3.0

2.2K 273 62
                                    

renjun, orang pertama yang di hubungi oleh orang menolong ryana menjadi yang pertama datang dengan wajah panik nya menelusuri koridor rumah sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


renjun, orang pertama yang di hubungi oleh orang menolong ryana menjadi yang pertama datang dengan wajah panik nya menelusuri koridor rumah sakit.

"siang, apa benar ini dengan injun? saya lihat kontak kamu di hp gadis ini, dia mengalami kecelakaan mohon segera kerumah sakit dan hubungi keluarga nya ya?"

dengan mata berlinang renjun mencari di ruangan mana ryana tengah di tangani oleh pihak rumah sakit. rasanya tubuhnya melemah kala mendengar berita seperti itu.

langkah nya berheti di ruang operasi, terlihat beberapa orang yang tengah berbincang seraya sedikit membersihkan bercak darah di baju nya.

"p-permisi, kalian yang menghubungi saya? saya renjun, injun tadi" ujar renjun dengan nafas tersengal dan wajah memerah

salah seorang dari mereka mengangguk "iya saya yang menghubungi tadi pakai ponsel gadis itu, ini ponsel dan tas nya saya ketemu di tangan nya" balas nya lalu menyerahkan tas berwarna abu yang sedikit kotor

"sekarang ryana gimana? anak nya? suaminya?" tanya renjun khawatir dengan keadaan ketiga nya

"suami? bukan anda suami nya? karena kami lihat mobil yang kecelakaan itu cuma ada mbak itu sendirian di bangku penumpang" heran salah seorang dengan dahi menyirit tanda tak paham dengan situasi

renjun menggelengkan kepalanya "suami nya namanya ec-echan itu ya? saya awalnya menghubungi dia tapi ngga di angkat terus saya nelpon kamu karena kontak nya di bawah echan sama sama di sematkan" jelas yang tadi menghubungi renjun

"jadi haechan kemana?!" pekik renjun frustasi lalu mengacak rambutnya kasar, merasa kecewa dengan diri nya sendiri

tak lama berselang keluarga ryana dan haechan datang bersamaan, dengan perasaan kalut yang sama dengan renjun saat ini.

"ryana gimana?! haechan? cucu bunda gimana?!!" pekik ibu dari ryana yang sangat mengkhawatirkan anak nya itu

"ryana di dalam bun, kalau haechan.."

"haechan dimana?! anak bunda dimana!! perasaan bunda ngga enak banget njun, haechan gimana keadaan nya" celetuk ibu haechan yang sudah menangis, merasakan ada yang buruk saat ini.

renjun menundukkan kepala nya "haechan hilang, mereka ngga lihat haechan di lokasi kejadian" jelas renjun dengan suara pelan

sontak ibu haechan merasa kaget bukan main mendengar penjelasan dari renjun itu, tubuh nya melemas dan hampir terjatuh ke lantai.

"dimana kejadian nya? biar ayah bakal lapor polisi supaya haechan segera di cari" usul ayah ryana dengan tatapan tajam nya

"di daerah konstruksi di dekat sini pak, di persimpangan daerah pembangunan itu mobil nya hampir terbalik di pinggir jalan dekat hutan sawit" jelas orang yang menolong ryana tadi

dengan cepat ayah ryana dan ayah haechan pergi dari rumah sakit, menuju ke kantor polisi lalu ke lokasi kejadian.

"semoga haechan ga kenapa kenapa"

🍒S U A M I🍒

"h-haechan.."

"dok, pasien sudah mulai sadarkan diri" ujar seorang suster yang tengah memeriksa jarum suntik di tangan kiri ryana

dokter dengan jas putih yang khas itu mulai memeriksa ryana, membiarkan suster yang lain untuk memeriksa seorang bayi perempuan yang tengah menangis di dalam inkubator bayi.

kelopak mata ryana terbuka perlahan mencoba menyesuaikan pandangan nya dengan cahaya dari lampu ruangan yang sangat terang "haechan.." ujar nya pelan

"b-buk? bisa dengar saya?" ujar dokter itu dengan lembut

ryana menoleh ke sumber suara, lalu mengangguk perlahan "saya.. dimana? haechan, a-anak saya!?" pekik ryana lalu segera duduk dan mengusap perutnya yang sudah datar

"anak saya dimana?!" bentak nya ke dokter itu. air mata nya langsung mengalir dengan mulusnya melewati pipi yang terdapat beberapa bekas luka

"ibu tenang dulu, anak nya baik baik aja kok. sekarang sedang di tangan oleh suster, ibu tenang ya?" jelas nya menenangkan ryana yang terkena serangan panik itu

perlahan namun pasti ryana mulai tenang "anak saya ngga kenapa kenapa kan dok? suami saya dimana? tadi dia usaha ngelindungin saya saat mobil hampir terbalik saya takut dia kenapa kenapa" keluh ryana dengan wajah khawatir

"ibu mau lihat anak ibu?" tanya dokter itu dan di balas anggukan lemah oleh ryana. seorang suster datang sambil membawa seorang bayi dalam gendongan nya, dengan perlahan menyerahkan anak itu kepada ibu nya.

tangis yang awalnya tak kunjung reda perlahan memudar dari wajah merah bayi itu. "perempuan dok?" tanya ryana yang tengah terhanyut dengan wajah menggemaskan anak nya dan haechan.

dokter itu mengangguk "iya, beratnya 3,4kg tinggi nya 49,3cm semuanya normal buk" jelas dokter itu dengan rinci

mata kecil yang berbinar itu menatap wajah ryana dengan lekat, sesekali jemari kecil nya bergerak keatas seakan hendak menggapai wajah ibu nya. "kata papi kamu, nama kamu lee haera.. cantik ya sayang? kamu manis banget kaya papi kamu" ujar ryana tak lama menangis lagi

"dok, perasaan saya ngga enak.. suami saya dimana? haechan dimana dok, saya takut dia kenapa kenapa.." rintih ryana yang tak bisa berhenti memikirkan haechan

dokter itu terdiam sejenak "hmm, buk.. menurut informasi, suami ibu belum di temukan dia hilang di lokasi kejadian" ujar dokter itu dengan berat hati

"haechan.. haera, ayah kamu--" tak sempat menyelesaikan ucapan nya, tangisan ryana pecah disaat itu juga.

"ryana" pintu ruangan terbuka menampakkan pria dengan wajah sembab nya itu menghampiri ryana dengan langkah ragu

ryana sedikit menoleh "renjun.. haechan dimana njun..? haera butuh ayah nyaa" rintih nya seraya membiarkan renjun memeluk nya dan haera perlahan

"maaf, gue ngga bisa tolongin kalian saat itu.." ujar renjun merasa bersalah "sini, biar renjun yang iqamat in si kecil" renjun perlahan membawa haera ke gendongan nya

" ujar renjun merasa bersalah "sini, biar renjun yang iqamat in si kecil" renjun perlahan membawa haera ke gendongan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

a/n
seneng bgt eps sblm
nya bnya yg komen
cihuuy!

suamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang