Di luar angin malam terasa kencang, angin dingin masuk melalu jendela kamar Taehyung yang terbuka.
Kamar itu kosong dan hening. Ingat, Taehyung sangat tidak suka orang selain dia dan Jungkook masuk kedalam kamarnya.
Tapi-
<Bruk;/>
Pintu kayu jati itu terbuka dengan kasar, dua insan manusia tengah bercumbu sambil melangkah masuk ke kamar dengan terburu-buru.
Taehyung mendorong Jimin ke dinding dengan kuat sampai Jimin memekik kesakitan.
"Taehyung-"
"Aku tidak mengizinkanmu untuk berbicara."
Taehyung kembali mencium Jimin dengan ganas.
Tubuh tinggi besarnya menghimpit tubuh mungil Jimin diantara dinding. Taehyung mengigit kasar bibir penuh Jimin sampai berdarah dan rasa amis itu mulai terasa didalam mulutnya.
Jimin memukul dada Taehyung pelan memberi tanda bahwa dia kehabisan nafas.
Benang saliva saling menyambung diantara bibir Taehyung dan Jimin. Nafas mereka berdua tersengal-sengal.
Udara terasa panas, padahal diluar sedang hujan deras dan pendingin ruangan pun menyala.
Tangan Taehyung menyisir helai demi helai rambut Jimin dengan jari-jarinya, menatap kagum sosok dihadapannya yang begitu cantik dan sempurna.
Tubuh mungil Jimin digendong, lalu dibawa menuju kasur. Dengan tidak sabaran, Taehyung melepaskan baju Jimin.
Dia mengurung Jimin diantara kedua tangan kokohnya. Jimin terdiam, sekaligus takut. Taehyung tidak pernah seagresif ini.
"Malam ini akan kuwujudkan imajinasi liarmu tentangku menjadi nyata."
Bisik Taehyung.
Jimin memejamkan matanya ketika merasakan hembusan nafas Taehyung ditengkuknya.
Suara bariton Taehyung membangkitkan gairahnya. Jimin meremas kemeja Taehyung saat dia merasakan lidah Taehyung menjilat dan menghisap lehernya dengan kuat.
"Angh..."
Satu desahan lolos dari mulut Jimin ketika Taehyung meninggalkan bekas merah kebiruan dikulit putihnya.
Mata mereka kembali saling menatap. Tidak butuh serangkaian kata cinta, mereka bisa merasakan cinta yang luar biasa dari sorot mata yang meneduhkan itu.
"Park Jimin."
Panggil Taehyung, pelan.
"Hm?"
Sahut Jimin.
Taehyung meremas bokong Jimin yang masih dibalut celana jeans ketat, lalu memukulnya pelan.
"Eughh Taehyungie nakal~"
Jimin memanyunkan bibirnya dengan wajah memerah, malu karena desahan nistanya terdengar begitu manja dan menggoda.
"Jawab yang benar makanya."
Taehyung kembali mengecup bibir Jimin yang sudah bengkak akibat ulahnya.
"Apa, Kim Taehyung?"
Taehyung terdiam, dia menatap manik mata indah itu. Didepannya tersuguh pemandangan luar biasa, Jimin dengan segala hal yang dimilikinya teramat sangat dia sukai.
Lelaki yang Taehyung cintai itu berada dibawah kendalinya dengan wajah memerah menahan nafsu, bibir bengkak yang basah, mata sayu yang terlihat lemah, beberapa tanda kemerahan dileher juga tubuh atas yang terekspos tanpa sehelai benang pun.
KAMU SEDANG MEMBACA
[End] Om
FanfictionJimin pasti sudah gila karena jatuh cinta pada ayah sahabatnya sendiri. Note : Jika ditemukan perbedaan dengan cerita aslinya, harap mengerti karena gaya bahasa penulis satu sama lainnya berbeda. Terlebih cerita harus disesuaikan agar karakter yang...