Still Mew POV
Ini sudah 2 hari setelah Gulf menghilang, aku sudah berusaha sebisa ku untukmu Gulf. Dan kedua temanmu juga sudah berusaha semaksimal mereka bisa. Kamu beruntung memiliki teman yang peduli denganmu.
Walau mereka sedang tertidur, aku masih bisa melihat keringat yang mereka hasilkan dan itu membuat sofa di rumahku jadi bau apek, hahaha. Gulf aku kangen tawa mu disini.
Aku mencoba melihat berita terbaru dari kepolisian kalau Namtan di amankan disana karena banyak para fans nya yang melakukan penyerangan pada Namtan. Aku tidak terkejut, tapi aku perlu menunggu para kedua bujangan ini bangun dari tidurnya.
Bagaimana aku bisa tidur Gulf? Sekarang, aku sudah terbiasa tidur di sampingmu dan sekarang ... Kau dimana?
Tanpa sengaja alarm pada ponsel Gulf berbunyi sampai membuat Mild terbangun, ia terbangun seperti orang yang terkaget dan celingukan.
"Gulf? Gulf!!" Sahut nya sambil mengedarkan pandangan.
Lalu ia melihat ku dan ia kembali terdiam, "Gua kira Gulf, soalnya suara alarm itu biasa digunakan Gulf". Mild tersenyum dengan senyumnya yang sulit diartikan.
Aku tahu dia juga kangen sosok yang satu ini. Mild mencoba membangunkan Kao yang berada di sebelahnya, dan tak lama Kao juga terbangun. Kini sudah pukul 10 pagi.
Aku menyeduh kopi dan teh untuk mereka, mencoba menyegarkan pikiran untuk di pagi hari ini. Sambil aku terus merefresh berita dari kepolisian, dan itu semakin aku yakin kalau Namtan pasti ada hubungan dengan hilangnya Gulf.
"Gimana kalau aku mengunjungi Namtan di kepolisian? Mungkin aku bisa mencari informasi padanya" Ucap Mew.
Mereka berdua masih terdiam dan juga mengangguk ragu. Ya, mungkin ini bukan cara yang worth it tapi aku bisa mencobanya dan mungkin ini cara yang terakhir.
Setelah kita menghabiskan secangkir minuman, lalu kita segera berangkat kesana dengan mobilku. Perjalanan yang cukup jauh melewati kampus dan memakan waktu sekitar 45 menit untuk sampai di kepolisian.
Kami di mobil juga hanya saling terdiam memikirkan masalah yang sedang kita hadapi saat ini.
Sesampai di kepolisian, aku turun sebagai kunjungan pada Namtan dan bahkan aku sampai di periksa karena dikira reporter oleh mereka. Mild dan Kao menunggu di mobil sampai aku selesai dengan Namtan.
"Mew, sayang! Kamu mau ngelindungin aku kan?" Namtan datang dari dalam ruangan dan langsung memelukku dengan manja.
"Meeww! Aku takut, mereka kejam banget sama aku!" Rengek Namtan yang semakin membuatku muak dengan sikapnya.
"Dimana Gulf kau sembunyikan?" Tanya ku dan melihat reaksi nya yang cukup membuatku semakin percaya kalau Namtan lah dalang dibalik semua ini.
"Namtan, jangan sampai aku marah dan mendatangi mendiang papa mu?! Biarku tanya, dimana Gulf?!" Semakin aku menggertaknya, ia semakin gemetar.
Setelah hampir dua menit ia hanya terdiam, aku memutuskan untuk pergi dari sana dan Namtan mencegahku.
"A-Aku t-tahu! Gulf berada d–
Wayar datang lalu menatap mataku dengan tajam, aku tidak takut karena disini aku ingin mengungkap kebenaran. Sempat ia ingin menghajarku tapi petugas disana menghalangiku lalu mengusirku setelah itu.
Kesempatanku untuk mengintrogasi Namtan gagal, Sialan! Dia hanya membuang-buang waktu ku saja! Kampret!
Aku kembali ke dalam mobil dengan kesal, Mild dan Kao sampai aku diamkan. Aku kembali mengendarai mobilku sampai di depan gedung asrama Kao dan memulangkan Mild ke apart miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Querencia [MewGulf]
FanfictionSELESAI✓ . Querencia? Bermakna dari bahasa spanyol yang berarti menghantui, sedangkan bahasa istilah dari bahasa inggris berarti suatu tempat yang jauh aman dan nyaman untuk di tinggali. Follow author juga untuk mendapatkan info lebih lanjut tentang...