"Gulf! Lu ga ke kampus?!" Tanya Mild dari dalam telpon.
.
.Hari itu Gulf demam, sudah sekitar 2 hari ia begadang untuk mengerjakan tugasnya. Tentu saja Mew selalu bersamanya dan merawatnya hingga sekarang.
"Syukurlah, demam nya udah turun".
Mew mengusap kepala Gulf yang masih terbaring di atas ranjang. Lalu, Mew kembali membawa se baskom berisi air untuk menyeka tubuh Gulf.
Gulf sedikit menolaknya, lalu ia terbangun melihat ia sedang telanjang dada. Ia terkejut dan refleks menutupi badannya dengan selimut. Mew yang melihatnya langsung tersenyum tipis sambil terkekeh.
"Tenang, aku ga apa-apa in kamu kok. Cuman kamu udah 2 hari belom mandi, bau!" Ucap nya sambil tertawa tipis.
Gulf memegang keningnya dengan tangannya sendiri, "Aku demam?" Tanya nya.
Mew tertawa, "kamu yang sakit kok nanya ke aku?"
"Oh, iya ya" Gulf mengangguk pelan lalu bangkit dari tidur nya.
Walau masih sempoyongan, ia di bantu Mew untuk berjalan ke kamar mandi. Gulf bercermin disana, melihat bekas ciuman Mew yang masih tersisa di lehernya.
"Ya, maaf.." Ucap Mew dengan nada bercanda.
"Gulf, malem ini aku ada kerjaan di studio. Kamu sendiri malem ini gapapa?" Tanya Mew.
Gulf mengangguk, "uhm! Lagian aku udah baikan. Makasih udah merawatku" Gulf tersenyum pada Mew.
Selagi Mew bersiap kerja, Gulf masih linglung duduk di meja makan. Mew menyarankannya untuk tidur lagi di kasur sampai besok dan Gulf mengiyakannya. Mew memberikan obat pada Gulf, lalu perpamitan padanya.
"Gulf, aku berangkat kerja ya?"
Mew pun pergi, meninggalkan Gulf yang sudah berbaring mengantuk di atas ranjangnya.
Mew POV
"Tumben banget ada pemotretan malam hari".
Mew mendatangi studio, dan benar saja. Disana sangat ramai yang sudah menunggu kedatangan Mew, sang fotografer mereka. Mew saling bersapaan dengan para kru disana dan memperkenalkan model mereka malam ini untuk sebuah majalah.
"Mew, model kita sekarang adalah artis baru yang sedang naik daun. Kamu bisa mengaturnya kan?" Tanya kepala editor disana.
"Iya, Phi! Serahkan saja padaku!" Jawab Mew dengan sangat bersemangat.
Seketika semua kru bertepuk tangan melihat sosok wanita yang sebagai model tersebut. Menggunakan gaun berwarna putih, dengan bunga mahkota di pangkal rambutnya.
"Ayo, kerjasama nya!" Teriak kepala editor menyemangati para kru lainnya.
Mew masih mengutak-atik kamera yang akan ia gunakan, sedangkan model tersebut sudah siap untuk pemotretan. "Mew, ayo kita mulai! Lighting siap" Ucap kru lainnya.
Mew mengangguk, lalu ia berbalik badan menghadap model tersebut. Saat ia tengah mengambil posisi, Mew sangat terkejut sampai-sampai ia tidak berkedip sedikitpun melihat model tersebut.
Bahkan wanita yang menjadi model tersebut pun juga kaget melihat Mew, ia sampai terharu. Matanya berkaca-kaca melihat Mew.
"Namtan!" Sahut Mew.
Tanpa pikir panjang, Namtan langsung berlari dan memeluk Mew. Bahkan para kru disana kebingungan dan sebagian dari mereka mulai meninggalkan studio dan membiarkan Mew dan Namtan saling berpelukan.
"Mew! Mew–! Aku kangen banget sama kamu!" Ucap Namtan yang masih belum melepaskan pelukannya.
Mew tersadar, dan langsung berusaha melepaskan Namtan darinya. "Namtan, maaf tapi aku udah punya kekasih–
Namtan menciumnya dan pada akhirnya Mew pun hanya bisa terdiam karna jujur, ia juga masih punya perasaan yang membekas dalam dirinya. Mew pun membalas ciuman dari Namtan.
"Mew! Mew–! Aku nyesel, aku menyesal banget pernah ninggalin kamu! Maafin aku yah" Namtan menggenggam kedua tangan Mew, air mata Namtan pun tak tertahankan sampai membuat riasannya luntur.
"Hei, jangan nangis! Aku udah maafin kamu dari dulu kok. Udah ya, jangan nangis". Refleks Mew pun mengusap air mata Namtan yang mengalir di pipinya.
Salah satu kru mendatangi Mew, "sebaiknya, pemotretan kita undur besok pagi. Sampai jumpa besok ya!" Ucap kru tersebut, lalu satu persatu mereka pun keluar dari studio meninggalkan Mew dan Namtan berduaan.
"Cerita sini, kamu kenapa?"
"Mew, aku nyesel banget pernah buat kamu kecewa. Sekarang, aku yang menyesal! Hiks!"
Namtan bercerita setelah Mew meninggalkannya, ia dibenci seluruh keluarganya dan hanya tersisa selingkuhannya itu. Tapi, ternyata selingkuhannya itu sering berlaku kasar pada Namtan dan bersikeras agar Namtan bisa masuk ke dalam dunia hiburan.
Setelah panjang lebar Namtan bercerita, Mew sampai sekarang belum tahu siapa lelaki yang sudah merebut calon pengantin nya saat itu. Dan akhirnya Namtan bilang kalau orang itu adalah, dosen jurusan teknik, Joss Way-ar.
Mew terkejut sekaligus marah setelah mengetahuinya, "Apa saja yang sudah ia perbuat selama ini?" Tanya Mew.
"Aku di–– Oh iya, ga terasa ya. Sekarang udah jam 11 malem loh! Aku mau pulang!" Ucap Namtan yang mengalihkan pembicaraan.
"Eh, iya! Udah tengah malam gini gada taksi pasti. Aku anterin aja ya?" Tanya Mew.
Namtan menggeleng, "aku sebentar lagi dijemput kok, sama papa!" Ucapnya dengan nada manja.
Namtan berjinjit, lalu mengecup pipi Mew. "Dadaah!" Ujarnya lalu meninggalkan Mew begitu saja.
Sebenarnya masih banyak pertanyaan yang melintas dipikirannya yang belum terjawab, tapi ia menghiraukannya setelah mengingat kalau Gulf di rumah sendirian. Ia pun akhirnya juga bergegas pergi dari studio.
.
.Singkatnya, sesaat Mew sudah sampai dirumah. Ia tenang, melihat Gulf sudah tertidur lelap dan demamnya juga sudah turun. Mew mengusap kepala Gulf, lalu mencium keningnya.
Mew pergi ke kamar mandi untuk mengganti pakaiannya.
Tapi, sayangnya Gulf tidak tertidur saat itu. Ia berpura-pura tidur, dan Gulf juga mencium wangi parfum yang tak biasanya saat Mew mencium keningnya. Gulf mengerutkan dahi nya, berpikir kalau Mew mungkin saja berbaur dengan orang banyak hingga wangi di pakaiannya pun ikut berubah.
Saat itu Gulf masih berpikiran positif, ia berbalik badan saat Mew kembali dari kamar mandi. Mew berbaring di sebelah Gulf yang berpura-pura tidur, lalu ia pun tertidur tak lama kemudian.
Gulf pelan-pelan melihat wajah Mew yang di pipinya terlihat samar bekas kemerahan. Setelah melihat itu baru lah Gulf merasa heran, "Apa itu?" Ucap batinnya.
•
•
.
.Gulf perlahan mengusap pipi Mew dan bekas kemerahan tersebut juga membekas di jari Gulf, "ini lipstik, aku tahu ini!" Kembali Ucap batinnya.
"Apa yang sudah kamu lakukan hari ini, P'Mew?"
🌻
Klik Vote nya dong!! –Nong
KAMU SEDANG MEMBACA
Querencia [MewGulf]
FanfictionSELESAI✓ . Querencia? Bermakna dari bahasa spanyol yang berarti menghantui, sedangkan bahasa istilah dari bahasa inggris berarti suatu tempat yang jauh aman dan nyaman untuk di tinggali. Follow author juga untuk mendapatkan info lebih lanjut tentang...