Chapter 1-mendadak

1.9K 269 10
                                    

~Happy Reading~

Seorang pangeran berwajah manis sedang berjalan di koridor kastil yang nampak sangat mewah dan megah. Ia berjalan dengan mengandalkan telinga, perasaan dan indera penciumannya yang tajam.

Ia merasakan seseorang akan mendekati dirinya, ia mulai menggunakan indera penciumannya, terciumlah bau parfum wanita yang artinya vampir berjenis kelamin wanita akan mendekatinya.

"Kau sangat manis, mau kah ka—"

"Maaf" tolak vampir manis tersebut sambil melanjutkan jalannya.

"Doyoung!" Seru salah satu vampir berparas tampan memanggil namanya.

"Aku terlambat?" Tanya vampir manis tersebut yang bernama Doyoung.

"Tentu saja bodoh!"

"Aku tidak bodoh Jihoon!"

"Waktu dan tempat dipersilahkan untuk bertengkar" vampir berparas menggemaskan yang bernama Mashiho memanas keadaan.

"Aku benci bertengkar"

"Aku senang bertengkar denganmu, bodoh"

"Jangan katakan itu!!"

Brak

Vampir tertua yang bernama Hyunsuk menggebrak meja, seketika mereka terdiam.

"Jihoon! Jangan memulai keributan kau tertua disini"

"Bukankah kau yang paling tua disini?"

Hyunsuk mencoba sabar dalam menghadapi Jihoon yang terpaut satu tahun lebih muda darinya.

"Hanya orang tiga saja?" Kecewa Hyunsuk.

"Maaf kami terlambat!!" Teriak Junkyu dan Junghwan.

"Cepat katakan, kau ingin mengatakan apa sampai mengumpulkan kami seperti ini?"

"Aku harus mengatakan pesan ini dari ayah kepada kalian, jika besok adalah malam bulan purnama, kita harus berhati-hati dan berjaga-jaga bila werewolf mencari ulah lagi"

"Sebentar, mengapa kau ikut memanggil ku? Jika ujung-ujungnya adalah bertempur lagipula aku sudah cacat" Tanya Doyoung kepada Hyunsuk.

"Ada hal lain yang harus disampaikan kepadamu, mulai sekarang kau harus melatih untuk mempersiapkan dirimu saat bertempur nanti, ini sangat mendadak"

"A-aku?! Sudah satu tahun aku tidak berlatih, bagaimana bisa aku terjun ke medan perang?" Sangkal Doyoung.

"Aku akan protes" lanjutnya sambil berdecak kesal dan pergi menuju tempat yang selalu dikunjungi oleh ayahnya; singgasana.

"Ayah!" Panggilnya dengan nada tinggi.

"Ada apa Doyoung?" Tanya ayahnya selaku raja.

"Aku menentang jika aku harus terjun ke medan perang"

"Aku tahu ini sangat mendadak tapi kau sang—"

"Aku sudah cacat!" Sela Doyoung.

"Kita dilahirkan untuk bertempur!"

"Aku benci bertempur" Doyoung menekankan setiap katanya lalu pergi dari hadapan ayahnya.

"KIM DOYOUNG!!"

Doyoung menghiraukan ayahnya dan terus berjalan.

Grep

Seseorang menahan tangannya siapa lagi jika bukan Hyunsuk, "Kau sangat tidak sopan"

Doyoung menghempaskan tangan saudara tertuanya lalu pergi meninggalkan Hyunsuk seorang diri di koridor.

Doyoung kini berada di taman, menikmati semilir angin malam yang berhembus menerpa wajah manisnya. Ia membutuhkan ketenangan.

Be With Me {DamDo}✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang