4.4

1K 118 16
                                    

"bapak, ibu, sebelum nya akan saya jelaskan lagi kalau saat proses melahirkan nanti akan kami lakukan prosedur episiotomi karena posisi janin yang sungsang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"bapak, ibu, sebelum nya akan saya jelaskan lagi kalau saat proses melahirkan nanti akan kami lakukan prosedur episiotomi karena posisi janin yang sungsang. tak perlu khawatir karena sang ibu akan kami beri suntik bius lokal terlebih dahulu"

dokter itu terus menerangkan tentang proses bersalin ryana nanti, sementara ryana tengah kewalahan menahan kontraksi yang perlahan semakin terasa menyakitkan

seluruh keluarga mereka yang berada disana dengan fokus mendengarkan penjelasan sang dokter. begitu juga dengan haechan walaupun kini dia harus sesekali membantu mengusap kepala ryana agar istrinya itu tenang

"atur nafas buu.. jangan mengejan dulu karena saat ini mulut rahim masih berada di pembukaan sembilan, tarik.. buang perlahan bu.." ujar sang suster yang siap sedia membantu ryana

wajah pucat dengan sambungan selang oksigen itu benar benar sudah kewalahan menahan rasa sakit dan mulas yang semakin hebat saja

"chan, sakit.." keluh ryana sambil mengeratkan pegangan nya pada jemari haechan

"iya sayang, ayo atur nafas dulu.. sebentar lagi kok. ikutin aku, huppp tarik nafas nya terus.." haechan berdiri mendekati renjun yang berada tak jauh dari nya "hahhh, buang beb" jahil haechan membuang nafas nya di wajah renjun

"bajingan! nafas lo bau neraka!"

lucu, namun ryana benar benar sudah tak sanggup merasakan apapun selain sakit nya kontraksi yang terus terusan hadir

kini haechan beralih lagi menemani ryana, keringat dingin terus bercucuran dari dahi istri nya itu sesekali ia merintih ketika kontraksi yang datang lebih sakit dari yang sebelum nya.

"kamu pasti bisa, aku temenin kamu"

"ryana.. kamu kuat nak, tahan dulu ya cantik sebentar lagi kita ketemu si mini injun" sang ibu terus membantu menyemangati anak nya

renjun dengan gelisah terus berbicara pada orang yang tersambung pada panggilan nya, membuatnya tak bisa ikut membantu agar ryana tenang

"siapa njun?" tanya ibu nya

"haera.. dia nangis nangis dari tadi, gatau rewel kenapa. kak seulgi udah kasih susu, makan, main, tidur dia gamau"

"mungkin dia kangen sama bunda nya.." pikir wanita dengan wajah sedikit sembab itu

sedari jam tiga dini hari hingga kini sudah memasuki pukul sembilan pagi ia dan suami nya sudah datang ke rumah sakit setelah mendapat panggilan renjun yang berkata bahwa ryana sudah mulai kontraksi

"suster, bawa pasien menuju ruangan OT sekarang" suruh sang dokter dan langsung di laksanakan oleh kedua suster disana

haechan lantas membantu membawa brankar ryana menuju ruangan yang di tuju. di lirik nya renjun sekilas untuk sekedar menyunggingkan senyuman meminta doa yang terbaik kala dia menemani sang istri melakukan persalinan

renjun menatap nya balik lalu ikut tersenyum "lo pasti bisa, inget ya nama anak gue" ujar renjun

khawatir mulai melanda seluruh orang yang akan menantikan kehadiran bayi kecil yang satu ini. panggilan dengan haera sudah di matikan, tangis nya tak kunjung reda juga.

haechan berjalan mengikuti langkah dokter, memasuki ruangan operasi. cahaya sebuah lampu di tengah ruangan membuat haechan merasa lebih takut entah mengapa.

"bapak tolong bantu istri nya untuk atur nafas nanti ya?" titah suster dan langsung di angguki oleh haechan

"chan.."

istri nya itu sudah benar benar pucat, air muka nya berubah menjadi semakin cemas. bahkan jemari nya sudah dingin dan bergetar bukan main.

"aku disini.. pegang tangan aku, remas aja nanti gapapa. kamu lihat aku aja ya? soal nya aku cakep, eheheh. maksud aku biar kamu tenang.."

ryana mengangguk samar. di tautkan nya jemari mereka satu sama lain dengan erat, haechan benar benar bisa merasakan bagaimana takut nya ryana saat ini.

"atur nafas sayang.. eh na? jangan nangis.." kaget haechan mendapati air mata ryana yang kian menetes membasahi pipi

tangan kiri haechan beralih mengusap pipi dan surai sang istri, mencoba lebih keras agar ryana bisa tenang saat ini.

"sakit.. hahh, chan sh-sakit.."

"iya na.. ana nya haechan kuat! bunda nya era kuat, kamu pasti bisa na.."

entah terkena angin apa haechan tiba tiba saja ingin menangis saat melihat wajah ryana "ayang beb nya haechan kuat" ujar nya mulai terisak

rasanya sangat menegangkan, tak banyak suara mengisi ruangan dingin. hanya suara bisikan haechan dan arahan dokter pada para suster untuk menyelesaikan proses lahiran.

"dorong buk! sedikit lagi" suruh suster kepada ryana

dengan lemas ia mulai mengejan, di susul dengan helaan nafas lega dari sang petugas rumah sakit itu. bayi mungil itu telah lahir, dengan tubuh sempurna nya

haechan menangis dengan mudah nya, momen yang sempat tertunda dulu akhirnya bisa ia rasakan sekarang. menyaksikan perjuangan sang istri demi melahirkan buah hati mereka.

tangis bahagia terus hadir di wajah haechan, di kecup nya berkali kali pipi ryana yang sudah melemah dengan senyum tipis terukir di bibir nya.

"na, kamu berhasil" bisik nya bangga

andai saja saat ini ia bisa berteriak, ia mungkin akan berteriak dengan lantang nya seperti biasa. ini menjadi momen yang benar benar membahagiakan bagi haechan.

tak lama berselang, suara tangisan bayi itu terdengar keras mengisi ruangan. membuat seluruh orang yang menantikan kabar nya bisa bernafas lega

"ini pak, selamat ya anak nya perempuan" ujar seorang perawat dengan perlahan meletakkan bayi itu ke tangan haechan

jantung haechan berdebar sangat kencang, ini pengalaman pertama nya. ia dapat melihat bayi dengan kulit yang masih kemerahan itu menangis di tangan nya "h-haloo.. rena, anak papi echan nih ya?" sapa nya masih ragu

"ayang, mata nya mirip kamu.. tapi hidung nya mirip renjun sih, ga ada mirip nya sama aku" keluh haechan

istrinya yang tengah terkulai lemas itu mencoba tersenyum "nanti... dia dekat nya sama kamu.." ujar ryana dengan suara pelan

haechan mengangguk antusias "iyalah! si haera udah sama renjun, si rena sama aku dong.. makasih ya sayang? kamu hebat banget"

__________

halooo!
akhir akhir ini aku
sibuk banget sama
urusan sekolah..
kalian ada yang lagi
ujian juga ngga?
semangat yaaa!!
maaf aku lama banget
hilang nya ㅠ.ㅠ

suamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang