~Happy Reading~
Doyoung menarik kuda yang ditumpanginya guna menghentikan lajunya. Akan tetapi kuda hitam tersebut malah mengamuk sehingga dirinya terjatuh.
"HEI!!" Teriak Doyoung saat telinga tajamnya mendengar kuda ya g digunakan untuk pergi-pulangnya lepas begitu saja. Entah kabur kemana kuda yang tega meninggalkan Doyoung sendirian tersesat di hutan.
"ARKHH!!" Doyoung memukul pohon yang berada disampingnya sampai tangannya bercucuran dengan darah.
Ia berhenti memukuli pohon tak bersalah tersebut karena teringat sesuatu. Tangannya merogoh seluruh kantong pakaiannya, "pistol ku?!" Pistol dan peluru peraknya menghilang.
"Kenapa aku selalu sial" gerutunya.
Doyoung berjalan tak tentu arah, bulu kuduknya seketika berdiri, taring dan cakarnya memanjang untuk berjaga-jaga.
Seseorang menepuk pundaknya. Reflek Doyoung menoleh dan melayangkan cakarnya.
"Santai saja!" seseorang yang menepuk pundaknya menghindar.
Doyoung mengenal suara tersebut.
"Pencuri" ucap Doyoung dengan polosnya.
"Aku bukan pencuri" sangkal Yedam.
Doyoung menghiraukannya dan lebih tetap berjalan tanpa tujuan. Yedam hanya mengekori Doyoung, ia juga tak tahu harus kemana.
"Kau juga tersesat?"
"Hmm" balas Doyoung.
Mereka berdua berjalan dan terus berjalan dalam keadaan hening.
"Omong-omong namamu siapa?" Doyoung memecah keheningan.
"Kau sangat ingin tahu?" Tanya Yedam balik.
"Aku tidak memaksa mu"
"Bang Yedam"
"Kim Doyoung"
"Aku tidak ingin berkenalan dengan vampir buta seperti mu"
"Aku juga tidak ingin berteman dengan serigala pencuri"
Jdug
Doyoung menabrak sesuatu seperti kaca.
"Aku menabrak kaca?" Tanya Doyoung kepada Yedam.
"Hutan ini seperti nya sudah dikutuk, kita sudah berada di ujung" jawab Yedam.
"Dikutuk?" Bingung Doyoung.
"Hutan ini telah dikelilingi oleh perisai, ini sudah disihir" jelas Yedam.
Mereka berdua terjebak di hutan yang telah dikelilingi oleh perisai transparan yang sudah diberi sihir. Mereka tidak akan bisa pergi dari hutan ini.
"Jadi aku terjebak bersama mu?!" Doyoung nampak tak terima.
"Mau bagaimana lagi" santai Yedam.
Doyoung berjongkok sejenak dengan perasaan benci berada di hutan ini kala terjebak dengan musuhnya sendiri.
'dari sekian banyak makhluk kenapa aku harus terjebak dengannya?! KENAPA?!' batinnya geram.
Sedangkan Yedam teringin untuk meninggalkan Doyoung sendiri. Tetapi ada rasa ragu untuk meninggalkan vampir manis itu sendirian.
"Kau akan tetap disini?" Tanya Yedam yang membelakangi Doyoung.
"Tentu saja tidak!" Doyoung berdiri dan mengekori Yedam yang berjalan lebih dulu darinya.
Sampai Yedam berhenti didepan goa yang bisa dibilang lumayan besar sekiranya cukup untuk dirinya dan Doyoung bermalam di goa ini.
Yedam menarik lengan Doyoung, "Duduklah" sembari menuntun Doyoung untuk duduk pada yang berada di dalam goa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be With Me {DamDo}✓
Lobisomem[END] Ketika sang mentari telah menenggelamkan dirinya berganti dengan bulan yang bersinar menerangi malam yang gelap. Bulan purnama telah naik, para serigala melolong dibawahnya. Disaat itulah semua kejadian dimulai. Telah diketahui bila vampir dan...