2.4

2.4K 285 11
                                    

"na, gue mau cerita sama lo" ujar renjun seraya memakan popcorn yang di suguhkan tuan rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"na, gue mau cerita sama lo" ujar renjun seraya memakan popcorn yang di suguhkan tuan rumah

"apa?" tanya ryana yang mulai penasaran

renjun membenarkan posisi duduk nya "gue, nyari pelarian"

"hAH!? gila lo!" ryana melempar sebuah popcorn ke arah renjun. dia mendadak kesal mendengar ucapan renjun

"emang lo punya pacar? udah main pelarian aja" keluh ryana

"ryanaaa.. gue ada rasa sama elo, dan gue gabisa lepas dari itu. gue berharap dengan adanya pelarian gue bisa ngehilangin perasaan gue ke elo" jelas renjun

ryana menggelengkan kepala nya "ngga gitu caranya, njun. itu sama aja lo ngerusak perasaan dia" jelas ryana

"ya jadi gimana? gue ngestuck sama elo, dan gue gabisa stop na.. gue udah coba untuk pendekatan sama orang lain tapi gada hasil" cebik renjun

"tapi ngga main pelarian juga renjun.. gimana pun gue yakin nanti lo bakalan ketemu sama jodoh lo, yang bener bener lo sayang dan lo cinta"

renjun mengacak rambut nya frustasi. "gue capek na, nangis sendiri cuma karena sadar cewe yang gue suka dari dulu itu udah jadi istri orang" ringis renjun

"pantesan muka lo sembab. kenapa sih lo harus nangisin gue, apasih salah nya lo gausah mikirin itu dan fokus aja sama S2 lo.. mau jadi dokter ga?" tanya ryana

renjun mengangguk pelan "sama siapa lo pacaran?" tanya ryana lagi seakan tengah menjadi ibu dari renjun

"dokter, lebih tua dari gue. tapi akhir akhir ini ngga saling kontak karena gue sibuk ngurus sidang" jawab renjun

"tapi kenapa lo bisa kerumah gue? gimana sih, niat ngga nyari pelarian?"

"lo beda, gue rela mutusin dia kalau elo yang minta"

ryana menepuk dahi nya lalu mengusap perut nya. renjun belum mengetahui tentang kehamilan nya.

awal nya ryana berniat memberi tahu renjun, tapi setelah hal ini dia memilih untuk merahasiakan nya saja sampai renjun tau sendiri.

"kalau gue suruh lo jangan chat gue selama sebulan, lo mau?" tanya ryana

renjun dengan cepat menggeleng "gak, gue ngga bisa. lo sahabat gue, gue gamau lost contact sama elo" ujar renjun dengan tegas

sepertinya ryana merasa sedikit bingung dengan tingkah sahabat satu satunya ini. "lo niat nyari cewe ngga sih?" tanya ryana

"udah lah, skip aja gue jadi males kalau udah ngebahas tentang cewe" keluh renjun mencoba menghentikan pembahasan mereka

ryana mengangguk setuju "yaudah, sekarang lo udah selesai sidang belum?" tanya ryana yang memiliki banyak topik obrolan

renjun menggeleng "masih lama, tapi yang jelas gue udah siapin semua nya bener bener" jawab renjun

"iya, semoga nanti lancar. kalau udah kan jadi nanti anak g- kak seulgi bisa berobat ke elo"

renjun tersenyum miris seraya mengangguk "kalau anak lo dan haechan?" tanya renjun

"anak gue ya anak lo juga lah, kan kita sahabatan. udah pasti apa apa ke elo, jangan bosen ya kalau nanti langganan" gurau ryana

"kalian kapan punya anak? gue denger bunda sama ayah udah minta cucu" tanya renjun lagi

ryana menggaruk tengkuk nya "emm, belum niat punya anak. kasian si uyo masih butuh gue sama haechan" bohong ryana

renjun membulatkan bibir nya. "semoga dapet secepatnya ya, dan semoga nanti kalau udah ada tingkahnya ngga mirip sama haechan"

"iya, gue juga berharap gitu"

ryana merutuki dirinya sendiri karena sudah membohongi renjun.

"na gue takut, ngga bisa ngilangin rasa ke elo. sedangkan udah jelas jelas gue ngga bakal bisa milikin lo"

renjun lagi lagi membahas hal itu, sedangkan dia tadi ingin ryana berhenti membahas hal itu.

ryana menghela nafas nya frustasi "njun, yakin ya sama gue. jodoh itu di tangan tuhan, jangan takut. pasti lo bisa ngelupain rasa lo ke gue! gue dukung lo, selalu" ryana mengguncang tangan renjun

renjun mengangguk paham "apapun yang lo lakuin, selama itu masih normal dan wajar gue bakal selalu support elo. lo sahabat gue satu satu nya, gue ngga bisa lihat lo kaya gini, renjun" lanjut nya

dengan cepat renjun memeluk tubuh ryana, seakan lupa bahwa mereka sudah terhalang oleh haechan.

"gue sayang sama elo, gue tau ini salah tapi gue ngga bisa berhenti na. maafin gue, maaf" ringis renjun

ryana tersenyum pilu di dalam dekapan renjun "gapapa, dimana perasaan lo jatuh bukan sebuah kesalahan kok. gue juga pernah suka sama elo, tapi sekarang gue udah ketemu sama jodoh gue. dan elo.. juga bakal kaya begitu" ryana mencoba menyemangati renjun

pintu rumah terbuka perlahan, langkah kaki jenjang haechan melangkah masuk dan mendekati renjun.

tangan nya menepuk pelan bahu renjun. pelukan renjun dan ryana spontan terlepas dan merasa takut akan respon haechan.

"santai aja, kalau jodoh mah bakalan ketemu. jangan terlalu di pikirin kalau lo suka sama ryana, nanti lo stress" ujar haechan

suamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang