~Happy Reading~
"Bang Yedam!" Seseorang memanggil namanya dan suara tersebut tak jauh dari tempat persembunyiannya.
Dengan cepat Doyoung menyelimuti dirinya menggunakan jubah Yedam dan menyamar menjadi batu. Beruntung bahwa jubah Yedam hanya berwarna hitam tanpa corak tanpa warna-warna selain hitam dapat memungkinkan jika dirinya dapat menyamar menjadi batu.
"Y-yoshi? Ada apa?"
"Apa kau kabur dari rumah? Kemana saja kau?! Aku seharian tidak melihat mu!" Yoshi selaku kakak tertua nampak khawatir dengan adiknya walaupun tidak sedarah.
"Bagaimana kau tahu jika aku sudah pulang?"
"Aku bertanya di salah satu penjaga"
"Sebentar, sejak kapan disini ada batu yang begitu besar, tau saja jika aku lelah" Yoshi duduk dipunggung Doyoung yang dipikirnya batu.
Doyoung didalam sana hanya menahan berat badan Yoshi, sementara Yoshi hanya mengerutkan keningnya saat merasakan ada yang aneh pada batu ini.
"JANGAN DUDUK DISANA!!" Teriak Yedam yang memekikkan telinga Yoshi.
"Tidak usah berteriak, sialan!"
"Ikut aku!" Yedam menarik lengan Yoshi secara paksa, otomatis Yoshi berdiri dari duduknya.
"Kenapa?" Tanya Yoshi pasrah ditarik oleh Yedam dan berlari sejauh mungkin dari tempat Doyoung bersembunyi.
Doyoung menghela nafas lega kala merasa tidak ada lagi suara. Seseorang membuka jubah hitam Yedam yang menyembunyikan dirinya.
"AAAAAAAA!!!"
"AAAAAAAA!!" Doyoung segera bersembunyi ketempat yang gelap— dipojok ruangan.
"Shh, tenanglah siapa kau?" Lelaki bertubuh jangkung dengan berparas tampan mendekatinya membuat Doyoung menodongkan pistol yang telah dibawanya. Lelaki tersebut reflek mengangkat kedua tangannya, ia tidak ingin mati sia-sia sembari ia memincingkan matanya melihat lebih jelas siapa lelaki manis ini.
"Ah itu kau! Vam—hmppt" seseorang membekap mulutnya dari belakang tak lain adalah Yedam.
"Diamlah" Yedam menekankan seluruh katanya.
"Siapa dia?" Tanya Doyoung.
"Haruto, adikku" balas Yedam sambil menepuk pelan pada pantat Haruto.
Dengan sekuat tenaga Haruto melepas tangan Yedam yang membekap mulutnya."Sejak kapan kau dekat dengan vampir buta itu, hahaha aku tidak percaya kau kini senang dengan makhluk cacat" kata Haruto yang menatap Doyoung dari ujung rambut sampai kaki.
"Jadi kenapa? Apakah aku dilarang untuk berteman dengannya?" Sahut Yedam.
"Tidak ada larangan, aku hanya terkejut saja, tidak biasanya kau seperti ini" balas Haruto.
Yedam menggandeng tangan Doyoung dan membawanya kebelakangnya kemudian menatap Haruto dengan tatapan tajam, "Jaga rahasia ini, jangan dibocorkan atau kau akan tahu akibatnya, camkan itu" setelahnya vampir buta ini dibawa pergi oleh Yedam.
Keduanya berjalan di lorong yang sempit nan gelap dengan tangan yang saling menggenggam. Pintu yang amat besar dibuka perlahan oleh Yedam, ia menengok kanan dan kiri. Beruntung tidak ada satupun orang disana dengan mudahnya mereka masuk.
Pada indera penciuman Doyoung terasa akan bau khas buku, "kita di perpustakaan?"
"Kau benar. Aku akan mempunyai tempat yang aman untuk bersembunyi"
Mereka berada dipojok ruangan dan Yedam meraih tangga lipat gantung. Terlihat sebuah ruangan diatas. Angin apa yang lewat tiba-tiba saja Yedam membantu Doyoung untuk naik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be With Me {DamDo}✓
Werewolf[END] Ketika sang mentari telah menenggelamkan dirinya berganti dengan bulan yang bersinar menerangi malam yang gelap. Bulan purnama telah naik, para serigala melolong dibawahnya. Disaat itulah semua kejadian dimulai. Telah diketahui bila vampir dan...