MEGANTARA

15. Perasaan Lain

3 hari sudah Kak Devon dan Black Galaxy sedang berusaha mencari dimana keberadaan Bintang. Kak Devon belum memberitahukan kabar hilang nya Bintang pada Jihan dan Tama, Devon hanya tidak ingin membuat kedua orang tua nya itu khawatir.

"Udah tiga hari ! Bintang masih hi-" ucapan Malvin menggantung ketika Megan tengah melihat ke arah nya.

"Gue yakin geng Antrex yang nyulik Bintang" ucap Samuel.

"Tapi kayak nya ga mungkin dehhh.. mana berani geng Antrex buat ulah tanpa ketua ? ya kan?" tanya Arvian.

" Apa kita tanya ke Rangga ? Rangga kan ketua geng Antrex. " ucap Sadam.

"Biar gue yang ngomong sama Rangga" Megan melengos pergi.

Rangga! Lo bakal gue kasih pelajaran gumam Megan

🎈🎈🎈

"Awww...." rintih Bintang dengan suara serak nya.

Seingatnya tadi eh kemarin dua hari yang lalu dia membeli martabak bersama Ericho , setelah itu ada dua orang om-om menghampiri nya mengajak nya masuk ke mobil, membekap nya, dan seketika semua gelap.

"Baru bangun ya ?" seru seseorang yang berada di depan Bintang.

"Tolong!!hiks..hiks.." Bintang berteriak dan menangis

"Kenapa? Takut? seorang Bintang Takut?" tanya nya dengan seringai nya.

"Gak ada guna nya lo teriak! ini markas geng Antrex! ga ada yang bisa masuk ke sini tanpa se ijin gue" sambung nya.

Apa? geng Antrex? mereka yang membawa Bintang ke sini?

Lampu hidup dan memperlihatkan isi dalam ruangan itu sekarang.

"Lo-" ucap Bintang menggantung

"Apa!" cewek itu tersenyum dengan seringai nya.

Mendekati Bintang perlahan dan menarik dagu Bintang ke depan.

"Dengerin gue baik-baik! sampai kapan pun gue ga bakal biarin Lo dapetin Megan atau pun dapetin Rangga!" Seru nya.

"Apa sih mau Lo Nes.." ucap Bintang dengan suara nya yang makin serak.

Ya, cewek yang sedang berdiri di depan Bintang adalah Fanessha Stefani Putri.

"Gue cuma mau Lo menghilang dari kehidupan Megan dan Rangga" ucap Fanessha makin geram.

"Lo gak sadar? lo udah ngehancurin persahabatan Megan dan Rangga? ups iya...gue lupa. Lo kan murahan! cewek kegatelan!" sambung nya dengan tertawa terpaksa.

Plak...

satu tamparan mulus di pipi Bintang yang sekarang memerah.

"Tolong!" Bintang hanya berteriak minta tolong dan semakin membuat Fanessha marah.

"Lo tuh emang mesti di kasih pelajaran ya!"

Bintang hanya diam dan tidak mempedulikan Fanessha yang sejak tadi berteriak pada nya.

"Le-pa-sin gue!" tiba tiba Bintang memberontak agar bisa melepaskan ikatan di kaki dan tangan nya yang mulai membekas.

"Kayak nya lo harus gue ceritain kisah yang menarik  " seru Fanessha menjambak rambut Bintang.

Bintang merintih kesakitan dan menangis, dia hanya bisa pasrah, air mata nya terus keluar.

"Pada suatu hari ada sepasang sahabat Megan dan Rangga yang sudah lama berteman sejak Tk. Tiba-tiba salah satu di antara mereka menyukai gadis bodoh bernama Bintang." Fanessha berhenti berbicara kemudian meminum air mineral di botol yang berada di meja.