu di ruang tamu dan ryana kenal dengan suara itu. "RENJUUUN!" pekik nya seraya bergegas keluar dari kamar

haechan sedikit terkejut dan langsung berlari menyusul ryana masih dengan kedua ibu jari yang terus menekan layar ponsel.

dengan sigap, tangan kiri haechan menahan ryana agar tak mendekati renjun "kamu istri siapa?" tanya haechan dengan nada datar membuat suasana langsung terasa mencekam

"istri renjun" balas ryana lalu menepis tangan haechan dan duduk di samping renjun.

"berarti ini anak gue? hahahahah" gelak renjun seraya mengusap kandungan ryana dengan lembut.

ryana memegang bahu renjun seraya sedikit meringis "duh nendang lagi" keluh nya menahan rasa nyeri

haechan menyingkirkan tangan renjun dari perut ryana "dia tau kalau yang megang bukan bapak nya, awas lo! suka banget godain istri orang" cebik haechan lalu mengusap perut ryana

"enak aja lo ngatai gue begitu, gue tonjok hilang lo dari semesta" ketus renjun dengan tangan mengepal, bersiap untuk memberi pukulan ke haechan.

"udah udah, kalian berantem cuma karena ryana" lerai ibu dari ryana menghentikan perdebatan kedua pria yang di anggapnya bagaikan anak sendiri

renjun dan haechan merotasikan matanya malas "ryana itu penting bundaa!" pekik mereka berdua bersamaan

semua orang yang melihat pertengkaran mereka spontan tertawa "kompak banget ya?" sindir taeyong yang sedang menggendong seulyong

"duh ryana serasa punya suami dua, enak banget"

"apaan sih kak seul? mereka berdua kalau udah ketemu kaya tom and jerry tau! ryana sampe pusing sendiri liat nya" cebik ryana yang merasa sedikit terganggu

"jangan pukul pukul gue!" pekik renjun seraya mendorong haechan, lalu di balas lagi oleh si korban, terus begitu sampai mereka merasa lelah.

"udah jangan berantem! nanti bunda nikahin renjun sama ryana biar haechan puas berantem nya, mau?"

"MAU!" ujar renjun
"GAMAU!" ujar haechan

suamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang